LA - 53

110K 7.3K 2.8K
                                    

Keknya besok tamat deh 🤣🤣🤣 kalo bisa pas part 55, ya brati yg satu extra part 🤣🤣

Ayo bakar lapaknya ❤️❤️😚😚

Udah siap berpisah?

Jangan lupa baca Midnight Love! Karena gak kalah seru 🫶🏻🫶🏻😎😎

Part ini 3K vote dan 4K komen ya

Part ini 3K vote dan 4K komen ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HOEK!"

Gaby berlari ke kamar mandi sembari mual mual. Perempuan itu cepat cepat membuka tutup kloset dan berjongkok di depannya.

"Hoek!!" Gaby berusaha memuntahkan apa yang ada di perutnya. Namun sia-sia. Tidak ada yang keluar. Ia terus mual mual sampai akhirnya ada tangan yang memijat tengkuknya seraya mengelus punggungnya lembut.

"Jangan nakalin Buby kamu dong, nak." Kiel berada di belakang Gaby berusaha menenangkan perempuan itu.

Gaby cepat cepat menangkis tangan Kiel. "Aku mual gara gara minum susu terus, Mas! Bukan hamil anak mu!" Cetus Gaby dengan kesal.

Masalahnya, setiap Gaby mual dikit, Kiel udah bersorak sorai, "pasti kamu hamil, Gaby. Pasti anak ku sudah tumbuh di dalam perut mu."

Ngebet banget perasaan. Padahal terakhir kali pria itu memohon mohon seraya menangis nangis di depannya yang sudah tertidur, Gaby sudah bertekad untuk pergi dari pria gila itu.

Tapi kenyataannya? Pria itu memeluknya seharian setelahnya, membuat Gaby tidak tega harus meninggalkan Kiel.

Entah pelet jenis apa yang Kiel gunakan sampai dirinya tidak ingin meninggalkan pria itu.

Ya sudah, tidak apa. Yang penting sekarang Gaby bisa dengan tenang menjalani hidup, karena kegilaan Kiel perlahan menghilang. Pria iyu berubah menjadi sosok yang kebapakan.

"Gaby, aku udah beli satu pack test pack. Nggak ada salahnya kamu cek sekali." Tutur Kiel.

Gaby berdecak. "Mas? Minggu kemarin kan udah aku cek. Hasilnya apa? Garis satu kan? Dan kita nggak berhubungan badan lagi setelah itu."

Kiel mendesah lesu. Pria dengan kaos putih itu berkalang lunglai ke atas sofa. Kiel sudah tidak bekerja di perushaaan Papi lagi. Pria itu di pecat. Dan sekarang pekerjaan Kiel serabutan.

Dia mengerjakan segala pekerjaan dari apartemen. Atau memang Kiel sengaja mencari pekerjaan dari rumah, supaya bisa 24/7 menjaga Gaby.

Tapi jangan salah, uang di rekening Gaby tiap bulan bertambah. Padahal Gaby tidak pernah meminta, tapi Kiel tetap mengirimkannya dengan rutin. Mereka juga sesekali menghabiskan waktu di luar, sekedar berjalan jalan menikmati malam, atau berkunjung ke rumah nenek untuk melepas rindu.

Kiel sudah berkata kepada nenek bahwa ia akan mempersunting Gaby secepatnya, dan ia sudah mengantongi restu nenek serta keluarga Gaby yang lain.

"Mas, kamu nggak kangen Mami dan Papi? Udah hampir dua bulan kamu nggak mengunjungi dan menelepon mereka." Gaby bertanya. Perempuan itu duduk di sebelah Kiel yang kembali fokus dengan MacBooknya.

Love Attack Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang