22:45
Berly sengaja tidak menuruti Zio, ini sudah malam sekali, dan ia sengaja tidak pergi ke apart Zio karena ia ingin tahu, apakah Zio akan benar-benar datang ke rumahnya? Jelas sekali tidak mungkin.
"Darimana juga dia tau alamat gue? Haha banget kalau beneran sampe kesini." Ucapnya sembari melihat keluar rumahnya lewat jendela kamarnya yang berada di lantai atas.
Ia menutup tirai jendela itu dan berbaring di kasurnya, saat memejamkan matanya dan mencoba untuk tertidur tiba-tiba terdengar ketukan pintu.
"What the-" Ia langsung membuka matanya lebar dan berlari kecil keluar kamar untuk ke lantai 1, dan betapa terkejutnya dia mendengar suara Zio diluar sana.
"Bangsat! Tau dari mana dia rumah gue?! Wah kalau ketahuan siapa yang ngasih tau udah gue patahin tulangnya!" Kata Berly lalu mengumpulkan niatnya untuk membuka pintu itu.
Dan saat dibuka Zio terlihat menatapnya datar. "Apa?!" Gas Berly saat dirinya ditatap begitu. "Gitu ya lo, gue tungguin dari jam 7 bangke."
"Ya suruh siapa nungguin? Udah sana balik gue ngant-"
"Gak. Gue gak bakal balik sebelum lo kasih hak gue."
Berly menatap tajam Zio, "Dih anjing? Lo siapa? Suami gue? Pacar gue? Bukan!"
Zio tertawa, "Hahahah, emang bukan tapi lo partner gue."
Kimberly lantas memutar bola matanya malas, "Mana ada anjing."
"Ya emang gak ada anjing, adanya kita." Ucap Zio sedikit berbisik yang membuat Berly merinding.
"Lo lebih baik pulang deh Zi, otak lo udah gak bener tuh." Ujar Berly yang sebenarnya sedikit panik, aura Zio terlihat berbeda sekarang.
"Kalau..." Zio melangkahkan kakinya untuk mendekat ke Berly. Berly lantas mundur.
"Gue gak mau gimana? Hm?" Tambahnya lagi lalu menutup pintu rumah Berly dn menguncinya.
Perasaan Berly mulai tidak enak, "L-lo apaan sih?!" Zio pun tersenyum miring.
Ia mendekatkan dirinya kepada Berly hingga Berly terus mundur. Hingga Berly merasakan dingin di punggungnya, ia sudah mentok ke dinding."Sumpah Zi, gak lucu." Ujar Berly mendongak menatap Zio yang beberapa cm lebih tinggi darinya. Sedangkan Zio hanya menunduk menatap Berly dalam yang berada di kungkungannya.
Zio mengelus pipi Berly lembut tiba-tiba, Berly pun langsung menghempaskan tangan Zio yang berada di pipinya dengan kasar.
"Lo ngapain sih? Pulang Zi, gue ngantuk." Berly hendak berjalan keluar dari kungkungan itu tapi Zio menahannya. Pria itu malah semakin mengikis jarak diantara mereka.
Zio terkekeh lalu berkata, "Kalau lo ngantuk tidur aja, tapi bareng gue." Lalu ia mengambil sedikit rambut panjang Berly dan memainkannya.
"Lo lagi cosplay om-om pedo hah? Najis." Jawab Berly dan Zio hanya terkekeh lagi.
"Jangan marah-marah, nanti gue cium." Berly berdecak malas.
"Coba aja kal-" Zio menciumnya langsung.
Kimberly terbelalak, gadis itu mencoba melepaskan ciuman itu tetapi Zio malah memeluk pinggang Berly erat dan semakin agresif mencium Berly.
Berly memejamkan matanya dan tiba-tiba terbawa suasana. Ia membalas ciuman itu pelan yang membuat Zio tersenyum disela-sela ciuman itu.
Suara kecupan terdengar di ruangan itu, sampai tiba-tiba Zio melepaskan ciuman itu dan menatap wajah Berly sayu.
Berly pun menatap balik Zio dengan tatapan yang tidak bisa diartikan itu.
"Ber...gue butu-"
"ZIO?!" Histeris Berly ketika Zio tiba-tiba terjatuh ke pelukannya dan tidak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimberly [END] ✓
Fiksi Penggemar[ END ] Ini cuma kisah hidup gue, salah satunya adalah yang gak sengaja ketemu cowok berandalan yang sefrekuensi dan tiba-tiba jatuh cinta. - Kimberly Zeenaeira 😈 [ Karina yoo x Jeno lee ] ‼️TERDAPAT KATA-KATA KASAR! KALAU GASUKA SKIP‼️ #479 in fi...