- A real Dream -

559 112 24
                                    

Hentakan yang tercipta dari sepasang heels yang dikenakan oleh wanita dengan rambut yang digelung hampir mencapai puncaknya itu nampak tersenyum ketika mengamati beberapa buah kertas selama perjalanannya menuju lift.

Jung Ye Na, salah satu staff bagian pemasaran dari agensi terbesar kedua di Korea Selatan, YGK+ Entertainment itu berdecak kagum melihat apa yang Ia dapatkan saat ini. Bahkan kondisi lift yang terasa sedikit sesak tak membuatnya berniat untuk mengalihkan pandangan matanya dari kertas-kertas tersebut.

Keluar dari lift, wanita yang baru menginjakkan usianya yang ke-25 tahun itu langsung disambut oleh sapaan ramah dari beberapa staff disana. Mereka terlihat membungkuk-bungkukkan badan sambil tersenyum setiap kali berpapasan dengan Yena.

Gadis itu tersenyum ketika langkahnya terhenti didepan sebuah pintu kaca dengan motif buram tersebut. Menarik nafas, Yena kembali tersenyum sebelum memasuki ruangan dengan design mewah dan artistik tersebut. Matanya berbinar ketika menemukan pria dengan jabatan tertinggi di gedung itu tengah menyapanya dengan senyum sumringah.

"Ah, Yena-ya. Aku sudah daritadi menunggumu. Akhirnya kau datang juga", ucap Ro Sean, pemegang posisi CEO di agensi tersebut.

Yena tersenyum, menampakkan rentetan gigi rapinya sembari mulai melangkah mendekati Sean yang mulai fokus pada beberapa kertas yang dibawa gadis itu, "Beruntunglah bila kau memang sedang menungguku, sajangnim. Karena aku tengah membawa kabar baik", jawabnya.

Hanya dengan melihat mood gadis itu malam ini saja, semua orang sudah bisa menebak bahwa akan ada kabar baik yang dibawa Yena. Sean mengangguk, "katakan padaku. Apapun itu".

Yena mulai mengambil posisi untuk berdiri tepat di samping Sean, memberikan beberapa dokumen yang sudah Ia bawa dan memberiarkan pria tersebut membacanya sendiri, "kau akan terkejut dengan berita yang kudapat hari ini".

Sean mulai mencoba membulak-balikkan dokumen yang ada. Membaca satu persatu teks yang tertulis disana dengan seksama. Hingga matanya mulai berbinar ketika menemukan halaman tempat kabar baik tersebut dicantumkan. Pria itu tersenyum puas, "aku benar-benar bangga dengan orang-orang yang ada di agensi ini", pujinya.

Yena menoleh sambil ikut tersenyum, "aku tahu, sajangnim. Orang-orang berbakat yang ada digedung ini benar-benar membuatku terpana. Terlebih Kim Hanbin. Ia adalah berlian yang tak bisa kau lepaskan. Aku menjadi heran, hal apa yang tak bisa pria itu lakukan. Dia sangat bertalenta", ujar Yena lagi ikut memuji.

Sean tersenyum simpul, "aku tahu. Kuharap Dia dapat mempertahankan reputasi baiknya ini. Menjadi seorang aktor dan producer dalam waktu yang bersamaan bukanlah hal mudah. Dan Dia dengan mudahnya dapat melakukan itu. Aku benar-benar bangga padanya", ujar Sean lagi.

Yena kembali tersenyum, "Benar, sajangnim. Semoga artis-artis lainnya dapat mencontoh kesuksesan dan talenta dari Kim Hanbin. Karena, lihatlah! Drama yang Ia bintangi mendapatkan rating yang tinggi dan menjadi topik hangat dikalangan masyarakat", ujarnya lagi sambil mulai merapikan dokumen tersebut. Gadis itu tak henti-hentinya memuji talenta dan bakat dari Kim Hanbin.

Sean mengangguk setuju, "segera hubungi Dia. Aku tahu pria itu sedang berada di studio dan bekerja. Dia baru saja mengatakan padaku bahwa akan ada lagu baru yang lahir dari hasil buah pikirnya," perintah Sean sambil menutup dokumen terakhir yang diberikan Yena padanya.

Gadis itu mengangguk paham.Mulai berdiri menjauhi Sean sambil mengucapkan terima kasih dan pamit untuk keluar dari ruangan itu, "kesuksesan Kim Hanbin dan yang lain tak pernah terlepas dari campur tangan sajangnim. Terima kasih. Aku akan segera menghubunginya", ucap gadis itu seraya mulai melangkah keluar dari ruangan tersebut.

Absquatulate - jenbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang