Saat Zahira kembali dari toilet, ia melihat Hendra dan Bagas tengah berdiri dan entah mengobrol tentang apa, tapi itu terlihat serius.
Zahira tidak langsung mendekati mereka, ia masih cukup jauh dengan jarak Hendra dan Bagas.
"Tapi sumpah tadi itu Berly!"
"Enggak Hen, Berly gak mungkin disini!"
Zahira yang mendengarnya melotot, "Pasti mereka ngeliat Berry tadi." Gumamnya.
"Itu karena lo selalu mikirin Berly! Jadi dia seakan-akan ada disini Hen, udah sekarang ayo ke ruang IGD," Bagas mencoba menarik Hendra, awalnya pria itu menolak tapi sekarang sepertinya Hendra menuruti Bagas.
Zahira menghela nafas lega, "Untung aja Hendra gak keras kepala, kalau sampe dia tetep ngotot nyariin Berly yang padahal itu Berry, kasian Berry nanti."
Gadis berambut pendek itu pun berjalan pelan menuju ruangan IGD.
Sedangkan Berry? Dia sudah kembali ke ruang rawat Ayahnya Arga, ketika kembali ia melihat Ayahnya Arga sudah terlelap.
"Om Demian tidur?" Tanya Berry. Arga yang duduk di sofa pun mengangguk.
Berry beralih duduk di sebelah Arga, "Tadi aku ketemu cowok, dia manggil aku pake kata 'Berly', terus dia narik-narik tangan aku gitu."
Arga pun menatap Berry, "Serius?" Berry mengangguk.
"Terus lo gimana?"
"Aku bilang 'Maaf kita gak kenal' terus langsung ngelepasin tangan dia dari tangan aku, terus lari ke toilet,"
"Yang bikin aku penasaran tuh, aku ngerasa familiar sama mukanya, gak mungkin Kak Zio, aku hafal mukanya kalau dia." Lanjut Berry.
Melihat wajah bingung gadis itu membuat Arga tertawa.
"Hahahaha!"
Berry mengernyitkan dahinya heran, ia menatap Arga kesal, "Apasih? Tiba-tiba ketawa!"
"Muka lo serius banget! Santai aja, mungkin pas lo sekolah di sekolahnya Kak Berly lo pernah ketemu dia, jadi familiar mukanya." Kata Arga.
Berry pun tampak berpikir sejenak, "Tapi aku gak inget!" Kesalnya.
"Ya pasti, makanya lo ngerasa familiar."
"Oh gitu ya?"
"Iyaaaa."
Berry pun mencoba ber-teori di otaknya, apa mungkin cowok itu adalah salah satu temannya Zio? Atau apakah cowok yang tadi memang teman Berly tapi bukan teman sekolah? Sungguh ia sangat pusing memikirkannya.
Tapi di satu sisi ia sangat penasaran.
••••
Berly kembali berada di rumahnya, ia sedang duduk di sofanya. Sedangkan Zio? Ia tengah berbaring di sofa sembari menjadikan paha Berly sebagai bantal.
Gadis itu memainkan rambut Zio, sedang kan Zio sedang menikmati sentuhan gadisnya.
"Kamu tau gak sih?" Tanya Zio tiba-tiba.
"Tau apa?"
"Tau kalau aku sayang banget sama kamu."
Berly menunduk menatap wajah Zio dari sana, "Masa???"
Zio mengangguk, "Aku ngerasa Mama ada di samping aku, kalau ada kamu."
"Aku kangen Mama aku, nanti kita ketemu keluarga aku ya?"
Berly mengernyitkan dahinya, "Lah? Buat apa??"
"Buat ngenalin calon menantunya."
Berly terdiam, "Apasih!" Ia tersipu malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimberly [END] ✓
Fiksi Penggemar[ END ] Ini cuma kisah hidup gue, salah satunya adalah yang gak sengaja ketemu cowok berandalan yang sefrekuensi dan tiba-tiba jatuh cinta. - Kimberly Zeenaeira 😈 [ Karina yoo x Jeno lee ] ‼️TERDAPAT KATA-KATA KASAR! KALAU GASUKA SKIP‼️ #479 in fi...