Chapter 1 Alasan

465 29 0
                                    

Di sebuah ruang terdapat dua adam yang satu sedang melihat-lihat buku dan satu sedang berbaring di sofa.

Seorang pria yang berbaring tersebut melirik ke arah pria yang tengah melihat buku.

Benar orang yang melirik itu adalah tokoh utama kita Revano.

Pria yang ia perhatikan bangun dan berjalan ke arahnya.

"Van" ucap seorang pria disampingnya.

Revano mengangkat alisnya yang seperti bertanya 'Apa'

"Baca novel ini yuk" ucap pria tersebut sambil menatap Revano dengan mata berkaca-kaca.

Revano diam dan mengambil buku tersebut dan mengangkat tubuh temannya itu untuk duduk di sampingnya.

Revano merangkul pinggang temannya itu dan membuat mereka saling berdekatan.

Lalu membaca novel bersama meskipun Revano beberapa kali melirik ke arah temannya itu.

"Ada apa Vano" ucap pria tersebut karena merasa tidak nyaman saat di tatap oleh temannya itu.

"Cantik" satu kata yang diucapkan Revano yang membuat pria tersebut tercengang.

"Lu gila ya, gua laki-laki yah bukan cantik tapi tampan" ucap pria tersebut dengan nada kesal dengan di akhir nada sombong.

Pria tersebut terus berbicara dengan sangat narasinya yang membuat Revano kesal beberapa kali.

Karena temannya itu udah berapa kali di kode malah di anggap candaan, Untung saja dia masih sayang kalau gak di udah di buang ke sungai Amazon.

Vano mengambil novel tersebut dan membacanya dengan membelakangi pria tersebut membuat sang empu terkejut.

"Dih ngambek" ucap pria tersebut dengan nada kesal dan meninggalkan Revano sendiri.

Revano melirik ke arah pria itu yang sekarang berada di dapur.

Revano menyusul pria dan melihat pria tersebut sedang memasak nasi goreng.

Revano memeluk pria tersebut dari belakang membuat orang yang dipeluk kaget.

Tak

"Aw sakit Sa" ucap Revano sambil memegang kepala yang baru digetok sama pria tersebut.

"Bodmat, siapa suruh ngagetin" ucap pria tersebut.

Mereka berdiam dengan posisi yang sama Revano memeluk pria tersebut dari belakang.

"Sa kalau gue belok, mau gak lu jadi uke gua" tanya Revano tanpa basa-basi.

"Lu itu ada-ada aja, udah berhenti bercandanya" ucap pria tersebut terkekeh dengan candaan temannya itu.

Revano yang sudah kesal karena ucapan seriusnya malah dianggap candaan ia mengecup lalu menghisap dan menggigit leher temannya itu.

"Ugh... Van berhenti apa yang lu lakuin" ucap pria tersebut dengan nada kesal.

Bukannya berhenti ia malah mengusap bidang datar milik temannya itu dengan sentuhan mesum karena sekarang tangannya berada didalam pakai pria tersebut.

Ia terus menaikkan tangannya dengan pria tersebut terus menyuruhnya berhenti tapi di hiraukan oleh Revano, hingga Revano tidak sengaja menyenggol puting pria tersebut.

"Ahhh!!!" Desahan indah pria tersebut hingga membuat burung milik Revano menegang.

Pria tersebut sadar saat dirinya mengeluarkan suara laknatnya itu dan menutup mulutnya dengan wajah yang sudah memerah seperti tomat.

"Gue suka sama lu Aksa Arangga" ucap Revano dengan suara rendahnya.

Aksa terkejut dan menatap wajah Revano yang sekarang sedang tersenyum dengan tangan yang masih menutup mulutnya dengan baju yang sudah berantakan.

Transmigrasi RevanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang