"Zio sama Lucy?"
Berly yang mendengarnya pun sadar dari lamunannya, ia mendongak mengalihkan pandangan ke arah pintu masuk. Terlihat pria yang selama ini menghantui pikirannya, Zio dan juga disebelahnya terdapat Lucy yang sangat terlihat bahagia bersama Zio. Wajah Zio juga terlihat sangat senang disana.
Pandangan macam apa ini? Kimberly ingin sekali menarik rambut pirang janda Lucy yang sekarang dengan lancangnya menarik tangan Zio dan berpegangan mesra.
Berly mengepalkan tangannya diatas meja, ia tidak bisa berbohong kalau ia terbakar api cemburu. Oh ini rasanya cemburu? Ia tidak pernah merasakannya, tapi kenapa sekarang rasanya sangat mendominasi hatinya?.
"Zio sama Lucy woy?"
"Kata gue mending sama Berly sih."
"Zio tuh buta apa ya? Mending sama Berly lah."
"Apa ini? Berly-Hendra terus Zio-Lucy."
"Berly dapet yang lebih baik, tapi Zio? Dapet cewek dibawah standar."
Telinga Berly mendengar semua gosipan tersebut, bukan saja Berly tapi juga dengan Ginaura, Zahira dan Meera.
Diam-diam Zahira melihat kearah tangan Berly, yang masih mengepal kesal.
Sekarang Zio dan Lucy terlihat duduk berhadapan di suatu bangku setelah memesan makanan. Berly menatap kearah Zio dengan tatapan sinisnya, ia sungguh kesal dengan semua ini. Apa Zio sengaja membalaskan rasa cemburu itu? Ada apa ini?.
Zio juga menatap kearah Berly. Mereka melakukan eye contact jarak jauh.
Yang dilihat Berly dari tatapan Zio, itu adalah tatapan yang...tidak bisa diartikan! Ia menatap Berly dengan tatapan yang sulit diartikan.
Sedangkan yang dilihat Zio adalah tatapan sendu dari Berly, gadis itu menatap Zio dengan tatapan rindu. Membuat Zio juga terus menatap dalam mata tersebut, tidak ada kebohongan disana, ia melihat kerinduan yang jujur.
"Zio?"
"Ziooo, hei!"
"Zio!" Lucy memegang lengan Zio membuat Zio yang pertama kali memutuskan kontak mata tersebut.
"Hah? Iya kenapa?"
"Kamu kenapa sih ngelamun mulu?" Tanya Lucy.
"Enggak, gapapa." Kata Zio.
"Makanannya udah nyampe, makan dulu ya?" Zio mengangguk menanggapinya.
Mereka makan dengan tenang tapi tetap saja isi pikiran Zio tidak setenang itu. Ia merasa bersalah, apa ini? Keduanya malah merasa bersalah? Siapa yang sebenarnya salah?.
Tadi Zio tidak sengaja melihat Lucy di lorong, dan Zio langsung mengajaknya ke kantin. Jelas Zio ingat siapa Lucy dan ia juga tau sepertinya gadis itu memalsukan namanya. Ketika diajak, Lucy ragu, sebab dia sedang jadi perbincangan panas di sekolah. Tapi Zio meyakinkan bahwa akan baik-baik saja dan mereka pun kekantin sembari berbincang-bincang random.
Tanpa sadar Zio tertawa mendengar cerita dari Lucy, banyak juga yang melihatnya tapi Zio biasa saja. Jujur, kalau yang lain yang melihatnya ia tidak akan keberatan tapi kalau Berly, itu sangat membuatnya merasa bersalah.
Walaupun ia akan segera menghilangkan perasaan ini, tapi itu hal yang butuh proses, tidak bisa langsung menghilang.
Hati pria itu masih tertuju pada Berly.
••••
Keluar dari kantin keempat gadis itu berjalan dilorong bersamaan. Tetapi Berly melangkahkan kakinya dengan pelan, otaknya masih memutar kejadian tadi, dimana ia melihat Lucy dan Zio berpegangan tangan dan saat ia melakukan kontak mata dengan Zio. Masih sangat teringat jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimberly [END] ✓
أدب الهواة[ END ] Ini cuma kisah hidup gue, salah satunya adalah yang gak sengaja ketemu cowok berandalan yang sefrekuensi dan tiba-tiba jatuh cinta. - Kimberly Zeenaeira 😈 [ Karina yoo x Jeno lee ] ‼️TERDAPAT KATA-KATA KASAR! KALAU GASUKA SKIP‼️ #479 in fi...