LA - 05

260K 18.1K 4.9K
                                    

1.700 kata! Updatenya sehari setelah target kecapai ya gais aku tuh.. soalnya cerita ini mayan panjang katanya.. hehe..

Next 3K komen dan 3.5K+ komen aja deh!

Follow ig @kielmilan yuk!
Buat info update dan cerita ini follow ig @aloisiatherin

Komen kalau ada typo atau kalimat rancu!

Gaby menggenggam tangan sang ibu yang sedang tertidur di atas ranjang rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gaby menggenggam tangan sang ibu yang sedang tertidur di atas ranjang rumah sakit. Gadis itu menatap ibunya dengan tatapan sendu.

"Ibu.." Gaby mencium punggung tangan ibunya, membuat tidur sang ibu terusik. Ibu Imah membuka matanya dan saat melihat sang anak ada di sampingnya, ibu Gaby tersenyum melihat kehadiran sang anak.

"Nak..." Ibu Gaby menyapa sang anak dengan lembut.

"Ibu gimana kabarnya? Dokter bilang kondisi ibu makin menurun, ibu mikir apa?" Gaby mengecup punggung tangan ibunya dengan penuh haru perasaan sedih.

Ibu Imah hanya tersenyum. Ia kemudian menggelengkan kepalanya, pertanda tidak mau menjawab.

"Kamu gimana kerja di rumah Tuan Milan?" Tanya Ibu dengan suara lemah.

"Gaby di angkat jadi anak angkat sama Mami Clara. Terus Gaby mau di kuliahin sama Mami Clara, ibu." Mata Gaby berkaca-kaca ketika bercerita hal itu.

Ibu yang mendengar itu sontak menggelengkan kepalanya. "Jangan nak, jangan.."

Gaby mengerutkan dahinya, kebingungan dengan ibu yang berkaca-kaca sembari menggelengkan kepalanya.

"Kenapa ibu? Mami Clara baik sama Gab—"

"Zia anak ku,—" Ibu membalas genggaman tangan sang anak. "Jangan, ibu mohon jangan. Ibu takut kamu melupakan ibu, nak."

Gaby menggelengkan kepalanya mendengar perkataan sang ibu, "enggak ibu. Mana mungkin Gaby lupain ibu."

Ibu terbatuk kecil di tengah air mata yang berderai, "ibu nggak keberatan kamu di kuliahkan oleh Nyonya Milan, ibu tidak masalah kamu pada akhirnya memanggil Nyonya dengan sebutan Mami, meskipun hati ibu merasa iri dan sakit mendengar hal itu, tapi tolong biarkan ibu menjadi satu-satunya perempuan yang kamu panggil sebagai ibu, Nak."

Kalimat yang terlontar dari mulut Ibunya membuat Gaby terdiam menahan tangisnya.

Bagaimana ia dibutakan oleh sebuah dendam masa lalu, hingga membuat dirinya melupakan seberapa lembut hati sang ibu.

Ibu benar, tidak seharusnya Gaby menerima semua kebaikan Nyonya Milan, meskipun Nyonya tak berniat merebutnya dari Ibu.

Karena di dunia ini, Ibu hanya memiliki dirinya dan juga Nenek.

***

Hari sudah menjelang sore saat Gaby turun dari atas motor ojek yang mengantarnya dari rumah sakit kembali ke rumah megah keluarga Milan.

Love Attack Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang