11 [END]

606 42 1
                                    


←〣☆~♥~☆〣→

Jay sedang pergi untuk membeli beberapa bahan makanan di pasar. Sedangkan, William dan Elio menunggu di rumah. Mereka baru saja membersihkan rumah mereka. Tiba-tiba,

"KELUAR KALIAN!! SERAHKAN PADA KAMI MONSTER ITU!!"

"BENAR!! SERAHKAN DIRI KALIAN!!"

"DASAR KALIAN PENYEMBAH IBLIS!! KELUAR SEGERA!!!"

Teriak warga-warga sambil menggedor-gedor pintu rumah mereka.

"Kak, apa yang terjadi di luar sana??!!"

"Entahlah, aku juga tidak tahu. Mereka menyebutkan monster?!"

William dan Elio saling pandang, "Kak Jay?!", teriak mereka bersamaan.

Brak!!

Pintu rumah mereka didobrak, mereka langsung untuk menangkap William dan Elio.

"KAKAKK", teriak Elio mencoba melepaskan diri dari tahanan warga. William yang sama pun mencoba memberontak, namun, sia-sia. Mereka berdua dibawa ke suatu tempat.



Ethan dan Niki sedang berada di kebun milik mereka. Mereka berniat memetik beberapa buah, kemudian membagikannya pada William, Elio, dan Jay. Kemudian, mereka melihat orang-orang seperti terburu- buru menuju ke suatu tempat.

"Permisi, apa yang sedang kalian lakukan? Sepertinya terlihat buru-buru? Ada apa?", tanya Ethan pada salah satu warga.

"Oh, kau tidak tahu? Hari ini akan ada orang yang dijatuhkan hukuman dengan cara dibakar", ujarnya.

"Dihukum? Siapa dan apa yang ia lakukan hingga dihukum seperti itu??"

"Entahlah aku juga tidak tahu siapa mereka. Tapi, mereka benar-benar kejam. Mereka bekerja sama dengan iblis dan memelihara seekor monster serigala. Kau tahu? Adikku sendirilah yang melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. Ia sedang berburu bersama dua temannya, lalu, mereka melihat seseorang berubah menjadi seekor serigala menyeramkan kemudian menyerang seorang pria",ujar warga itu.

Mendengar itu, Ethan dan Niki saling bertukar pandang. Lalu, segera berlari ke rumah tempat William dan yang lain tinggal. Mungkin saja mereka masih sempat untuk menolong mereka.

Namun, saat mereka tiba. Rumah itu telah kosong, sepertinya sengaja didobrak dari luar. Ethan dan Niki langsung saja pergi ke tempat dimana mereka akan dijatuhkan hukuman. Lalu, mereka bertemu dengan Jay yang sedang membawa beberapa kantong belanjaan.

"Ada apa? Kalian terlihat cemas??", tanya Jay.

"Ini buruk, Jay. William dan Elio akan dijatuhkan hukuman bakar oleh warga", ujar Ethan.

"Apa?! Apa maksudmu??!", tanya Jay.

"Mereka sudah mengetahui identitasmu. Dan sekarang mereka akan segera menghukum William Elio dan kemudian mencari keberadaanmu!"

"Aku harus menyelamatkan mereka!", Jay segera melemparkan kantong yang ia bawa. Lalu, ia segera berlari menuju tempat yang dimaksud.

"TUNGGU! Apa yang akan kau lakukan? Jika kau kesana tanpa apa-apa. Mereka hanya akan menangkap dan membunuhmu", ujar Ethan.

"Lalu, apalagi yang bisa ku lakukan?! Aku punya caraku sendiri!", Jay segera berlari menuju tempat itu.

"Ayo kita susul dia!", Ethan dan Niki segera menyusul Jay.

•••

"TUNGGU!" , teriak Jay mengalihkan perhatian semua warga disana.

"Kak Jay?!", ucap William dan Elio. Mereka sudah diikat disebuah tiang.

"Siapa kau?!", tanya salah seorang warga disana.

"Lepaskan mereka berdua!"

"Siapa kau memerintah kami?!"

Lalu, seorang warga mencoba muncul untuk melihat Jay. Ia berteriak, "DIA!!! ITU DIA!!", teriaknya.

"YA! AKULAH MONSTERNYA! TANGKAP AKU DAN LEPASKAN MEREKA!!", teriak Jay.

"TIDAK KAK JANGAN LAKUKAN ITU", teriak William.

"Kau menyerahkan diri juga rupanya?. Cepat, segera tangkap dan ikat dia!!",ujar seorang pemimpin di sana. Kemudian, Jay segera ditangkap dan diikat di tiang yang sama.

"LEPASKAN MEREKA BERDUA!", teriak Jay.

"Kau mau aku melepaskannya?! Tidak mungkin! Mereka telah melindungimu!! Artinya mereka juga melakukan kejahatan! Kau tahu? Bekerja sama dengan iblis itu sangatlah kejam! Mereka yang melindungi dan membantu juga sama jahatnya! Cepat segera bakar mereka!", lalu, api mulai muncul dan menyebar.

"JAY, WILLIAM, ELIOO!!", teriak Ethan dan Niki setelah mereka sampai disana. Namun, mereka melihat api sudah dinyalakan
untuk membakar mereka. Air mata mereka mengalir menyaksikan kejadian itu. Mereka ingin menolong tapi tidak bisa. Mereka merasa tidak berguna.

Lalu, disaat api menyala, Jay berusaha memgambil pisau kecil yang selalu ia bawa di pinggangnya. Dia membuka ikatan talinya. Lalu,

jleb

"Maaf..aku-aku tak ingin kalian merasakan betapa sakitnya dibakar hidup-hidup", ujar Jay sambil menangis. Ia baru saja menusuk jantung William dan Elio.

"Maafkan aku yang tidak bisa menjadi kakak yang baik bagi kalian" , ujar Jay sambil menunduk. Ia tidak tega melihat wajah kedua adiknya itu.

"Ma-af...maaf....."

"Kau...me-nga-pa kau menye-rah-kan diri?", lirih William yang sudah kesakitan.

"Ka-kak....a..ku ha..rap.. ki..ta..akan dila..hirkan kem..ba..li da..lam.. kehi..dupan y-yang ba..hagia..a..ku.. ingin hi..dup ten-tram ber-sa-ma... ka-kakku... ",lirih Elio, kemudian ia telah kehilangan kesadarannya. 

"Maaf...maafkan aku.. Ku harap, kalian memiliki kehidupan yang bahagia.. setelah ini..."

"Ayah..Ibu.. Kak Theo.. Kak Jake.. Aku..aku rindu kalian...aku...akan datang...menemui...kalian....", ujar William sebelum menutup matanya.

Lalu, api segera naik dan mulai membakar tubuh mereka.

"AARGHHHH", teriak Jay kesakitan.

"A-yah..i-bu...aku..memiliki...dua orang..adik.. Maafkan..aku..yang..tidak bisa..menjaga mereka..dengan baik..seperti kalian..menjaga..ku....Aku...aku juga merindukan kalian..."



END

SAMPAI JUMPA DI EPILOG :)

nyang٩(・ω <)۶♥

-🌙

A STORY || ENHYPEN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang