Budayakan VOTE dan
COMMENT!.
REASON TO RUN!
.
.Happy Reading~
.
Ketika Jungkwon bangun, cahaya tajam menyinari matanya.
Bahkan dengan mata terpejam, semua itu sudah keterlaluan dan terus membakar serta membutakannya. Dia mengangkat lengannya untuk melindungi matanya, namun ada sesuatu yang menghentikannya di tengah jalan.
Dia menariknya dengan kuat hingga lengannya terhenti, rasa sakit yang menjalar di pergelangan tangannya. Dia mencuba untuk terakhir kalinya dengan tangan yang lain, dentingan logam bergema jauh setelah usahanya yang sia-sia.
Seluruh ototnya terasa pegal. Bahu dan kakinya tegang, lengannya lemas setelah ketegangan singkat.
Dia mencuba menegakkan tubuh, ingin meregangkan kekusutan di punggungnya yang melengkung. Dia mendapati dirinya tidak bisa bersandar terlalu jauh, sudah bersandar pada dinding. Dia menyandarkan kepalanya kembali.
Cahayanya tidak kalah cerahnya, tapi setidaknya kesejukan bahannya terasa menyenangkan.
Kenapa dia ada di sini?
Terakhir kali yang diingat Jungkwon, dia diculik oleh Juan dan bajingan itu memperkosanya sebelum melepaskannya pergi. Dan bertapa bodohnya dia kerana percaya bulat-bulat pada perkataan lelaki itu padahal hakikatnya dia hanyalah dijadikan mainan atas kesenangannya.
Dia hampir berjaya melarikan diri...hampir... sebelum bajingan itu berjaya menemukannya kembali.
Dan setelah itu dia tidak tahu dibawa kemana kerana belum sempat dia melarikan diri, Juan sudah menumbangkannya dengan senjata eletrik yang membuatnya pengsan di tempat.
Dan disinilah dia berada sekarang. Di suatu ruang yang dia sendiri tidak tahu dimana ini. Apa itu di bawah tanah atau sebaliknya. Tapi di dalam sini dingin.
Perlahan, kecerahannya bisa diatur. Jungkwon harus berkedip cepat pada awalnya, hanya melihat sekilas sekelilingnya. Rantai tebal diikat ke lantai di depannya, kaca berwarna mengelilinginya.
Saat pandangannya menjadi lurus, dia bisa melihat bayangannya di kaca. Kulitnya pucat, tidak alami dengan warna asalnya. Pembuluh darah hitam yang menonjol dari kulitnya dan semburat kemerahan di salah satu matanya membuatnya tampak mengerikan.
Apa yang terjadi? Apa Juan membiusnya dengan sesuatu yang berbahaya?
Jalan fikirannya terhenti ketika pintu gudang besar itu berderit terbuka perlahan, dan Juan melenggang masuk.
"Nah, itulah tampilan yang aku ingin kau kenakan, Jungkwon! Jauh lebih baik!" Juan menyatakan keadaan Jungkwon dengan penuh kemenangan.
Jungkwon menatapnya dalam diam, matanya menyipit seolah dia berusaha mencekik lelaki itu dengan matanya. Tinjunya mengepal erat. Dia yakin sekiranya jika rantai itu tidak menahannya, dia akan melompat ke arah Juan dan mematahkan lehernya.
Tidak, dia akan merobek keluar isi kepalanya dan membiarkan dirinya mati dalam genangan darahnya sendiri.
Juan mengabaikan tatapan yang diberikan oleh Jungkwon, "Senang bertemu denganmu...lagi. Bagaimana perasaanmu?"
"Kau mengkhawatirkanku? Manis sekali." Ejek Jungkwon.
Juan ketawa, suaranya yang dalam dan serak seperti belaian kain di kulit Jungkwon. Dia membuang muka. "Jauh lebih baik. Dibutuhkan lebih dari beberapa luka untuk membunuhku, jangan khawatir." Tambah Jungkwon.
YOU ARE READING
ℝeas𝕠n To R𝕦n;【Jungkwon】
حركة (أكشن)"Teruslah merengek dan aku akan menidurimu disini." *** Tak terpikirkan oleh Jungkwon, Hwanjun dan Doohan, dimana kesalahan kecil mereka telah membawa mereka harus berurusan dengan 3 geng motor terbesar. Berhenti dari geng Revan, mereka fikir mereka...