9 : I Want to Meet "Vicky"

40 7 0
                                    

August = William
Rowena = Victoria

Anne telah dimakamkan di Komplek Pemakaman Anggota Inti Kerajaan. Kebanyakan yang dimakamkan disana ialah Raja, Permaisuri (Queen Consort), Ibu Suri (Queen Dowager), dan anggota inti lainnya. Edgar akan ikut bersama Rowena kembali ke Estanor dengan kata lain, Rowena harus merawat Edgar untuk kedua kalinya.

"Ayah, apakah tak ada orang lain yang bisa merawatnya? aku harus bekerja."

"Aku tidak mempercayai orang lain selain kau, Rowena. Kau masih bisa bekerja dia bisa dititipkan pada lady-in-waiting-mu, kan?"

Rowena membuang nafasnya kasar, membalikkan badan melangkah keluar dari ruang pribadi ayahnya menuju ke kamar Edgar.

"Nah, Edgar. Tidak ada yang tertinggal?"

"Tidak! mereka sudah kuminta mengecek sebanyak tiga kali dan semuanya beres, Rowena."

"Nah, kalau begitu ayo!"

Rowena juga membantu membawakan barang bawaan Edgar. Di depan pintu gerbang Istana, kereta sudah siap. Ayahnya juga berada disana. Edgar kecil berpamitan terlebih dahulu pada ayahnya setelah itu mereka langsung masuk kedalam kereta dan berangkat pergi meninggalkan Istana.

"Edgar, walaupun kita bukan saudara kandung, kita harus tetap akur dan memiliki hubungan baik."

"Ibu kemana Rowena? ayah bilang dia tidur, tapi kenapa lama sekali bangunnya?"

"Dengar aku, Ed. Ibumu tidak akan bangun dari tidurnya, dia tertidur selamanya. Tapi, ibumu sekarang sudah menjadi bidadari dan dia tetap bersamamu tapi kau tak bisa melihatnya namun ibumu bisa dia melindungi mu."

"Tapi kenapa?"

"Kalau sudah besar nanti, kau akan paham."

"Kalau begitu aku ingin cepat besar!"

Rowena hanya tersenyum, 'sebisa mungkin aku akan berusaha menjadi sosok ibu bagimu, adik kecil.' batinnya.

Hari-hari yang berat akan dijalaninya sampai entah kapan atau mungkin sampai Edgar remaja.

"Nah, kita sudah sampai di Istana Estanor. Mari turun, Ed."

"Istananya tidak terlalu besar, ya, Rowena?"

Estanor Palace memang tak sebesar Istana-istana yang lain. Namun, bangunan ini bisa dibilang Istana kecil yang cukup untuk ditinggali lebih dari 100 orang.

"Ya, tapi kalau yang tinggal didalamnya hanya sedikit, Estanor termasuk besar."

"Nah, ayo masuk! Pilihlah kamarmu sendiri."

Edgar memilih kamar didepan kamar milik Rowena. Saat ditanya, adik kecilnya itu menjawab, "Karena aku ingin dekat denganmu!"

Karena hari masih pagi dan juga cuaca sedang cerah, Rowena mengajak Edgar untuk ikut bekerja dengannya di toko roti.

"Selamat pagi, Madam!" sapa Rowena sembari membuka pintu kaca toko.

"Juga, siapa yang kau bawa?"

"Adikku, raja menyuruhku untuk membawanya kesini."

"God! Prince Edgar?"

"Ya! Edgar, ayo kenalkan diri."

"Halo, Madam. Aku Edgar, senang bertemu denganmu!" ucapnya disertai senyum ramah.

"Oh manisnya..., oh ya Rowena, tadi pagi ada seseorang yang memesan kue pada kita sebanyak 30 kue untuk dua jenis. Sanggup?"

"Sanggup, 100 kue saja akan kukerjakan."

The Great Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang