70

348 13 0
                                    

"Kimmy! Jangan lari-larian!"

"Iya, Mama!!" sahutnya.

Kimmy Victoria. Anak dari Kimberly dan Zio ini terus-terusan berlari-lari di halaman rumah. Umurnya masih genap 5 tahun, dan itu membuat anak perempuan ini sangat aktif.

Kimmy sedari tadi terus-terusan mengejar kupu-kupu bersayap kuning. Entah kenapa, Kimmy sangat suka melihat kupu-kupu dan mengejarnya.

Dirasa lelah, Kimmy pun berhenti. Terlihat gadis kecil itu mengatur nafasnya.

Berly menghampiri anaknya.

"Kamu ini! Kalau lari-larian gitu terus nanti jatoh, kamu mau luka lagi? Engga kan?" Berly berjongkok di hadapan Kimmy.

Kimmy menggeleng sembari menatap polos ke Mama-nya yang sedang khawatir itu.

"Udah ya? Jangan ngejar-ngejar kupu-kupu terus, dia bisa terbang jadi gak cape, kalau kamu kan cape."

"Kenapa Kimmy gak bisa terbang ya, Ma?" Kimmy menatap Mamanya bingung.

Jelas Berly langsung terdiam. Terlihat bahwa sekarang Berly sedang berpikir.

"Hmm soalnya Kimmy gak punya sayap, kan Kimmy manusia. Kalau kupu-kupu kan hewan, jadi dia bisa terbang dan punya sayap." jelasnya.

Semoga saja Kimmy bisa mengerti penjelasannya.

"Papa, pulang!"

Kimmy yang mendengar itu langsung menatap kearah pintu masuk rumah dengan sumringah.

"Papa!"

Gadis kecil itu berlari melewati Berly begitu saja. Membuat Berly menghela nafasnya lelah. Kimmy memang sangat menempel dengan Zio, Berly jadi seperti melahirkan saingannya sendiri.

Zio yang melihat anaknya itu menghampiri pun langsung menyapanya.

"Haii, anak Papa udah makan belum?"

Zio mengangkat tubuh Kimmy ke gendongannya.

"Belum, Papa. Kimmy baru main tadi." jawab si kecil.

Berly yang melihat interaksi tersebut langsung menghampiri keduanya.

Setelah menyalimi tangan suaminya, Berly beralih menatap Kimmy yang berada di gendongan Zio.

"Kamu belum makan, Kimmy. Ayo makan dulu, nanti kamu boleh main bareng Papa." ajaknya.

Kimmy menggeleng.

"Gamau! Mau makannya sama Papa!" pintanya.

Berly menghela nafasnya.

"Tuh, Kimmy gak mau makan kalau gak sama kamu." kata Berly pada suaminya.

Zio terkekeh.

"Ahahahah! Yakan emang anak aku, gapapalah."

Berly mendengus. "Ya kalau kamu pulangnya bisa siang sih gapapa, kalau malem gimana? Kimmy bisa telat makan terus sakit!"

Zio menggeleng-gelengkan kepalanya. Zio tau, Berly memang mengkhawatirkan Kimmy, namun ia juga sadar bahwa bukan hanya itu yang Berly rasakan. Tapi Berly juga cemburu melihat Kimmy terus-terusan menempel padanya. Zio jelas hafal bagaimana gerak-gerik Berly jika sedang cemburu.

"Yaudah, ayo makan dulu sekarang. Kasian Kimmy nanti kelaperan." ucapnya.

"Ayo!" kata Kimmy semangat.




••••



Sorenya, Kimmy bermain lego bersama Zio di dekat ruang TV. Mereka berdua membangun rumah dan taman dari lego, keduanya terlihat sangat bahagia disana. Berly tersenyum tipis melihat anak dan suaminya itu sangat akrab dan terlihat senang.

Kimberly [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang