Chapter 05

44 6 22
                                    

"Ketika jumantara (langit) memeluk erat nabastala (bumi), di sanalah varsha (hujan) turun hingga terciptalah bianglala (pelangi) yang indah."

- Gerhana Madana Pradigta -

****

Setelah berapa lama berdiri di lapangan, semua murid diperbolehkan untuk istirahat sejenak sebelum acara selanjutnya di mulai. Gerhana melihat Kaira duduk sendirian di tepi lapangan, gadis itu terlihat lelah dengan keringat yang mengalir di pelipis wajahnya, Gerhana tidak tega melihatnya.

"Dari mana aja lo?" tanya Genta pada Arkana yang baru saja tiba.

"Gue habis beli minum di kantin," balasnya.

"Oh iya, ini gue juga beli sekalian buat kalian berdua." Arkana memberikan kantong plastik yang berisi dua botol minuman kepada Genta.

"Ini buat lo, Na." Genta memberikan satu botol minuman kepada Gerhana.

Gerhana mengambil minuman itu, dan berniat untuk memberikan minuman itu kepada Kaira. Ia tahu jika gadis itu pasti haus, dengan begitu Gerhana juga bisa semakin dekat dengannya.

"Makasih ya, gue cabut dulu sebentar," ucap Gerhana, kemudian pergi.

"Eh lo mau kemana?" tanya Genta.

"Gue ada urusan sebentar."

"Kayak paling banyak urusan aja tu anak," gumam Genta.

"Teman lo tu," timpal Arkana.

"Temen lo juga kali," balas Genta.

Dengan perlahan Gerhana berjalan menghampiri Kaira, entah apa yang membuat dirinya menjadi sedikit malu untuk menemui gadis itu.

"Hai," sapa Gerhana dengan agak ragu.

"Hai," balas gadis itu ramah.

"Lo, kan, cowok yang waktu itu." Kaira mencoba mengingat pertemuannya dengan Gerhana tempo hari.

"Iya, kenalin gue Gerhana," Gerhana mengulurkan tangannya.

"Gue Kaira," balas gadis itu menerima uluran tangan Gerhana.

"Ternyata lo sekolah di sini juga,"

"I-iya, gue juga sekolah di sini," ucap Gerhana, pemuda itu menggaruk tengkuknya sembari tersenyum malu.

"Oh iya, ini minuman buat lo." Gerhana memberikan botol minuman yang memang ia bawa untuk Kaira.

Kaira pun dengan senang hati menerima minuman pemberian Gerhana. "Makasih, ya," ucapnya tersenyum manis.

Senyuman itu membuat Gerhana meleleh, baru kali ini ia merasakan sebahagia ini oleh karena mendapat senyuman dari seorang gadis. Tanpa sadar Gerhana memperlihatkan senyum di wajahnya.

"Hai," sapa seseorang, kedua remaja itu menoleh dan melihat seorang pemuda berdiri di dekat mereka.

"Lo Kaira kan?" tanya pemuda itu yang di angguki oleh Kaira.

"Kenalin, nama gue Keinan." Pemuda bernama Keinan itu mengulurkan tangannya pada Kaira.

"Oh iya, salam kenal," balas Kaira mengulurkan tangannya.

"Gue Gerhana," timpal Gerhana sembari mengulurkan tangannya.

Keinan sedikit tertegun dan membalas uluran Gerhana. "Keinan," ucapnya.

"Lo ketua panitianya kan?" tanya Gerhana.

"Iya, gue ketua panitia sekaligus juga ketua OSIS di sekolah ini," jawab Keinan.

PLUVIOPHILE ~SELESAI~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang