[ Bagian Dua Puluh Dua ]
"Hanya ada dua output dalam pernikahan, jika berhasil memupuk kebahagiaan, jika gagal mengikis kewarasan."
"Jadi sebelum berpisah, mari menjadi gila."
***
🥀1k votes and 600 comments for next🥀
***
Sebelum lanjut baca chat yang di instagram (nonamerahmudaa) dulu ya!
***
Hari ini Sankara sudah cukup penat dengan segala urusan kerjaannya. Jadi pria itu berharap sampai rumah ia bisa langsung istirahat, dalam kata lain dia berharap Agnita tidak berulah dan memulai pertengkaran. Namun tentu harapan pria itu tidak akan terwujud, karena yang namanya tinggal serumah dengan Agnita, itu artinya harus siap lahir batin menghadapi tingkahnya yang kadang kelewat ngawur.
Seperti saat Sankara membuka pintu utama rumahnya. Baru beberapa detik, bahkan sebelum pria itu punya kesempatan untuk melepas sepatunya, Agnita sudah terlebih dahulu berjalan ke arahnya. Tentu itu saja sudah aneh. Seorang Agnita yang saat ia datang, menoleh saja ogah, kali ini malah terang-terangan menghampiri. Belum lagi wajah perempuan itu terlihat cukup ramah, tersenyum ke arahnya.
"Mas Sankara udah pulang? Aku nungguin loh daritadi."
Nampaknya pria itu tidak siap menghadapi Agnita yang begini secara langsung. Bahkan untuk kedua kalinya, ia kembali membeku selama beberapa saat —setelah tadi juga sempat membeku membaca chat ketika Agnita untuk pertama kalinya memanggilnya dengan cara seperti itu.
Dan kali ini efeknya ternyata jauh lebih kuat dari yang Sankara prediksi. Karena ia harus mendengar sekaligus menyaksikan wanita itu berucap dengan begitu lembut. Belum lagi penampilan Agnita saat ini luar biasa cantik dengan gaun tidurnya yang berwarna putih, ditambah rambut yang dicepol ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelum Berpisah
RomancePisah ranjang, tidak mencampuri urusan satu sama lain dan bercerai saat menemukan waktu yang tepat. Itu adalah syarat yang diajukan oleh Agnita kepada Sankara sebelum pernikahan mereka berlangsung. Bertingkah selayaknya pasangan suami istri selama t...