tujuh belas

34 5 3
                                    

Eko dan Hotman baru saja selesai menjalani operasi. Syukurlah operasinya berjalan dengan lancar. Dua duanya dipindahkan kekamar inap VIP.

Sedangkan Dimas baru saja diobati. Dimas mau diobati setelah Agung beberapa kali membujuknya.

Erlita dan Kadir masih berada dikamar inap Hotman. Infus menancap ditangan kanan Hotman. Infus cairan bening dan darah.

Masker oksigen menghiasi mulut dan hidung Hotman. Begitupun dengan Eko.

"Papah. Mamah"sapa Dimas.

"Ya sayang"ucap Erlita.

"Kak Hotman belum siuman?"tanya Dimas.

"Belum sayang. Biarkan Kakakmu istirahat ya Dim. Kasian Hotman"ucap Kadir.

Dimas menganggukkan kepalanya.

Sementara Eko dikamar inap VIP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara Eko dikamar inap VIP. Tepatnya disebelah kamar Hotman.

Kondisinya sama dengan Hotman. Dia masih belum siuman. Agung membelai pucuk rambut Eko.

"Cepat sembuh sayang. Setelah ini Daddy ga akan melarangmu lagi untuk dekat dekat dengan Dimas. Daddy janji"ucap Agung.

Tok

Tok

"Masuk saja pintunya tak dikunci"ucap Agung.

Cekrek-Dimas membuka pintu kamar inap Eko.

Cekrek-Dimas membuka pintu kamar inap Eko

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Daddy"sapa Dimas.

"Kamu mau duduk disamping Eko. Duduklah Dim"ucap Agung.

Dimaspun duduk disamping Eko. Ia menggenggam erat tangan kanan Eko.

Infus menancap ditangan kanan Eko. Infus bercairan bening dan darah. Masker oksigen menghiasi mulut dan hidung mancungnya.

"Eko baik baik ajakan Dadd?"tanya Dimas.

"Seharusnya Eko nggak akan kenapa Napa Dimas. Kita hanya menunggu Eko melalui masa kritisnya maka akan baik baik saja"ucap Agung.

"Syukurlah. Dan aku yakin kamu kuat Eko. Kamu bisa melewati semua itu"ucap Dimas.


BERSAMBUNG

DIMAS EKO✓real(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang