- Unknown Nerve -

98 17 7
                                    

Keadaan di ruangan senyap untuk beberapa saat. Ditambah lagi ruangan pria berbahu lebar yang sedikit remang-remang. Kim Jennie mengeratkan tangan ketika pria yang tengah menyenderkan badannya di kursi itu itu tiba-tiba mengetuk-ngetuk jari di atas meja.

"Sebenarnya, tujuan kau datang kesini apa?", pria itu akhirnya menyuarakan pertanyaannya, berbuah tautan alis dari Kim Jennie di seberang.

Wanita itu kembali mengeratkan pegangannya pada meja sembari menenggak habis saliva yang mogok di pertengahan kerongkongannya, "ka..u yang memanggilku datang ke kantormu, bukan? Kau bilang aku membuat kesalahan lagi," Jennie menjawab pelan sambil menggigit bibirnya.

Mendengar jawaban tersebut, Song Kang menghembuskan nafas kasar, memandang langit-langit kantornya dengan tatapan tak percaya. Apa Kim Jennie memang sepolos ini?

Pria itu mengerjapkan matanya sebentar, sebelum akhirnya kembali memulai percakapan dengan wanita berbalut apron dan pakaian kafe miliknya, "Ah~ yang benar saja? Kau ini memang benar-benar polos, atau sedang mempermainkanku?", pria itu beranjak dari duduknya sambil mencengkram pinggang dengan kedua tangannya, menatap Kim Jennie sekali lagi dengan tatapan tak percaya.

Kini giliran Jennie yang menautkan alisnya, "mempermainkanmu bagaimana? Apa aku pernah bekerja main-main? Penjualan saja meningkat karena sup jamur buatanku," wanita itu tiba-tiba sedikit ngotot menjawab pertanyaan Song Kang yang dirasanya kurang masuk akal.

Lagi-lagi, tawa sumbang itu terdengar. Kim Jennie kembali memasang wajah bertanya melihat tingkah aneh atasannya yang satu ini.

Apa memang Ia harus ditakdirkan bekerja dengan banyak orang gila?

Pria itu menghampiri Kim Jennie, memutus jarak antara dirinya dengan wanita itu dengan tatapan tajam yang membuat Jennie kembali menenggak habis salivanya, "Ya! Kau mau melakukan apa?" ujarnya memprotes sambil menjauhkan badannya yang masih terduduk dari Song Kang yang saat ini berjarak sangat dekat dengannya.

"Apa yang sebenarnya kau sembunyikan dariku?" tanyanya pelan dengan wajah serius yang lagi-lagi sukses membuat Jennie menenggak saliva.

"Ya! Aku bisa menjawabnya tanpa harus kau memotong jarak seperti ini! Aku tidak bisa bernafas!" wanita itu tanpa segan mendorong Song Kang dan berhasil menjauhkan dada bidangnya dari Kim Jennie. Kini udara terasa lebih lenggang dengan dirinya yang sudah menjauh.

"Aish! Kau membuat ruang untukku bernafas kian menyempit," ujarnya lagi kembali menyuarakan protesannya sambil mengusap-usap dadanya.

Song Kang lagi-lagi menatapnya lekat sambil kembali membuang nafas kasar, "akan kutempatkan kau pada bagian purchasing. Besok kau harus ikut denganku berbelanja perlengkapan dapur dan Bar".

Jennie membulatkan matanya sebentar. Mengapa pria ini jadi seenaknya saja?

"Ya! Kenapa pekerjaanku jadi berat? Aku tidak melakukan kesalahan apapun," Jennie lagi-lagi menyuarakan protesannya kepada Song Kang.

"Aku tidak akan memotong gajimu lagi. Namun jika kau menolak, maka aku akan langsung memecatmu sekarang juga," pria itu berujar dengan suara yang lebih tenang.

Kini giliran Jennie yang tidak tenang dengan apa yang atasannya itu ucapkan padanya. Maksudnya, apa yang mendasari pria ini membuat keputusan sepihak dan mengganti posisi dalam pekerjaannya? Apa pria ini memang bipolar?

"Kenapa tiba-tiba begini, sih? Katakan dulu aku melakukan apa,"

Song Kang tak menggubris, "silakan keluar dan buat keputusanmu," katanya kembali duduk di kursi kebesarannya.

Absquatulate - jenbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang