dua belas

21 4 7
                                    

Sepulang sekolah Dimas berada didepan pintu gerbang sekolah. Dia nungguin Eko yang lagi balikin buku keperpustakaan.

Karena sekolah udah sepi. Mengingat siswa siswi udah pada pulang dua jam yang lalu.

"Duh. Eko mana sih?"ujar Dimas seorang diri.

"DIMAS"panggil Hotman.

Mendadak Hotman menemui Dimas kesekolahnya. Hotman sudah tidak tahan lagi dengan sikap Dimas selama ini.

Hotman ingin memperbaiki hubungannya dengan Dimas. Yang Dimas hindari selama ini.

"Ngapain Lo kesini?!!!"teriak Dimas.

"Dim. Dengerin Kakak dulu-"ucap Hotman sambil menarik tangan Dimas.

"Jangan sentuh gue!. Gue ga Sudi!" Teriak Dimas.

Hotman yang tadinya mau memegang Dimaspun. Membatalkan niatnya. Dimas begitu judes pada sang Kakak.

 Dimas begitu judes pada sang Kakak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dim gue capek. Lo selalu bersikap seperti ini. Sebenarnya salah gue apa?. Gue ingin banget Deket sama Lo"ucap Hotman.

Dimas tersenyum remeh didepan Hotman.

"Lo mau tau kesalahan Lo apa Kak?. Yakin hah?. Kesalahan Lo adalah kehadiran Lo bersama Daddy. Kehadiran kalian berdua membuat keluarga gue hancur!!!"teriak Dimas.

Sungguh Hotman tak percaya mendengar ucapan Dimas barusan.

Belum sempat Hotman melayangkan protes kepada Dimas. Tiba tiba saja ada sebuah mobil berhenti tepat didepan mereka berdua.

Tak lama kemudian sipemilik mobil keluar dari mobilnya. Yakni kedua mata Dimas terbelalak saat melihat orang orang berbadan kekar kembali muncul didepan Dimas.

"KALIAN MAU APA?"teriak Hotman.

Buag-salah satu dari orang itu memukul Hotman sampai pingsan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Buag-salah satu dari orang itu memukul Hotman sampai pingsan.

Hotman jatuh terjelungkup. Karena mendapatkan pukulan dibagian kepalanya.

"KAK HOTMAN!!!!"teriak Dimas.

"Anda harus ikut kami!!!!"ujar orang orang berbadan kekar itu.

"Nggak mau!!!. Dimas nggak mau ikut!!!!. Kalian orang jahatkan?!!!" Teriak Dimas.

Baru saja Dimas hendak brontak. Mendadak salah satu dari orang itu mengambil sebuah sapu tangan berisikan obat bius.

Orang itupun membius area hidung dan mulut Dimas. Jadi meski Dimas berusaha brontak sebisa mungkin namun pelan pelan tubuhnya mulai merosot lemas kedua matanyapun tertutup rapat.

"Bawa dia. Tuan Agung menunggunya"ujar salah satu dari mereka.

BERSAMBUNG

DIMAS EKO✓real(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang