- The Phone -

385 99 37
                                    

Makanan yang sudah hampir 15 menit yang lalu Hanbin pesan akhirnya datang. Dibawa oleh seorang pelayan kafe wanita dengan dandanan yang sedikit berlebihan. Namun manik Kim Hanbin malah fokus kepada seseorang yang berjalan di belakang. Berhenti di meja nomor 24 untuk mengantarkan makanan sambil menatapnya dalam gemingan.

Itu Jennie.

Hanbin tak bisa lepas dari pandangan gadis itu. Sampai tak menyadari bahwa sanga pelayan yang mengantarkan makanan miliknya telah pergi. Diikuti oleh Jennie yang mengekori wanita itu menuju dapur. Tapi masih sempat mencuri lirikan kepada Kim Hanbin sebelum badannya benar-benar menghilang.

Pria itu menaruh fokus pada makanannya ketika sudah tak menemukan Kim Jennie lagi disana. Menyendokkan sup jamur yang Ia pesan dan mulai mencoba rasanya.

Pria itu mengernyit ketika sang sup sudah masuk kedalam mulutnya.

"Ini sup jamur yang enak. Bagaimana bisa mereka membuatnya seperti ini dan pengunjungnya sangat sepi?", tanyanya dengan suara pelan sembari sekali lagi menghirup sup jamur tersebut. Ia sampai melupakan keberadaan nasi kimchi yang juga Ia pesan.

Jadi, poin yang mungkin bisa Hanbin ambil dari mengapa kafe ini terlalu sepi pengunjung hanyalah karena pelayanannya yang kurang ramah. Baru masuk saja mereka sudah disambut oleh orang-orang tanpa senyum yang tengah bekerja disana. Pelayan pun terlihat begitu malas melayani para pengunjung.

Tapi matanya kembali mencuri lirikan ke arah ruangan yang Ia yakini sebagai dapur. Mencari keberadaan Jennie Kim yang mungkin saja masih berada disana.

•••

Jennie mendesah pelan ketika badannya telah sampai di dapur. Gadis itu cepat-cepat menaruh nampan yang masih Ia bawa untuk sedikit mengintip keberadaan pengunjung yang sedari tadi membuatnya berdecak.

"Apa yang pria itu lakukan disini? Mengapa Dia bisa menemukan tempat ini, sih?", gerutunya sebal sambil masih mencoba mengintip Kim Hanbin yang tengah menikmati sup jamur yang Ia buat.

Gadis itu terlihat sedikit frustasi melihat Kim Hanbin yang masih duduk disana, "apa Dia menguntitku sampai tahu dimana aku bekerja? Dia adalah seleberiti! Bagaimana bisa Dia keluar dengan gaya santai seperti itu? Bukankah seharusnya Dia bekerja?". Kim Jennie terus-terusan membuat prasangka buruk akan kehadiran Kim Hanbin di kafe ini.

"Mengintip pengunjung yang sedang makan itu dilarang".

Suara yang terdengar begitu dekat dengan telinganya itu membuat Kim Jennie menoleh. Menemukan seorang wanita yang tengah berdiri disampingnya sambil ikut mengintip Kim Hanbin yang masih makan.

Gadis itu hampir bersumpah serapah ketika menemukan jarak antara dirinya dengan sang wanita yang begitu dekat. Dan berakhir membungkuk-bungkukkan badan untuk meminta maaf, "Ah, maafkan aku sunbaenim". Kim Jennie terlihat gemetar menemukan wanita itu tengah menatapnya tajam.

"Kau membuatku ingin menonjokmu".

Suara pelan yang diciptakan wanita itu membuat Jennie kian merutuki diri dengan kelancangannya.

Wanita itu kembali menatapnya, "mengapa kau mengintip Kim Hanbin begitu? Kau penggemarnya, ya?".

Jennie mengangkat kepala dengan ekspresi heran, "sunbae mengetahui kalau itu Kim Hanbin?", tanyanya.

Wanita itu hanya berdecak, "Tak ada sesi bicara formal ditempat ini. Bicaralah seperti biasanya kau bicara dengan temanmu. Aku Sunny, bukan sunbae", ujar si wanita memberi tahu dengan wajah sebal.

"Dia pikir aku setua itu sampai harus memanggilku sunbae", desisnya.

Jennie mengangguk paham sambil membungkukkan badan untuk meminta maaf.

Absquatulate - jenbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang