Chapter 20

51 3 0
                                    

Setelah itu Alice membuat Revano mengingat semua ingatan yang ia rampas.

"Ngomong-ngomong mah apa Vano harus membuat ibu tubuh ini mati, agar biar di ganti seperti itu" ucap Revano dengan nada serius yang membuat Alice kesal dengan sifat putranya yang ternyata memiliki sifat dari sang ayah.

"Asal kau tahu sejak awal tubuh itu seharusnya dimasuki mamah tapi mamah tidak memasuki tubuh itu karena mamah harus menyelesaikan banyak hal, hingga akhirnya tubuh itu dimasuki jiwa lain" ucap Alice sambil terus mengusap rambut putranya.

"Ah! Ibumu kecelakaan" ucap Alice sambil membuka sebuah layar yang menampilkan sebuah kejadian setelah kecelakaan.

Mereka melihat sang ibu yang sedang pulang dari berbelanja nya yang kini menaiki mobil dan mobil remnya blog yang menyebabkan dirinya terjun ke jurang yang sangat dalam.

"Ibu yang melakukan itu?" Tanya Revano dengan santai.

"Itu bukan aku tapi yang membuat takdir seperti ini" ucap Alice yang tidak terima.

"Tapi ibu yang nulis takdir" ucap Revano dengan nada malas.

"Hey jangan salahkan ibu tapi salah yang membuat kita karena mamah cuma di beri nama yang sama untuk pertanda dirinya masuk ke dalam cerita tapi nama aslinya buka Alice tapi S...... S......." ucap Alice dengan nada kesal.

(Hehehe.... Tapi karena itu kau bisa terhubung denganku bahkan memiliki kekuatan yang luar biasa)

"Halah bacot lu" ucap Alice kepada author dengan jari tengah yang diacungkan.

(Nih karakter gw buat lu sengsara)

"Masa sih" ucap Alice mengejek sang author.

(Dasar anak durhaka kamu, aku kutu kamu menjadi batu)

Dan itu benar terjadi tubuh Alice berubah jadi batu.

"Ayolah mommy maafkan mamah Revano ya~" ucap Revano kepada author sambil menatap memelas.

(Aku bukan mommy mu, aku masih kelas dua dan satu atau dua tahun lebih muda darimu)

"Jir ternyata yang buat ceritaku masih bocil" ucap Revano sambil tersenyum tanpa dosa.

(Dahlah gw pergi males ketemu kalian lagi hump)

"Dih marah" ucap Revano.

(Gw lupa mau ngomong soal Fadlan yang akan membobol kamu sampe ga bisa jalan satu Minggu)

Setelah itu author cuma mendengar umpatan dari Revano.

"Anjir, bangsat, gw sumpahi lu ga punya pasangan" ucap Revano yang tidak dipedulikan sama author.

Beberapa jam kemudian Revano berhenti mengumpat karena sang mamah sudah kembali ke kondisi normal.

Setelah itu mereka kembali ke topik pembicaraan tanpa memedulikan author yang selalu senantiasa melihat mereka.

"Jadi bagaimana keadaan ibu, mah?" Ucap Revano kepada Alice.

"Mobilnya meledak dan membuat ibu dan salah satu supir meninggal" ucap Alice.

"Kami disini baru berapa hari" tanya Revano yang mendapatkan tatapan aneh dari Alice.

"Nak kamu sudah tiga minggu di sini" ucap Alice.

"HAH!?"

Setelah kejadian tersebut kelima orang membantai para penonton yang menonton ujian tersebut.

Itu sedikit susah karena sejak awal seharusnya mereka tidak membantai klan itu.

"Uwa..... Akhirnya kita bebas, ya kan Zaiy" ucap Darrel kepada Zaiyden yang berada di dekatnya.

Transmigrasi RevanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang