Chapter 10 - The high priest.

117 23 67
                                    

Oberon mendongakkan wajahnya, menatap Sereia dengan eskpresi marah. Dia bangkit, salah satu tangannya terangkat dan siap dilayangkan.

"Berani-beraninya kamu mendorong anggota keluarga kekaisaran!"

Sebelum tangan Oberon bergerak, Sereia melihat cairan merah kental yang mengapung di udara. Minuman itu mengenai seluruh wajah Oberon, dia memejamkan matanya menghindari cairan itu masuk ke dalam matanya, dan berteriak menggunakan suaranya yang berat.

"Aargh!"

Saat Oberon sibuk menyapu wajahnya dengan kedua tangannya, Sereia merasakan seseorang menarik tangannya.

Tubuh Sereia berbalik. Meski dia tidak sempat melihat wajah seseorang yang menarik tangannya, tapi dengan penampilan belakang rambut ungu dan gaun dengan kombinasi warna biru dan putih, Sereia tahu itu Catherine, putri Duke Venantius.

Catherine menarik tangan Sereia, berlari meninggalkan ruang istirahat dan menggunakan arah yang berlawanan dengan aula pesta. Sereia hanya mengikutinya, berlari bersama tanpa menanyakan apapun pada Catherine.

Catherine membawa Sereia ke taman yang minim penerangan, bersembunyi dibalik pohon besar. Catherine berbicara dengan nafas yang terengah-engah.

"Nona Archelaus, anda baik-baik saja?"

"Saya baik-baik saja. Tapi bagaimana anda bisa melakukan hal yang berbahaya seperti itu, Nona Venantius? Jika Yang Mulia Pangeran melaporkannya pada Baginda Kaisar, anda bisa mendapatkan hukuman."

Catherine menatap Sereia sejenak, lalu dia tersenyum tipis untuk mencerahkan suasana.

"Kalau begitu kita akan mendapatkan hukuman bersama? Saya juga melihat Nona mendorong Yang Mulia Pangeran hingga terjatuh ke lantai."

Sereia menghela nafasnya, dia merasa kesal. Dia tidak tahu apa alasan Catherine sehingga rela membahayakan dirinya sendiri untuk membantunya. Tidak ada yang meminta Catherine untuk membantunya, dia bahkan tidak berharap seseorang untuk datang agar dia bisa membalas perbuatan Oberon.

Catherine lah yang memilih untuk membahayakan dirinya sendiri.

"Anda ingin kita saling merahasiakan hal ini?"

Catherine menggeleng.

"Saya ingin berteman dengan anda, Nona Archelaus."

Sereia menatap Catherine dengan raut wajah bingung. Ini pertama kali mereka bertemu, bahkan mereka berbicara tidak lebih dari lima menit saat di aula.

"Tiba-tiba anda ingin berteman dengan saya?"

"Saya mengagumi anda yang penuh percaya diri dan berani, Nona Archelaus. Saat anda memasuki aula, mata saya langsung tertuju pada Nona. Saya melihat Nona menghubungi Tuan Muda Sylvester untuk berdansa yang biasanya ajakan dansa dilakukan oleh pihak pria dan anda juga berani menolak Yang Mulia Pangeran, itu sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh bangsawan lain. Saya sangat mengagumi anda, Nona Archelaus. Saya harap kita bisa berteman."

Sereia menatapnya dalam diam. Dia mengenali Catherine meski Catherine tidak mengenalnya. Catherine bukanlah orang yang akan memberikan alasan sederhana dan polos seperti itu. Dia tahu Catherine berbohong tentang alasannya ingin berteman.

Tiba-tiba Sereia teringat berita dalam koran yang dia baca beberapa hari lalu menyebutkan bahwa tempat pemandian air panas milik keluarga Venantius sedang mengalami krisis. Kekuatan lingkaran sihir yang dibutuhkan untuk memanaskan air yang menyuplai bak mandi sudah habis yang menyebabkan beberapa bilik pemandian tidak lagi beroperasi.

Para penyihir yang bekerja sama dengannya meminta bayaran yang tinggi sampai  Catherine tidak dapat berharap untuk melanjutkan kontraknya dan untuk mencegah terjadinya kebakaran, Catherine tidak bisa mengambil resiko dengan menggunakan api. Berita itu muncul dalam waktu bersamaan dengan rumor putra Archelaus adalah pemilik menara sihir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEVIL'S CONTRACT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang