←〣☆~♥~☆〣→"Ahahahaha astaga kak jangan menggelitikku...ahhahaha", geli Elio saat William menggelitik perutnya.
"Hahaha rasakan. Siapa suruh kau mengangguku?", tanyanya sambil tak henti menggeletiki sang adik.
"Ahhahaa...aku minta maaf hahah....tolong berhenti kak perutku sakit ahahaa"
William pun menghentikan aksinya, "Makanya jangan menggangguku", ujarnya.
"Siapa yang mengganggumu? Aku hanya mengikat rambutmu yang panjang hingga berbentuk seperti apel", jawabnya tanpa merasa bersalah.
"Sama saja!", kesal William.
"Sudahlah, kalian hanya bisa bermain saja. Cepat bantu aku bawakan ini", ujar Jay yang sedang menenteng dua buah keranjang. Yang satu isinya buah-buahan segar yang baru saja dipetik. Sedangkan, satunya lagi berisi roti dan susu serta makanan-makanan lainnya.
Sudah satu bulan mereka tinggal di sini. Mereka sudah beradaptasi dan terbiasa tinggal disini. Setiap pagi mereka akan pergi bekerja lalu kembali saat petang. Dan, pada akhir pekan, mereka biasanya akan kumpul bersama dengan Ethan dan Niki di bukit yang selalu menjadi tempat mereka berkumpul. Bahkan, Ethan dan Niki pun sudah tahu dengan identitas Jay. Jay sendirilah yang memberitahunya. Suatu hari, Ethan bertanya pada Jay,
"Ohiya, Jay, mengapa kau bisa tinggal di hutan?", tanya Ethan tiba-tiba. Mereka sedang duduk santai di tikar yang sudah mereka bentang.
"Mengapa kau menanyakan hal itu, kak?", tanya William.
"Tidak ada. Hanya tiba-tiba terlintas di pikiranku", jawabnya.
Jay terlihat diam sejenak, kemudian ia berkata, "Untuk menghindari orang-orang", jawabnya.
"Menghindar? Untuk apa?", tanyanya lagi.
Lalu, Jay menceritakan semuanya pada Ethan dan Niki. Awalnya mereka terkejut, namun, untungnya, mereka menerima Jay dengan baik. Mereka bilang, "Sekali teman tetap teman. Aku tak akan memusuhimu hanya karena kelainanmu. Sebaliknya, aku akan selalu membantumu disaat kau butuh"
Jay merasa beruntung bertemu dengan orang-orang baik seperti William, Elio, Ethan, dan juga Niki. Dia juga sangat mempercayai temannya itu.
•
•
•Suatu hari, Niki hendak memetik buah-buahan di kebun miliknya. Namun, di perjalanan ia mendengar orang-orang sedang membicarakan Raja Adbert, yang tak lainnya ialah Ayahnya William dan Elio.
"Kau tahu mengapa Raja Adbert dari istana Marienburg itu diserang terakhir kali?", tanya satu penduduk kepada penduduk yang lain.
"Tidak. Mengapa?", tanya penduduk yang lain.
"Karena bekerja sama dengan iblis dan memelihara monster serigala",jawabnya.
"Apa?! Apa itu benar?!"
"Ya, tentu saja. Saat Raja hendak ditikam pada perang sebelumnya, monster itu datang entah dari mana. Lalu, ia mencabik-cabik musuh dengan taring dan cakarnya dengan sangat ganas",ucapnya.
"Benarkah?! Bukankah hal seperti pernah terjadi di negeri lain? Mereka bekerja sama dengan iblis mengikat suatu perjanjian tertentu. Lalu, ia akan mendapati dirinya yang bisa berubah menjadi seekor anjing bertubuh besar yang mengerikan dan berbahaya bagi manusia", ujar penduduk lain.
"Dan setahuku, mereka dijatuhi hukuman mati dengan cara tubuh mereka diikat di sebuah tiang dan kemudian, membakar mereka dengan api yang sangat panas", tambahnya.
"Itu sangat mengerikan. Mengapa mereka harus melakukan hal terlarang itu? Monster itu pasti sangat berbahaya. Tindakan mereka menurutku tepat"
"Ya,ya,menurutku juga. Bagaimana bisa orang menjadi sangat kejam dan bekerja sama dengan iblis. Bayangkan saja, betapa mengerikannya makhluk itu"
Niki hanya mendengarkan percakapan orang-orang itu dengan diam. Ia jadi teringat akan Jay. Niki tahu, Jay mendapatkan itu dari seorang pria asing, bukanlah kehendak Jay sendiri. Ia jadi khawatir, bagaimana jika mereka menemukan Jay dalam bentuk serigala dan kemudian membunuhnya?? Tidak, tidak. Niki harus segera memberitahukan ini pada teman-temannya.
•
•
•"El, apa yang sedang kau lakukan?", tanya Jay. Ia melihat Elio duduk sendirian di sana.
"Aku sedang melukis", jawanya
"Oh?Benarkah? Lalu, apa yang kau lukis?", tanya Jay penasaran.
"Bertemu dan berkumpul dengan Kak Ethan dan Niki membuatku teringat saat aku dan ketiga kakakku bermain semasa kecil. Jadi, aku ingin melukis diriku, kakak-kakakku, kak Ethan dan Niki", jawabnya.
"Ohh kau sepertinya pandai melukis, yaa"
"Tentu saja. Aku sudah berbakat sejak kecil. Ayah bahkan selalu memujiku....",Elio jadi teringat akan Ayahnya.
Jay yang menyadari ekspresi Elio sedikit berubah, ia berusaha mengalihkannya, "Lalu, apa kau tidak akan melukisku?",tanyanya.
Elio langsung menoleh ke arah Jay, "Tentu saja. Bukankah sudah ku katakan?", tanyanya.
"Kapan kau mengatakannya??"
"Aku sudah mengatakan bahwa aku akan melukis diriku, kakak-kakakku, kak Ethan dan Niki", ulangnya.
"Hm? Tidak ada namaku disana", ujar Jay bingung.
"Tentu saja ada! Kau termasuk dalam kakak-kakakku! Apa perlu aku sebutkan semua? Baiklah, akan kulukis diriku, Kak Theo, Kak Jake, Kak William, Kak Jay, Kak Ethan dan Niki", jelasnya sambil memandang Jay.
Jay jadi tersenyum, "Terima kasih", ucapnya yang membuat Elio bingung.
"Untuk apa??"
"Karena kau menganggapku sebagai keluargamu. Aku pikir aku sudah tidak punya keluarga lagi. Tapi, aku salah. Aku punya kau, aku punya kalian yang kini telah menjadi keluargaku juga", ucapnya tulus.
Elio pun ikut tersenyum, "Tidak perlu berterima kasih. Aku senang memiliki banyak keluarga. Apalagi seorang kakak", ucapnya sambil tersenyum hingga kedua matanya menghilang.
"Ahaha adikku lucu sekali", ujar Jay sambil mencubit gemas pipinya.
"KAKAK!", teriak Niki dari kejauhan yang membuat William yang sedang menikmati mentari bersama dengan Ethan itu segera menoleh ke arahnya.
"Hey Niki kemarilah! Lama sekali kau memetik buah!", ujar sang kakak. Setelah itu, Niki segera menyusul sang kakak disertai yang lainnya. Mereka duduk di tikar seperti pada hari Minggu biasanya.
"Kau ini, lain kali biar aku saja yang memetik buah. Mengapa kau lama sekali? Apa kau tersesat?", tanya sang kakak.
"Tidak, kak. Aku tidak tersesat. Aku lama karena aku diam-diam mendengarkan percakapan orang terlebih dahulu", jawabnya.
"Kau menguping, ya?!", tanya Sang Kakak.
Niki pun menggaruk kepalanya yang tak gatal lalu mengangguk.
"Tapi, aku mendengar berita penting. Ini sangat penting, kak. Untuk itulah, aku mendengarkannya", ujar Niki.
"Baiklah, apa yang kau dengar?", tanya Jay.
"Eee...ini tentang.. Raja Adbert..", ujar Niki perlahan sambil memandang William dan Elio. Yang lain pun jadi memandang mereka berdua juga.
"Tak apa, katakan saja", ujar William. Elio pun mengangguk.
"Ee..aku mendengar bahwa Raja Adbert terakhir kali diserang karena alasan ia telah bekerja sama dengan iblis dan memelihara monster berbentuk ......eemm se-ri-gala..", ujar Niki hati-hati.
"Apa maksudmu?", tanya Ethan pada Niki.
•
•
•Next>>>
nyang٩(・ω <)۶♥
-🌙
![](https://img.wattpad.com/cover/355314822-288-k49565.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A STORY || ENHYPEN [✓]
FantasyHanya sebuah kisah masa lalu tentang Sunghoon, Jake, Sunoo, dan Jungwon yang merupakan kakak beradik disertai Jay. Hidup mereka yang tentram saat ini, ternyata memiliki hal yang suram di masa lalu. Bagaimanakah kisah masa lalu mereka itu? main chr...