8 : Anne Funeral

32 9 0
                                    

"Aku tau kau menginginkan Edgar sebagai pewarismu, Your Grace. Tapi, ingatlah pasal 83 tahun 1787 mengatakan bahwa 'Berkaitan dengan pewaris tahta, kerajaan menetapkan bahwa seorang wanita bisa menjadi pewaris tahta walaupun dia memiliki saudara laki-laki, asal dia lahir sebagai anak pertama dan pada tanggal 10 sampai dengan 20 Oktober saja. Untuk kedepannya, dia bisa memilih untuk naik tahta atau menyerahkan pada saudara laki-lakinya yang paling tua jika dia merasa tidak sanggup' ingat itu, Your Grace?"
Ucap Lord Rupert Goldstone, Menteri Hukum.

"Apa yang dikatakan Lord Rupert benar, Your Grace. Kita harus menunggu sampai Rowena dewasa." timpal penasihat kerajaan, Sir Henry Hubern.

"Maaf Lord Rupert dan Sir Henry, tapi kita juga tidak bisa melupakan pasal 38 yang menyatakan bahwa, 'Pemimpin Monarki bisa mengubah aturan-aturan atau pasal lama yang telah ditetapkan oleh pendahulunya jika pemimpin itu ingin' jadi raja bisa mengubah aturan apapun yang dia mau kapan saja dan dimana saja." ucap sekretaris raja, Lord Louis Grace.

"Nah, apa kalian dengar yang dibicarakan oleh Louis? aku bisa mengubah aturan atau pasal lama yang sudah ditetapkan. Dan aku ingin mengubah pasal 83 itu menjadi seperti aslinya." (pasal 83 sebelum King John mengubahnya berbunyi 'Seorang wanita bisa menjadi pewaris tahta asal raja yang berkuasa tidak memiliki anak laki-laki' dan setelah itu King John mengubahnya menjadi seperti diatas)

"Tapi Your Grace, kenapa kau memberi gelar "Crowned Princess" jika sekarang kau tidak ingin dia naik tahta?"

"Siapa yang tahu aku akan memiliki anak laki-laki?"

Hadirin disana seperti agak keberatan mengingat Princess Rowena adalah gadis yang bijaksana, berani, pintar dan cerdas juga ramah dan sopan serta sifat-sifat baik lainnya. Tapi dengan terpaksa Parlemen menyetujui keinginan tersebut.

Sementara di Estanor Palace, Rowena beranjak dewasa disana, di kota yang lumayan jauh dengan ibu kota--Cheshire--Istana itu terletak di kota Radoxfus yang berjarak kira-kira 109km. Usianya sudah 17 tahun (18 tahun ini) sekarang, dia sudah dewasa. Tiga tahun lalu, ayahnya menyuruh Rowena merawat bayi Edgar sampai ia berusia 3 tahun, setelah itu Rowena pindah kesini untuk bekerja.

Untuk teman-teman militernya, Frederik Lowsen, Irene Hubern, dan Helena Grace. Rowena masih memiliki hubungan baik dengan tiga orang temannya itu, mereka masih sering berkirim surat. Dia bekerja di toko roti kecil milik seorang wanita paruh baya yang matanya agak rabun, Madam Eden namanya.

"Rowena, Rowena!!" panggil seorang wanita berusia 30 tahun berambut senada dengan jerami dari arah pintu dapur.

"Bessie? akhirnya kau mengunjungi ku. Aku rindu sekali denganmu," ucapnya berlari memeluk Bessie. "sudah bertemu Luna?"

"Belum, kupikir dia keluar aku sudah menanyakan kepada banyak orang yang kutemui di koridor."

"Oh ya, aku lupa, Luna kan sedang ke pasar bersama kekasihnya untuk membeli susu segar di peternakan."

"Ia memiliki kekasih?"

"Iya, namanya Robert Lowsen, sepupu Frederik dan seumuran denganku."

"Begitu... Lalu, apa yang kau lakukan di dapur?"

"Mengambil selai."

Pada usia ke 28 tahun, Bessie menikah dengan seorang tuan tanah di pulau seberang. (masih dibawah kepemimpinan Hanover) Semenjak saat itu, mereka, Rowena dan Luna terpisah tapi masih sering berkirim surat.

Bessie tidak semuda dulu, tubuhnya semakin berisi semenjak menjadi ibu rumah tangga. "Aku bersyukur kita masih bisa bertemu," ucap Rowena memandang Bessie dengan pandangan sayu. "semua orang pasti akan menua begitupun kita." lanjutnya.

The Great Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang