Enam

167K 12.6K 499
                                    

[ Bagian Enam ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Bagian Enam ]

"Tanpa sadar kita sering menciptakan jarak kepada mereka yang dekat."

"Jadi sebelum berpisah, mari berdekatan."

***

"Hold on, jadi lo bermaksud untuk nyuruh gue masuk ke kamar lo?" Agnita baru menyadari setelah langkah Sankara berhenti di depan kamarnya.

Tanpa memedulikan pertanyaan Agnita, pria itu langsung masuk ke dalam. Dibiarkannya pintu itu terbuka, sehingga Agnita bisa melihat seisi kamar tersebut.

Kamar pria itu masih sama seperti saat terakhir Agnita melihatnya. Tidak ada yang berubah, masih kelewat rapi seperti sebelumnya. "Lo budeg apa gimana sih? Ini gue ngomong daritadi ga lo jawab!" Kesal karena tak kunjung digubris, mau tak mau Agnita akhirnya melangkah masuk ke dalam. Padahal sejak terakhir kali Agnita menginjakkan kaki di kamar pria itu, ia telah bersumpah bahwa itu harus menjadi kali terakhirnya.

"Sumpah lo tuh sengaja kan?" tuduh Agnita setelah berdiri di hadapan Sankara.

Pria itu tak langsung menjawab. Ia terlebih dahulu melepas arloji yang melingkar pada pergelangan tangannya. "Taruh buku-buku itu di sana, dan tunggu saya sebentar." Sankara akhirnya bersuara.

"Maksud lo, lo nyuruh gue buat nunggu di kamar lo gitu?"

Sankara mengangguk, "Kamu bisa duduk di atas kasur atau di kursi itu," jawabnya. "Saya mau mandi sebentar."

"Dan lo berharap gue bakalan ngeiyain permintaan lo itu?" balas Agnita.

"Pintu tidak saya kunci, jadi kalau kamu merasa keberatan, silahkan keluar." Sankara berkata sembari melepas dasi yang terlilit pada kerah kemejanya.

Mau tak mau Agnita akhirnya menurut. Ditaruhnya buku-buku itu di atas meja, kemudian ia langsung naik ke atas kasur. "Udah, puas lo?" ucap Agnita sengit. Jika saja Agnita tidak memiliki agendanya sendiri, bisa dipastikan tanpa disuruh pun wanita itu sudah akan terlebih dahulu mengangkat kaki dari sana.

"Kaki kamu jangan naik," tegur Sankara.

Agnita berdecak, "Repot lo!" ucap perempuan itu sembari menurunkan kakinya.

"Tetap seperti itu sampai saya selesai," pesan Sankara sebelum akhirnya pria itu masuk ke dalam kamar mandinya.

***

"Mandi lo lama, kayak anak gadis." Itu adalah komentar pertama yang dilayangkan oleh Agnita saat pintu kamar mandi tersebut terbuka. "Konservatif banget sih, keluar langsung lengkap kayak gitu." Dan dilanjutkan oleh komentar kedua dari perempuan itu.

Sebelum BerpisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang