- Accidentally -

664 123 19
                                    

"Ya! Jennie-ya! Kau pikir apa yang telah kau lakukan dengan bajuku? Kau pikir ini murah?".

Jennie menunduk ketika harus mendengarkan pekikan dan omelan dari sang idol, Kim Taehyung yang terlihat begitu marah akan ulahnya saat ini.

Hanya kecelakaan kecil yang harus mengorbankan salah satu baju mahal kesayangan penyanyi tampan itu. Kim Jennie yang tak sengaja menumpahkan saus kecap keatas kemeja berwarna putih tersebut.

Gadis itu hanya bisa menunduk. Karena ini bukanlah pertama kali Ia menghadapi situasi seperti ini.

"Maafkan aku. Aku tidak sengaja", ucapnya pelan. Tak ada lagi yang bisa Jennie utarakan selain permintaan maaf. Memohon agar pria itu dengan berbaik hati akan memaafkannya.

Taehyung mendelik, melemparkan kemeja tersebut dengan kasar lalu keluar dari ruangan. Meninggalkan Kim Jennie yang masih berdiri kaku tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Dentuman keras bahkan terdengar ketika pria itu menutup pintu.

Jennie menghela nafas. Memungut kemeja yang Taehyung buang sembarangan lalu mencoba untuk menghilangkan noda hitam diatas kemeja tersebut. Terlihat sia-sia memang. Tapi paling tidak Dia mencoba, kan? Walau tak banyak hasil yang Ia dapatkan.

Gadis itu terduduk. Dimarahi dan diomeli oleh seorang pria seperti Kim Taehyung tak akan membuatnya menangis. Ini sudah menjadi hal lumrah baginya. Ocehan dan amarah sudah sering Ia dapatkan. Jadi rasanya tak akan sesakit itu.

Ia berdecak ketika menemukan noda tersebut yang belum kunjung menghilang dari kemeja milik Kim Taehyung, "ayolah. Ini hanya noda kecil. Apa harus mengoceh sampai sekeras itu? Dia adalah penyanyi terkenal dengan gaji besar, kan? Apa sesulit itu untuk membeli kemeja baru? Dasar menyebalkan!", sungutnya mendesis. Seharusnya Ia mengatakan semua itu secara langsung kepada Kim Taehyung. Namun mengingat ini adalah sebuah tuntutan dan pekerjaan, mau tak mau harus Ia lakukan, bukan?

Menyerah dengan sang noda kecap, Jennie kembali mencampakkan kemeja tersebut kesembarang arah. Memejamkan mata sambil menghirup nafas panjang lalu melepaskannya. Kim Taehyung bukan satu-satunya public figure yang menjadi atasan Kim Jennie. Namun Ia benar-benar merasakan sulitnya bekerja selama menjadi asisten pribadi pria tersebut.

Matanya terpejam sebentar, namun kembali terbuka ketika ponselnya tiba-tiba berdering. Menampilkan nama manager Kim Taehyung disana. Jennie hanya bisa meneguk saliva. Ia sudah berpikir bahwa pria itu baru saja mengadukan hal ini kepada sang manager. Dasar pengadu!

"Yoboseyo?".

"Jennie-ya. Kau bisa turun sebentar? Temui aku dilantai bawah. Ada hal yang harus kuperbincangkan padamu".

Jennie menghela nafas sambil memicingkan mata, "baiklah. Aku akan segera turun". Dan sambungan terputus. Demi apapun. Kim Taehyung adalah pria menyebalkan yang pernah Ia temui seumur hidupnya. Mengapa Ia harus melamar menjadi asisten pribadi pria tersebut bila Ia tahu perangai asli penyanyi muda itu? Ini tak adil.

Jennie mulai bangkit meninggalkan ruangan tersebut. Berjalan dengan langkah tergesa-gesa untuk menemui sang manager. Ia tak mau berburuk sangka. Tapi Ia yakin, hal yang buruk pasti akan terjadi. Percaya saja.

Langkahnya secara drastis berubah menjadi malas ketika Ia menemukan sang manager yang berdiri tepat didepan pintu ruangannya. Tatapan tajam pria itu membuat Kim Jennie sedikit tidak nyaman. Gadis itu mulai mendekat ketika suara sang manager langsung menggema ditelinganya, "masuk!".

Hanya anggukan dan langkah beriringan yang bisa Ia lakukan untuk merespon perintah tersebut. Jennie kembali menatap malas seisi ruangan ketika menemukan Kim Taehyung yang nampak mendelik kearahnya.

Absquatulate - jenbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang