Chapter 03 - Let's make a rumor!

210 107 56
                                    

Sereia berlari ke luar. Dia mendengar suara Lennon.

"Sudah ku katakan ratusan kali, aku bukan pelakunya."

Sereia berhenti di depan pintu. Mata semua orang tertuju padanya. Lennon tersenyum simpul menatap Sereia.

"Nah, itu dia. Pelaku yang sebenarnya sudah datang."

Edric terkejut dengan kehadiran Sereia, dia segera mendekatinya dan menanyakan pertanyaan bertubi-tubi.

"Anda sudah sadar, Nona? Anda baik-baik saja? Haruskah saya panggilkan dokter?"

Sereia mulai berakting. Suaranya berubah menjadi lembut seperti putri bangsawan pada umumnya. Kali ini dia akan balas dendam pada Lennon.

"Berkat bantuan dari anda semua saya baik-baik saja. Saya ingin berterima kasih kepada orang-orang yang telah menolong saya."

"Syukurlah anda baik-baik saja. Tuan Muda River lah yang menemukan anda tidak sadarkan diri di hutan."

River yang ingin berbicara, namun terhenti mendengar perkataan Lennon.

"Wah, apa-apaan ini? Penolong apanya? Berhentilah membuat drama."

Sereia memasang ekspresi terkejut melihat Lennon, dia menutup mulut dengan tangannya. Aktingnya masih belum selesai.

"Bukankah anda adalah orang yang saya temui di hutan dan mengabaikan saya saat saya meminta tolong kepada anda?"

Lennon bingung dengan perkataan Sereia. Lennon berpikir apakah Sereia sedang berakting dan berniat untuk menjebaknya?

"Berhentilah berbicara omong koso-"

Ryden tidak menyukai sifat Lennon yang terus bicara tidak sopan, dia menegur Lennon dengan senyuman ramah.

"Harap bersikap sopan, Tuan Lennon."

Lennon memutar bola matanya. Dia sudah lelah berbicara dengan orang-orang yang tidak mendengarkan perkataannya. Ryden yang melihat Lennon diam saja, menghembuskan nafas, mulai membicarakan masalah ladang jagung.

"Para penduduk sekalian, saya yakin anda semua ingin pelaku dihukum sesuai keputusan pengadilan kekaisaran. Saya juga tidak meremehkan masalah ini, tetapi saya rasa masalah ini bisa diselesaikan tanpa harus dibawa ke pengadilan kekaisaran. Selain itu dalam cerita yang telah disampaikan, tidak ada saksi mata atau bukti bahwa Tuan Lennon lah yang telah membakar ladang jagung. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa masalah ini tidak bisa dibawa ke pengadilan kekaisaran.

Sebelumnya, saya bukan penguasa resmi Grand Duchy ini, saya juga tidak merasa lebih tinggi dari dari kakak saya. Namun, sebagai penasihat kaisar yang selalu berada di samping beliau dan memberikan pendapat dalam setiap masalah, saya ingin membantu menyelesaikan masalah ini. 

Karena tidak adanya bukti bahwa Tuan Lennon yang membakar ladang jagung. Juga jika Tuan Lennon tidak ada di tempat saat kejadian, pasti warga tidak akan menuduh anda. Saya ingin memberikan pendapat yang adil untuk kedua belah pihak. 

Tuan Lennon, anda harus mengganti rugi sebanyak dua kali lipat kerusakan ladang jagung. Anda harus mengganti rugi untuk panen kali ini dan selanjutnya. Selain ganti rugi, anda juga harus menanam kembali bibit jagung di seluruh ladang yang terbakar. Bagaimana, apakah ada yang kurang setuju dengan keputusan saya?"

Ryden melihat sekelilingnya. Para penduduk desa melihat satu sama lain dan berbisik, lalu mereka mengangguk.

Sereia kesal melihat River yang diam saja. Sereia berpikir bagaimana River bisa menjadi penerus jika dalam masalah ini dia hanya diam saja.

"Bagaimana dengan Tuan Muda River?"

Pertanyaan Sereia berhasil membuatnya menjadi pusat perhatian lagi. Dia kembali menutup mulutnya dengan tangannya.

DEVIL'S CONTRACT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang