6) Memberikan Noda yang Sukar Hilang🔞

3.5K 172 23
                                    

Memohon sama sekali tidak berguna untuk menghentikan niat Michael Kaiser, begitu juga dengan melawan karena tiap kali Yoichi berusaha mendorong Michael—justru ia yang kembali ditekan dengan kuat—rasa sakit membuat beberapa kali Yoichi mendesis dan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memohon sama sekali tidak berguna untuk menghentikan niat Michael Kaiser, begitu juga dengan melawan karena tiap kali Yoichi berusaha mendorong Michael—justru ia yang kembali ditekan dengan kuat—rasa sakit membuat beberapa kali Yoichi mendesis dan menatap tajam pada lelaki berambut gondrong itu.

Sentuhan tangan Michael yang menelusup masuk, mengelus punggung membuat tubuh Yoichi gemetar ketakutan. Bagaikan serangan listrik menyerang sehingga tubuh membeku tanpa daya dan ketika tangan besar Michael menyentuh sesuatu yang menggantung di antara kedua kaki Yoichi—jari kaki Yoichi menegang dan ia tidak bisa lagi menahan diri untuk mengeluarkan erangan keluar meski sudah ia coba mengigit mulutnya.

“Lihat dirimu benar-benar sudah menjadi pelacur,” hina Michael.

Lelaki itu semakin membungkuk, menjilati dan mengigit area leher Yoichi. Beberapa kali Yoichi mencoba menghindari lidah Michael yang terus mengarah pada leher tetapi tangan Michael dengan cepat menahan kepalanya—sengaja memperlihatkan area leher yang mulus tersebut. Lidahnya menggoda untuk mencicipi sehingga Yoichi dapat merasakan bahwa denyut nadi di sana berdenyut lebih cepat ketika sebuah gigitan menembus kulit.

Yoichi masih memberontak. “Kau brengsek! Bajingan gila!!” teriaknya terus mengutuk Michael dengan kata-kata kasar. Namun, bukannya marah Michael justru tertawa seakan bahagia dengan respon Yoichi terhadapnya.

Semakin panas suasana, Yoichi masih kesulitan bernapas. Michael kembali mencium bibir Yoichi—kali ini ciuman lebih intim dan dalam, lidahnya masuk menginvasi mulut Yoichi mengajak lidah Yoichi untuk ikut bergelut dengannya. Yoichi tidak bisa memukul lelaki tersebut karena kedua tangan dipegang dengan begitu kuat.

Kedua netra mengeluarkan air mata, sepanjang hidup Yoichi—ia jarang menangis tapi kali ini untuk kedua kali ia menangis seakan hidupnya diambang kematian. Pertama ketika melihat semua orang mati di depannya saat Perang Gold dan kali ini Michael seperti malaikat kematian yang mulai menyiksanya. Kepedulian lelaki itu kemarin perlahan tidak akan teringat kembali—luluhan hati Yoichi kembali membeku. Sejujurnya, ia tidak pernah membenci Michael di dalam hati tetapi dengan tindakan Michael saat ini, benci saja tidak cukup. Ia ingin membunuh lelaki itu.

Satu kata untuk menggambarkan keadaan Yoichi saat ini; GILA, terlebih ketika Michael kembali menyentuh benda berharga di antara kaki Yoichi yang sudah berdiri tegak melawan gravitasi. Awalnya hanya sebuah sentuhan yang mampu memercik sedikit sengatan geli dan perasaan tidak nyaman yang dirasakan Yoichi—tetapi semakin lama tangan besar Michael menggosok-gosokkan sehingga lagi-lagi tubuh Yoichi bergetar.

Yoichi cukup malu untuk melihat setiap tindakan cabul Michael, ia memalingkan muka. Tiap kali kakinya ingin menendang Michael, kaki kembali di tarik erat. Pegangan erat, atau pukulan yang Michael beri menimbulkan bekas kemerahan pada tubuh Yoichi; menambah daftar bekas luka pada tubuh yang sudah kotor itu.

Michael mengelus pergelangan kaki Yoichi yang terdapat memar akibat tarikan dari dirinya. “Kau pasti merasa sakit. Lebih baik diam dan nikmati saja, jika terus melawan yang ada kau akan terus merasa sakit.”

Blue Paradise | KaiSagi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang