Setelah kepergian semua orang tersisa Revano dan Rafa yang saling berhadapan.
"Alasan" tanya Revano.
Satu kata itu dapat diketahui olehnya dan membuat dia takut.
"Itu katanya menyakiti tubuhmu sendiri" jawab Rafa dengan badan yang masih gemetar.
"Kenapa" tanya Revano.
"Apanya" tanya Rafa yang mulai tidak mengerti apa yang dikatakan Revano.
"Kenapa kau peduli denganku" ucap Revano dengan nada malas.
"Aku tidak tahu" jawab Rafa.
"Darah" tanya Revano.
"Aku juga tidak tahu" Jawab Rafa.
Revano menatap Rafa yang memang tidak ada tanda kebohongan dan itu bisa dikatakan sebagai jawaban yang paling jujur.
Setelah itu Revano tidur membelakangi Rafa yang masih duduk.
"Tapi aku senang ketika ibu meminta maaf dan mengelus mu, sehingga ada perasaan hangat yang entah apa itu tapi seperti akan ada perubahan di keluarga kita" bisik Rafa yang pelan tapi itu masih bisa di dengar oleh Revano karena telinganya yang tajam.
Rafa menatap punggung Revano dan tidur dengan membelakangi Revano.
"Aku senang jika kita bisa kembali bersama lalu maaf atas tingkahku yang dulu" bisik Rafa.
Revano terteguh dan merasa kehangatan yang sudah lama hilang dari tubuh itu, ia cukup merasa senang karena keluarga ini tidak malu untuk meminta maaf.
Revano menyadari bahwa sang adik sudah tertidur pulas dan berjalan ke arahnya lalu mengusap rambut sang adik dengan lembut.
"Apakah dia memaafkan kalian" ucap Revano.
Di suatu tempat yang jauh terlihat bumi di sebuah layar dan terdapat seorang wanita yang sedang melihat itu.
"Kau seharusnya bertanya pada dirimu sendiri Revano" ucap wanita berambut putih tersebut.
Di sebuah kamar.
"Sial apaan itu, tidak mungkinkan aku kembali ke masa lalu" ucap seorang pria dengan terduduk sambil berada di ruang yang gelap.
"Apa wanita sialan itu masih hidup" ucap pria tersebut dengan mata merah yang menyala.
Di kamar si kembar.
"Apa itu? Fadlan di dunia ini?" Ucap Revano.
Revano berjalan menuju balkon dan melihat ke arah langit.
"Apa yang akan terjadi, aku bahkan tidak bisa merasakan keberadaan Fadlan lagi. Apa dia sudah membangkitkan kekuatannya" ucap Revano.
Revano memiliki ingatan tentang isi lebih tepatnya sudut pandang Revano asli.
"Apa yang harus aku lakukan" ucap Revano yang frustasi karena ingatan tersebut.
Di sebuah gedung yang tinggi memperlihatkan seorang serba hitam sambil melihat ke bawah.
Ia menemukan orang yang ia cari dan melompat dari gedung ke gedung yang lain.
Ia berhenti di sebuah balkon dan menatap pria yang sedang tertidur karena terlalu kecapean.
"Kau bahkan tidak waspada sekarang seharusnya kau istirahat saja di dalam" ucap pria tersebut sambil mengelus rambut pria yang tertidur itu.
Pria itu mengendong pria tertidur itu dan mengangkatnya ke kamar lalu memasangkan selangnya.
Pria itu mencari kertas dan pulpen dan menulis sesuatu di kertas tersebut.
Pria itu menyimpannya di saku sang empu lalu mengecup bibirnya dan pergi dari kamar tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/355381812-288-k144913.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Revano
SpiritüelBercerita tentang seorang Revano, orang yang paling berkuasa di dunia. Orang yang cuek, dingin dan kejam tapi tidak dengan temannya yaitu Aksa. Dia menjadi orang yang kelewat nyebelin bagi Aksa. karena sebuah kejadian dia bertransmigrasi ke Kakak d...