Michael keluar dari kamar mandi dengan berbalut bathrobe, tetapi tidak diikat dengan kuat sehingga memperlihatkan dada sampai perut yang dipenuhi otot. Yoichi yang tengah berbaring di kasur seketika memalingkan wajah, enggan untuk melihat membuat Michael yang melihat tindakan lelaki tersebut seketika tertawa.
“Padahal kau sudah melihat tubuhku, untuk apa sekarang merasa malu?”
Ucapan Michael mengingatkan kembali pada malam yang telah mereka habiskan sebelumnya, mengorek kembali rasa kesal, marah dan ketakutan dalam diri Yoichi. Wajahnya seketika memerah antara malu dan kesal yang bercampur aduk. Enggan untuk melihat wajah Michael berlama-lama.
Michael dengan cepat merapikan handuk yang melekat, lalu dengan cepat mengambil pakaian. Sesekali melirik Yoichi yang masih berusaha keras memalingkan wajah. “Beberapa hari yang lalu kau sangat membenciku sampai tidak ingin melihatku tetapi hari ini kau datang ke istana ... padahal tahu aku ada di sini. Apa kau benar-benar datang untuk menemui kakakku atau justru aku?” tanya Michael sekaligus menggoda Yoichi.
Yoichi mendengkus. “Sudah ku katakan jika aku datang ke sini untuk menagih janji. Jangan terlalu percaya diri.”
“Ya, kau benar. Tidak seharusnya aku percaya diri. Kau dan aku, kita memang teman dekat tetapi itu dulu. Aku menyukaimu yang dulu, sangat manis dan berperilaku baik. Dirimu yang sekarang, aku membencinya.”
“Baguslah kalau begitu karena aku juga membencimu melebihi apapun.”
Keduanya saling mengeluarkan aura permusuhan tetapi Michael masih dengan tenang berjalan menghampiri kasur, beranjak dan berbaring di sisi Yoichi menyisakan sedikit jarak tetapi tetap mampu membuat Yoichi mengerutkan dahi. “Kenapa kau berbaring di sini?”
“Ini kamarku, tidak mungkin aku tidur di kamar lain. Jika diketahui pelayan, mereka akan melapor pada ayah dan ibuku. Apa kau ingin sampai raja dan ratu mengetahui keberadaanmu? Mengetahui bahwa kematianmu palsu? Tidak ada pilihan lain, malam ini baik kau dan aku harus menahan diri.”
Perkataan Michael benar adanya sehingga Yoichi tidak berniat untuk mendebat meski ia harus menahan amarah. Belum sempat Yoichi menyandarkan kepala pada bantal, tiba-tiba Michael kembali berkata, “Jika kau tidak ingin tidur di sampingku, kau bisa tidur di lantai.”
Maka dari itu dengan cepat Yoichi turun dari kasur. Benar, daripada tidur bersama dengan Michael ia lebih baik tidur di lantai. Toh lantai kamar Michael dilapisi karpet tebal sehingga tidak begitu dingin. Yoichi bahkan lebih memilih tidur bersandar pada dinding, posisi tidur yang seperti itu mengingatkannya pada pengalaman dulu saat berada di ketentaraan sehingga mampu membuat Yoichi sedikit merasa nostalgia, tenang dan mulai tidur karena mengantuk.
Sementara itu Michael hanya bisa memperhatikan tiap tingkah laku Yoichi, dengan lelaki itu lebih memilih tidur di lantai memperlihatkan seberapa benci Yoichi Isagi pada Michael Kaiser. Kedua tangan terkepal seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Paradise | KaiSagi
FanfictionBlue Paradise adalah sebuah rumah bordir yang menyediakan budak pelacur rampasan perang. Tempat paling hina. Namun, juga sangat populer di kalangan para tentara perang, mereka bisa datang untuk membalas dendam, melepaskan hasrat yang telah terpendam...