Di pagi yang cerah terdapat dua adam yang tengah bermesraan, lebih tepatnya Fadlan yang memanjakan Revano.
Sedangkan untuk Revano ia tahu fisiknya mulai melemah setelah dua bulan tinggal di rumah sakit.
Revano tahu bahwa itu sangat membosankan, tinggal di rumah sakit bahkan mati bisa saja di rumah sakit itu.
"Bosan" satu kata terucap oleh Revano tanpa sadar.
Karena satu kata tersebut Fadlan menatap Revano yang memulai melemah dengan tatapan penyesalan dan kesedihan.
"Aku akan menemui dokter, bisakah kau tunggu aku" ucap Fadlan dan di angguki oleh Revano.
Di ruang dokter.
"Bolehkah aku mengajak Vano keluar untuk jalan-jalan, dia bosan" ucap Fadlan dengan nada serius.
"Baik tapi dengan beberapa perawat yang akan menemani kalian, karena aku baik jadi berterima kasihlah" ucap sang dokter dengan nada sombong.
"Ya terima kasih" ucap Fadlan dengan nada malas.
Setelah itu mereka pergi ke wahana permainan dan memainkan banyak hal, lebih tepatnya Fadlan yang memainkan yang diminta oleh Revano dan para perawat dan bodyguard yang dijadikan angkutan bawan mereka.
Setelah selesai bermain mereka berdua menaiki biang lalat dengan keduanya duduk bersama dan Fadlan merangkul pinggang Revano yang takutnya Revano jatuh.
"Bolehkah aku pergi ke acara kelulusan besok" ucap Revano sambil melihat ke arah matahari terbenam.
"Kita izin dulu ke dokter sombong itu" ucap Fadlan.
"Ya" ucap Revano dengan senyum tipis yang tidak akan disadari orang lain.
Setelah itu keduanya pulang dengan Revano pergi ke ruang rawat miliknya dibantu oleh para perawat dan Fadlan yang memang harus melaporkan kegiatan kepada sang dokter.
"Jadi Revano ingin hadir di acara kelulusannya" ucap sang dokter.
"Ya" ucap Fadlan dengan nada malas.
Apa kau tahu kenapa Fadlan bersikap seperti ini saat bersamaan dokter itu.
Jawabannya adalah dokter itu terus menceramahi-nya dan menceritakan bagaimana salah satu keluarganya mati karena memiliki mata merah tapi yang terparah adalah......
"Baiklah tapi aku, beberapa perawat dan bodyguard akan menemani kalian" ucap dokter tersebut.
Ya itu adalah overtaking nya.
"Baik" ucap Fadlan yang sudah tidak peduli lagi dengan sifa dokter itu.
Keesokan paginya semua orang bersiap-siap untuk pergi.
Setelah itu semua para penghuni rumah sakit itu merasa heran dengan apa yang terjadi.
Kya ..... Lihat
Apa akan terjadi sesuatu
Aku rasa iya
Tapi aku tidak peduli itu. Lebih baik lihat dokter Devan, ganteng banget.
Iya jadi pengen
Pengen apa?
Pengen jadi istrinya.
Euh.....
Eh tapi liat anak-anak itu, apa pak dokter dah punya istri.
NO!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Revano
EspiritualBercerita tentang seorang Revano, orang yang paling berkuasa di dunia. Orang yang cuek, dingin dan kejam tapi tidak dengan temannya yaitu Aksa. Dia menjadi orang yang kelewat nyebelin bagi Aksa. karena sebuah kejadian dia bertransmigrasi ke Kakak d...