Tiga

187K 13.3K 464
                                    

[ Bagian Tiga ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Bagian Tiga ]

"Di antara suka dan tidak suka, kita lebih banyak menyimpan ketidaksukaan."

"Jadi sebelum berpisah, mari saling suka."

***

Ada begitu banyak hal yang tidak Sankara sukai, yang Agnita ketahui. Bukan karena Agnita menaruh perhatian lebih pada pria itu, melainkan pada saat minggu pertama pernikahan mereka, Sankara sempat beberapa kali menegur Agnita atas hal tersebut.

Misal pada saat Agnita tiba-tiba mencomot makanan yang ada di piring Sankara pada saat makan pagi dulu. "Enakan punya lo. Ini lo sengaja ngasi gue varian yang jelekan ya?" tuduh Agnita sengit.

"Tadi kamu duluan yang pilih, bukan saya," koreksi Sankara.

"Ya, lo pasti sengaja kan lebih deketin piring ini ke gue, sedangkan piring yang itu lebih lo jauhin. Biar lo dapet yang enakan," tuduh Agnita lagi.

Karena tak ingin melanjutkan perdebatan tak berguna itu. Sankara memilih untuk mendorong piringnya ke arah Agnita. "Kamu bisa makan ini."

"Nah, gitu dong tuker— dih, mau kemana?" Agnita menatap bingung ketika Sankara bangkit dari duduknya.

"Kamu bisa makan keduanya," ucap Sankara. "Lain kali saya akan bangun lebih awal, supaya kita tidak sarapan bersama. Atau kalau mau, kamu bisa makan di kamar, karena saya terbiasa untuk makan di sini," cetus pria itu.

"Gitu doang ngambek? Sumpah deh, kalau emang ga ikhlas ngasi ini ke gue—"

"Saya terbiasa untuk sarapan dengan tenang, tanpa ada gangguan. Saya pikir ini juga solusi untuk kita kedepannya, mengingat kita memang harus tinggal satu rumah. Kita perlu penyesuaian satu sama lain, supaya terhindar dari perdebatan yang tidak perlu. Jadi saya harap kamu mengerti," ujar Sankara sebelum akhirnya pergi meninggalkan Agnita di sana.

Makanya setelah hari itu, Agnita tidak lagi pernah mau untuk makan di atas meja makan. Wanita itu lebih memilih untuk membawa semua makanannya ke dalam kamar. Karena tiap kali melihat meja makan yang diduduki Sankara, memori Agnita kembali pada hari itu, sehingga membuat mood-nya menjadi kacau seharian.

Namun hari ini berbeda, Agnita telah bertekad untuk melakukan semua hal yang akan merenggut kenyamanan Sankara, termasuk yang satu ini.

Makanya begitu Agnita melihat Sankara tengah menikmati makan malamnya di atas meja, wanita itu langsung dengan cepat duduk di kursi hadapan Sankara. Ia bahkan hendak langsung mencomot macaroni tersebut.

"Punya kamu di atas kompor, masih hangat, baru saya panaskan tadi," ucap Sankara sembari menarik piringnya menjauh dari jangkauan Agnita.

Wanita itu mendengus. Ternyata Sankara masih Sankara yang sama seperti satu tahun lalu. Pria yang begitu antipati dengan kontak langsung dengannya.

Sebelum BerpisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang