8) Kabar Kematian Yoichi Isagi

2.2K 161 25
                                    

Rasa sakit pada area paling memalukan membuat Yoichi tidak bisa bangun dengan benar, beberapa kali ia menolak pertolongan yang Michael berikan untuk dibawa ke toilet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasa sakit pada area paling memalukan membuat Yoichi tidak bisa bangun dengan benar, beberapa kali ia menolak pertolongan yang Michael berikan untuk dibawa ke toilet. Meski harga diri telah diinjak-injak, tetapi Yoichi masih tetap keras kepala seperti biasa sehingga Michael dengan terpaksa meminta pelayan untuk mengurus Yoichi—lelaki berambut hitam itu menolak—tetapi luluh setelah banyak usaha dibujuk oleh pelayan.

Seorang tabib kerajaan datang setelah mendapat panggilan dari Michael. Ketika memasuki kamar, reaksi pertamanya adalah terkejut. Bagaimana tidak? Di depan mata, ia melihat Yoichi Isagi secara langsung; si pengkhianat dari kerajaan Red Peace yang telah hancur. Namun, karena ia bukan orang yang suka mencampuri urusan orang lain sehingga tiada niat baginya untuk bertanya lebih jauh pada Michael.

“Periksa bagian anusnya, itu robek.” Michael berkata dengan nada apatis, tetapi kata-kata itu justru membuat wajah Yoichi bersemu kemerahan, ia memalingkan wajah seketika. “Aku baik-baik saja, tidak perlu diperiksa tabib.”

Michael tersenyum miring. “Benarkah? Aku pikir kau tidak baik-baik saja, bangun saja kesulitan. Kali ini kau menurut saja, anggap saja ini sedikit tanggung jawabku atas dirimu.” Lantas Michael pergi dari kamar, tetapi sebelum itu ia kembali berbicara pada tabit. “Obati lukanya, jika dia tetap menolak—ikat saja dia.”

Tabib itu mengangguk dengan kikuk. Dia kini beralih menatap lelaki yang tampak lemah berbaring di atas kasur. Meski awal mendapat penolakan, tetapi Yoichi kemudian dapat bekerja sama. Yoichi memalingkan wajah ketika tabib tua itu memeriksa daerah paling privasi di tubuhnya. Melihat dari luka yang membengkak keunguan bahkan masih terlihat bekas robek, sebagai seorang tabib; ia tahu apa yang telah terjadi, sesekali ia menatap Yoichi—melihat ekspresi lelaki yang meringis menahan sakit, sungguh sangat malang.

Tidak pernah terpikirkan dalam benaknya bahwa Pangeran Michael Kaiser memiliki hubungan semacam itu dengan Yoichi Isagi, atau mungkin apa yang dilakukan ini sebagai bentuk balasan dendam seperti yang sering dilakukan di tempat hina semacam Blue Paradise? Tabib segera menggeleng kepala, berusaha berhenti untuk memikirkan hal tersebut. Setelah selesai memeriksa, ia memberikan beberapa obat dan juga saran pada Yoichi.

Di luar kamar, Michael tengah menyeruput teh hijau sambil memandangi jendela yang memperlihatkan pemandangan gunung di siang hari.

“Kau sudah selesai?” tanya Michael ketika melihat tabib telah keluar dari kamar.

Tabib mengangguk. “Ya, lukanya cukup parah. Dia harus beristirahat untuk beberapa minggu, di mohon untuk tidak melakukan tindakan yang membuat lukanya kembali robek.”

“Aku tidak menyangka akan menjadi seperti itu.”

“Seks antar pria memang lebih berbahaya dibandingkan hubungan normal,” ujar tabib dengan suara pelan takut jika sampai menyinggung Michael. “Area anus terlalu kecil, sempit dan tingkat elastis maksudnya tidak akan melebar terlalu besar. Belum lagi posisinya yang berada dekat tulang ekor terkadang bisa mengakibatkan kelumpuhan.”

Blue Paradise | KaiSagi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang