02

771 49 0
                                    

←〣☆~♥~☆〣→

"Rasakan! Ia pantas mendapatkannya", ujar seorang lelaki muda sambil berjalan dengan tubuh penuh luka menuju hutan, tempat dimana ia tinggal semenjak 2 tahun yang lalu.

Kriek

Pintu kayu dari rumah itu dibuka perlahan, ia pun masuk dan mendudukkan dirinya di kursi kayu. Lelaki itu hanya terdiam sambil mengenang masa-masa 2 tahun yang lalu.

Dimana ia masih memiliki ayah dan ibu disampingnya, hidup bertiga sebagai keluarga kecil yang harmonis sebelum seorang pria bertubuh besar dengan jubah hitam mendatanginya di suatu hari.

Lalu, secara tiba-tiba pria itu menggigit lehernya, kemudian berkata,

"Haha, selamat. Kau telah menjadi sepertiku. Aku tidak sendiri menjadi seperti ini".

"Apa maksudmu?! Siapa kau?! Dan mengapa kau menggigit leherku?!"

"Kau ingin tahu?", ujar pria itu. Lalu, pria itu berlutut dengan satu kaki di depan. Dan tak lama kemudian, ia berubah menjadi seekor serigala berwarna hitam dengan mata merah yang tajam.

"K-KAU...KAU SEORANG MANUSIA SERIGALA?!KAU MONSTER", teriak lelaki muda itu.

"Ya, dan sekarang kau juga", ucapnya.

"A-apa?! A-aku.... Tidak! Aku bukan! Aku bukan monster. Aku....aku manusia normal! Tidak! Itu tidak benar!"

Pria itu kembali berubah wujud menjadi manusia, "Itu benar, tunggulah beberapa hari maka kau akan sadar bahwa kau juga monster", ucapnya.

"Kau....mengapa kau mengubahku?!"

"Tidak apa. Hanya ingin. Seharusnya kau berterima kasih! Aku sudah menjadikan kau lebih kuat dari sebelumnya"

"Tidak.....aku....aku tidak menginginkannya....kembalikan! Cepat kembalikan aku seperti semula!", pinta lelaki itu.

"Tidak bisa, sudah terlambat", lalu pria itu menghilang secara misterius.

Lelaki muda itu berlari mencoba mengejar kemana pria tadi pergi. Namun, ia tak dapat menemukannya.

"Jay, apa yang sedang kau lakukan, Nak?", tanya sang ibu sambil membawa keranjang berisi buah-buahan yang ia petik di hutan.

"Ah? Ibu? T-tidak. Tidak ada. Aku hanya melihat-lihat saja", ujarnya berbohong.

Sang ibu pun tersenyum, "masuklah, mari kita makan. Ayahmu tadi sudah pergi berburu dan membawakan satu ekor kelinci. Ibu sudah memasaknya untuk kita", ajaknya.

"Baik ibu, aku akan segera mencuci tanganku dulu"

Tetapi, ketika ia masuk ke rumah. Bukannya sedang duduk di meja makan, Ayahnya malah sedang duduk dengan tangan terikat ke belakang dan ibunya pun juga sama. Di sana ada lelaki berpakaian seperti bangsawan sedang mengarahkan pedang ke leher kedua orangtuanya.

"BERHENTII!"

Lelaki itu menoleh ke arah pintu, lalu ia tersenyum miring, "Apa kau putra mereka?", tanyanya.

A STORY || ENHYPEN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang