Yoichi dikembalikan ke kamar lamanya, dan hari-hari berikut akan selalu sama seperti biasa di mana Yoichi hanya akan menunggu tamu datang, tetapi tidak banyak yang datang—sekali pun ada mereka akan kembali pergi dengan jijik. Bagi Yoichi respon mereka yang seperti itu lebih baik daripada ia harus tunduk dan menerima pukulan atau pelecehan. Luka akibat siksaan di istana minggu lalu perlahan membaik, obat yang diberi Kaiser sangat mujarab bisa dipastikan obat tersebut didapat dari tabib terbaik di kerajaan Blue Lock.
Terkadang Yoichi masih tidak mengerti dengan tindakan lelaki itu. Setelah tiga tahun tidak bertemu, Yoichi sadar dan tahu jika tidak akan mungkin bagi Kaiser untuk tidak membencinya. Ya, Kaiser kini memandang ia dengan penuh penghinaan, kekesalan bahkan dengan tegas mengatakan kata-kata penuh kebencian. Hanya saja, mengapa lelaki itu masih menolongnya? Kaiser yang memiliki prinsip sekeras batu masih mempunyai secercah kepedulian terhadapnya.
Di tengah Yoichi yang masih terdiam memikirkan mengenai Kaiser, seorang tamu datang. Dia seorang tentara dengan baju rapi tetapi santai, tubuhnya tinggi, berambut seputih susu dan memiliki paras yang rupawan. Tidak ada kesan ‘bajingan’ sedikit pun sehingga Yoichi masih memperhatikan meski sedikit sopan untuk menyambut.
Lelaki itu mengedarkan pandangan mengelilingi area ruangan. “Tempatnya agak lebih baik dibandingkan dengan barak tentara,” komentarnya sambil mengangguk-ngangguk.
Dahi Yoichi berkerut. Menyadari bahwa tindakannya membuat Yoichi kebingungan, lelaki itu segera berbalik dan berkata, “Kau benar Yoichi Isagi, ‘kan? Aku Seishirou Nagi, anggota pasukan elit tentara Blue Lock—sekaligus tangan kanan Yang Mulia Pangeran Michael.”
“Ada keperluan apa kau ke sini?” tanya Yoichi agak sinis.
Tanpa persetujuan Seishirou langsung duduk dan bersandar pada meja jepang di tengah ruangan. “Aku datang kemari untuk memberimu obat tambahan.” Dia mengeluarkan satu kantong kecil, meletakkannya di atas meja.
Itu obat berkualitas tinggi, Yoichi segera mengembalikan kembali. “Aku tidak bisa lagi menerima ini, kembalikan saja pada Yang Mulia. Lagipula lukaku sudah membaik.”
Seishirou mengangguk dan kembali memasukan kantong obat tersebut di balik bajunya. “Baiklah, akan kusamapaikan pada Yang Mulia.”
“Terima kasih.”
Dia tampak sangat santai, tidak ada pandangan kebencian. Bagi, Yoichi ini adalah pertama kali ia bertemu dengan orang melihatnya biasa saja setelah keruntuhan Red Peace.
Sadar bahwa dipandangi oleh Yoichi, Seishirou balas menatap lalu bertanya, “Apa ada yang salah denganku?”
“Maaf, aku tidak sopan.” Yoichi menundukkan kepala. “Hanya berpikiran konyol bahwa kau mungkin tidak membenciku—tetapi sepertinya itu mustahil, pasti di lubuk hatimu kau juga membenciku. Datang ke sini pasti bukan tugas yang kau inginkan, katakan pada Kaiser; jangan mengirimku obat.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Paradise | KaiSagi
FanfictionBlue Paradise adalah sebuah rumah bordir yang menyediakan budak pelacur rampasan perang. Tempat paling hina. Namun, juga sangat populer di kalangan para tentara perang, mereka bisa datang untuk membalas dendam, melepaskan hasrat yang telah terpendam...