Chapter 16

33 2 0
                                    

Setelah selesai adu mulut mereka berbaring cape.

"Sial kau pak tua seharusnya kau menolong tuanku, kau tahu kita sudah di perintah oleh itu...... Ha.... Ha,..." ucap Gabriel.

"Aku tahu tapi itu hanya lelucon para manusia..... Ha.... Ha" ucap Kapsek.

Tanpa mereka sadari orang yang tertidur tadi sudah bangun dan kini melihat mereka.

"Uhk kau juga nenek tua..... Raja iblis sudah.... Ha..... Memeri-" ucap Crow langsung tertidur.

"Oi jangan pingsan dulu, kau lebih muda dari nenekmu ini" ucap wakil kapsek.

Mereka terdiam.

"Sudah debatnya" ucap Revano yang menghancurkan suasana itu.

"Tuan!?" Ucap Gabriel.

Crow lalu membuka matanya dan berlari menuju Revano.

"Anda baik-baik saja" ucap Crow.

'Bocah sialan, kalau ada Revano pasti dia langsung semangat' pikir sang nenek yang tidak habis pikir tingkah laku cucunya

"Jadi kalian akan membawa keempat orang itu" ucap Revano perkataan itu membuat semua orang bingung.

"Ya seperti itulah, karena itu tolong jaga sekolah ini sebentar. Cuma satu hari" ucap seorang laki-laki yang diikuti oleh seorang perempuan ke dalam kelas itu.

Deg!

Keempat orang yang tadi saling adu mulut terdiam.

"Kami akan membawa mereka, kalau begitu saya permisi" ucap pria tadi dengan senyum sambil membawa Gabriel dan kakek tua.

"Saya juga akan membawa mereka, tolong jaga sekolah ini sampai mereka kembali" ucap seorang wanita dengan membawa Crow dan nenek tua tersebut.

Mereka hanya bisa diam tidak bisa membantah atasan mereka, apa lagi sepertinya mereka memang marah besar.

"Menyebalkan" ucap Revano dengan nada kesal.

Revano melepas kacamatanya dan pergi dari ruang itu dan pergi ke ruang guru.

Setelah sampai ia masuk ke dalam kamar mandi lalu menganti pakainya ke pakaian yang berwarna hitam.

Semua guru mengingatkan sebuah foto yang dikirimkan oleh Kapsek.

Mereka menyambut Revano, dan itu tidak luput dari wakil kelas Revano.

Ia tidak menyangka bahwa anak cupu dikelasnya adalah orang yang seharusnya paling dihormati disekolah itu.

"Kalian tidak perlu terlalu sopan, saya hanya mengganti Kepsek satu hari" ucap Revano.

Mereka memberi jadwal yang akan dilakukan Kapsek.

"Aku harus mengumumkan pengumuman" ucap Revano yang tidak percaya bahwa dirinya harus membongkar identitas lebih cepat.

Revano ke tempat khusus miliknya dan pergi menyiapkan semua di sana.

"Aku akan menghukum kalian berenam" ucap Revano dengan nada yang kesal.

Setelah itu sebuah pengumuman tentang mengumpul semua murid di aula telah disampaikan oleh ketua OSIS.

Revano keluar dari ruangan tersebut dan pergi ke aula tempat para murid berkumpul.

Setelah itu ia menunggu pemanggilannya.

"Kapsek tidak akan datang sehingga diganti oleh seseorang mari kita sambut, waktu dan tempat dipersilahkan" ucap pembawa acara tersebut.

Revano naik ke panggung tersebut membuat semua orang terpana oleh ketampanan yang agak menyerempet agak sedikit nyerempet ke imut.

Transmigrasi RevanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang