Budayakan VOTE dan
COMMENT!.⚠️ Warning ⚠️ Horor Tubuh
REASON TO RUN!
.
.Happy Reading~
.
"Bangun. Makanlah makananmu."
Sakit kepala hebat muncul segera setelah Jungkwon membuka matanya, terus-menerus menggedor bahagian dalam tengkoraknya. Dia tidak tahu berapa lama dia pengsan, tapi baginya itu hanya terasa seperti beberapa detik.
Dia sudah berpakaian. Jungkwon tidak mahu memikirkan siapa yang membersihkannya dan memakaikannya pakaian tapi sejujurnya itu terasa lembut. Kakinya juga tidak lagi dirantai.
Selimut telah dimasukkan ke dagunya dan jatuh ke pinggangnya saat dia mendorong dirinya ke atas. Lampu masih menyala, jadi dia tidak kesulitan melihat saat dia melihat sekeliling ruangan yang sepi itu.
Juan mendorong piring ke arah Jungkwon, merengut padanya saat Jungkwon melihat ke bawah ke arah piring. Itu adalah porsi roti penjara.
Jungkwon melotot tapi tidak menyentuh roti tersebut, roti itu tidak menunjukkan tanda-tanda nutrisi atau kehidupan.
Melihat Jungkwon tidak bergeming, Juan berpeluk tubuh. "Apa kau akan memakannya, atau aku harus memasukkannya ke tenggorokanmu?"
"Aku tidak akan memakan apa pun makanan yang kau berikan padaku." Dia mengeram ke arah Juan. Jauh di lubuk hatinya, dia tahu tindakannya itu akan membawa malapetaka padanya namun Jungkwon masih tetaplah Jungkwon.
Juan yang mendengar, mengangkat dagunya. "Aku bisa mengakhiri ini, kau tahu. Tapi percayalah..." Ia berjongkok di depan Jungkwon yang masih mempertahankan harga dirinya. "Menantikan ekspresimu jauh lebih menantang dari membunuhmu disini."
Gigi Jungkwon mengertak, tangannya yang bebas menarik kerah baju Juan lebih dekat. "Menantimu membusuk dalam penjara juga sepertinya sesuatu hal yang menyenangkan untuk tidak dilewatkan." Ia ketawa tanpa humor.
Tentu saja hal itu semakin menarik minat Juan, dia menekan bahu Jungkwon hingga mereka berdua kini berbaring di lantai. Jungkwon panik tapi dia mencuba untuk tetap fokus dan menahan dada Juan yang berada di atasnya.
"Makan." Perintah Juan.
"Persetan, tidak. Kau mungkin menaruh racun atau semacamnya."
"Jika aku ingin meracunimu, kau sudah lama mati dan tubuhmu tidak akan pernah ditemukan, Jungkwon." Cara Juan menyebut namanya membuat Jungkwon merinding. Dia benci lelaki itu memanggil namanya. Ini tidak benar.
"Aku tidak akan makan roti sialan itu, bajingan mesum. Apa kata kau saja yang menghabiskannya." Menerima makanan itu petanda dia mengalah. Jadi Jungkwon akan bertahan selama yang dia mampu, lagipun ia hanya membutuhkan air untuk tetap bertahan hidup.
Rahang Juan terkatup. "Oh, aku akan memberimu sesuatu yang lain yang bisa dimakan." Tiba-tiba Jungkwon merasakan gundukan besar di celana lelaki itu bergesekan dengan area selangkangannya sendiri.
"Kuharap kau membangkitkan nafsu makanmu, J." Suara Juan di telinga Jungkwon membuatnya bergidik. "Karena ketika aku selesai, kau akan 'kenyang'."
Juan membungkuk, lebih cepat daripada kecepatan Jungkwon berpaling. Jungkwon mendengus keberatan saat bibir mereka menyatu dan mencuba meloloskan diri, tapi Juan bergerak bersamanya saat dia mencuba berbalik.
Tekanannya hampir terasa sakit saat bibirnya menempel pada giginya. Dia mulai menendang-nendangkan kakinya dan menggeliat, merengek dan menyentak bahunya. Jungkwon akhirnya membuka bibirnya dan menggigit, menggeram saat mencicipi darah.
YOU ARE READING
ℝeas𝕠n To R𝕦n;【Jungkwon】
Aksi"Teruslah merengek dan aku akan menidurimu disini." *** Tak terpikirkan oleh Jungkwon, Hwanjun dan Doohan, dimana kesalahan kecil mereka telah membawa mereka harus berurusan dengan 3 geng motor terbesar. Berhenti dari geng Revan, mereka fikir mereka...