Rowena = Victoria/Vicky
August = William/WillEsok harinya ialah hari dimana rombongan August dari Waldenfox tiba di Radoxfus. Istana sedang sangat sibuk untuk menyambut tamu istimewa mereka.
"Pastikan makanannya sudah siap semua, bibi!"
"Baik, Nyonya."
Rowena sendiri juga sibuk, dia harus tampil rapi secara ini tamu "spesial" akan datang. Dia memilih memakai gaun berlengan panjang, berwarna hijau dedaunan dan rambut dikepang.
"Your Highness, kereta rombongan dari Waldenfox sudah terlihat mendekat."
Rowena tidak menjawab, dia langsung bangkit dan berjalan keluar kamar guna menyambut pasukan Waldenfox di depan gerbang istana. Sudah menjadi etika para bangsawan anggota kerajaan jika mereka memiliki tamu yang lumayan penting atau penting, mereka akan menyambut tamu itu di depan gerbang sebelum kereta tamu tersebut berhenti di depan gerbang.
Rombongan kereta dari Waldenfox telah tiba di depan gerbang istana. Pintu kereta dibuka, memperlihatkan seorang lelaki awal remaja yang dikenal oleh Rowena bernama William.
Rowena menyambut August dengan senyuman. Sedangkan August meraih tangan kanannya lalu mencium punggung tangan Rowena. Ini bukan pertama kali, memang sudah menjadi tradisi.
"Selamat datang di kota Radoxfus dan Istana Estanor, Will."
"Terimakasih sambutannya, Vicky."
"Nah, kenalkan ini Edgar, adikku."
August tersenyum, "Hai, senang bertemu denganmu,"
"Adikmu tidak kau bawa?"
"Tidak, aku tidak suka dia nakal."
"Ya tidak apa-apa toh, hitung-hitung bisa menjadi teman Edgar bermain."
"Memangnya dia tak punya teman?"
"Tidak, biasanya dia akan bermain bersama anak-anak desa yang dekat dengan Istana."
"A-apa?" William sangat sangat syok.
"Mengapa? Itu sudah biasa, aku juga sering begitu."
"Tapi, mereka...,"
"Kalangan bawah, begitu?"
"Ya, begitulah."
"Tidak masalah. Raja membebaskan putra putrinya untuk berteman dengan siapapun asal tidak membawa pengaruh buruk."
Mimik wajahnya masih menunjukkan ekspresi syok, kaget dan kebingungan yang bercampur menjadi satu. Rowena maklum dengan respon August yang seperti itu. Anak-anak kerajaan dan bangsawan tidak biasanya seperti itu tapi dia tidak. Inilah mengapa dari dulu tidak ada raja atau ratu yang berminat menjodohkan putra mereka dengan Rowena karena dia terlalu bebas bergaul dengan rakyat biasa, walaupun dia dikenal dengan gadis yang cerdas dan pandai namun ini juga menjadi masalahnya, tidak ada yang suka dengan wanita dominan seperti Rowena. Mereka beranggapan kalau wanita seperti Rowena ini susah diatur.
Rowena membawa Edgar ke ruang perjamuan. Di ruang itu terdapat meja panjang berukuran sedang yang diatasnya sudah tersedia berbagai hidangan. Rowena duduk di ujung depan sedangkan August di ujung belakang. Kemudian James Towler duduk disebelah kiri August dan Edgar disebelah kanan Rowena.
"Selamat menikmati, aku berusaha menyajikan yang terbaik dari semua yang ku punya."
"Terimakasih, ini kelihatannya enak."
"Oh ya, kau disini berapa lama?"
"Aku tidak tahu, tapi aku ingin berlama-lama disini."
"Kulihat kau sudah tidak cadel lagi, William, kalau begitu coba bilang Rowena."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Queen
FantasyRowena Victoria Artemis dari Hanover adalah seorang penerus tahta kerajaan Hanover. Orang tuanya ialah George V dari Hanover & Chaterine dari Aderlyn. Ia kehilangan ibunya pada saat berumur 12 tahun. Setelah ibunya meninggal,ayahnya menikahi seoran...