Budayakan VOTE dan
COMMENT!.
REASON TO RUN!
.
.Happy Reading~
.
3 hari kemudian...
Matahari baru saja mengintip dari cakrawala ketika Jungkwon bangun. Untuk beberapa saat, dia berfikir untuk kembali tidur dan meringkuk lebih dalam di bawah selimutnya, tapi kemudian dia ingat. Tempoh cutinya sudah berakhir!
Melempar selimut ke samping, ia bergegas bangun untuk dikejutkan dengan jam yang sudah menunjukkan angka 7. Sadar sudah terlambat, Jungkwon keluar dari kamar menuju kamar Doohan dan Hwanjun yang dimana mereka berdua juga masih hanyut dalam mimpi.
Brakk!
Jungkwon menendang pintu kamar Hwanjun, mengejutkan sang empun yang lagi sedang bermimpi dikejar hantu. Bukan main terkejut Hwanjun, dia yang tidur terlentang lantas bangun dengan rambut kusut dan juga air liur di pipi.
Hwanjun memandang sekeliling dengan cemas jika-jika hantu itu masih mengejarnya sebelum dikejutkan dengan kehadiran Jungkwon di dalam kamarnya.
"Fuck, Jungkwon! Kau mahu membunuhku?" Umpat Hwanjun, memegangi kepalanya.
Sudah beberapa hari dia kurang tidur kerana terus memikirkan geng Travis. Ditambah dengan situasi yang dialami Doohan pada malam itu yang ternyata dia turut mendengarnya, semakin membuat ia kesulitan untuk memejamkan mata.
Jungkwon menyilangkan lengannya. "Sudah jam 7, kau tidak mahu terlambat ke sekolah, bukan?"
Sedangkan Hwanjun yang baru saja ingin kembali ke bantalnya, terkejut. Matanya terbelalak. "Sial, hari ini sekolah?"
"Ya, bodoh. Kita sudah mengambil cuti 3 hari." Jungkwon memandang kaki Hwanjun yang masih berbukus perban sejak 3 hari lalu. "Kakimu sudah sembuh?"
"Ya, kurasa." Hwanjun melirik kakinya, menggerakkan kakinya untuk memeriksa. "Rasanya sudah tidak sakit lagi."
"Baguslah kalau begitu, buruan mandi, aku akan bangunkan Doohan." Hwanjun mengangguk sebagai jawapan lalu bangun untuk segera membersihkan diri. Manakala Jungkwon ke kamar Doohan.
Jika kalian mengira Jungkwon akan bersikap lebih lembut pada Doohan, fix kalian beban. Alih-alih mengetuk pintu, Jungkwon mendobraknya. Bukannya langsung terbangun seperti Hwanjun, Doohan malah masih menikmati tidurnya.
Melihat itu, Jungkwon sudah menduganya sejak awal. Doohan memang sulit dibangunkan, mahu gempa atau negara api menyerang sekalipun, ia tidak akan bangun. Ini adalah alasan kenapa ia selalu datang terlambat ke sekolah.
"Doohan, bangunnn!" Jungkwon menarik selimut Doohan agar ia kedinginan.
Ia dapat mendengar Doohan mengumankan sesuatu yang tidak jelas di dalam tidurnya sementara ia berusaha membangunkannya. Jungkwon menampar pipi Doohan beberapa kali, membuat Doohan akhirnya terbangun.
"Jungkwon!" Teriak Doohan kesal, bangun dari tidurnya dengan kedua pipi yang membekas telapak tangan Jungkwon.
"Nah, bangun juga "
"Apa yang kau lakukan, sialan!"
Jungkwon memutar mata, apa hanya dia seorang yang cukup waras mengetahui ini hari apa? "Waktu cuti kita sudah berakhir, sebaiknya kau cepat-cepat bersiap. Kita sudah terlambat." Jelasnya.
Doohan yang mendengar bukannya panik, dia malah mengeliat malas sambil menguap. "Sudah pukul berapa?"
"Jam 7, kalau kau tak mahu dihukum berdiri, sebaiknya kau bergegas. Hwanjun juga sudah bangun." Doohan hanya menanggapi dengan malas, membiarkan Jungkwon berjalan keluar meninggalkan dia seorang diri di dalam sana.
YOU ARE READING
ℝeas𝕠n To R𝕦n;【Jungkwon】
Action"Teruslah merengek dan aku akan menidurimu disini." *** Tak terpikirkan oleh Jungkwon, Hwanjun dan Doohan, dimana kesalahan kecil mereka telah membawa mereka harus berurusan dengan 3 geng motor terbesar. Berhenti dari geng Revan, mereka fikir mereka...