LA - 14

203K 15.6K 5.5K
                                    

Follow Wattpad ini dlu Yah! Takutnya gak dapet notif update kalo gk follow!

Ig Kiel Milan bisa gak ya sampek 1.000 foll sebelum part 20 🥹🥹 (ig : @kielmilan)

Next 4.2K vote dan 5K komen ya!

Votenya nih kencengin yok 😍😍🫶🏻🫶🏻

Absen dulu! Part ini ayo di bakar biar heboh! Wkwk🔥🔥

Yang punya Twitter boleh minta tolong promosiin di base Wattpad nggak ya? 🥹🙏🏻 makasihhh

Yang punya Twitter boleh minta tolong promosiin di base Wattpad nggak ya? 🥹🙏🏻 makasihhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas Kiel mau beli apa di mall?" Tanya Gaby yang kini berjalan tepat di samping Kiel.

Kiel tak menjawab, pria itu malah membelokkan kakinya menuju salah satu Store yang tak begitu ramai disana.

"Oh beli baju." Gaby menganggukkan kepalanya, menjawab sendiri pertanyaannya yang di tujukan untuk Kiel.

Kiel tak menghiraukan Gaby yang asik berjalan di belakangnya, dan perempuan itu pun juga asik melihat lihat kesana kemari, menatap baju baju yang dipajang.

"Aduh!" Gaby memekik saat Kiel tiba-tiba berhenti, membuat hidungnya menubruk punggung pria itu. Gaby memegangi hidungnya seraya meringis.

"Kenapa tiba tiba berhenti sih?" Omel Gaby dengan kesal.

Tangan Kiel mengambil satu pakaian yang digantung di pajangan, lalu ia memutar tubuh sambil mencoba mengepaskan baju itu di tubuh kecil Gaby tanpa menyentuh tubuh perempuan itu.

"Cocok nih di badan lo." Tutur Kiel.

Gaby menelengkan kepalanya, menatap bentuk baju yang compang camping mirip baju gembel itu.

"Baju compang-camping kok di jual mahal." Tutur Gaby setelah menemukan tag harga di baju itu.

"Fashion ini namanya. Di upgrade tuh otak, biar nalarnya jalan dikit." Semprot Kiel dengan kesal.

"Hih! Jahat banget mulutnya." Gaby menghentakkan satu kakinya kesal. Mulut Kiel benar benar pedas sekali! Gaby benar-benar kesal.

"Cewek cewek lain bajunya pada gini, liat noh. Dadanya emang ke buka gini, modelnya gini, tapi masih bisa nutupin dada tepos lo. Lagian pede banget, kayak ada yang mau ngintip."

"Tau gini mending belajar." Gumam Gaby sembari menoleh ke arah lain. "Kalo Mas Kiel suruh aku pakek baju bolong bolong gitu, gak mau aku. Itu udel juga keliatan, nggak boleh kata ibu."

"Yaudah, lo mau yang mana?" Tanya Kiel pada akhirnya.

Gaby menaikkan satu alisnya, "maksudnya Mas Kiel mau beliin?"

"Iya." Jawab Kiel singkat.

"Serius?"

"Hm."

"Banyak ga apa-apa?"

Love Attack Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang