14 : D-14

41 3 0
                                    

Hari H semakin dekat, tidak heran orang-orang di Areia House lebih sibuk daripada hari-hari yang lalu. Sementara itu kesehatan sang raja sempat drop tiga hari yang lalu. Beberapa orang mulai khawatir, mereka sudah tahu kalau dia pasti akan meninggal dalam waktu dekat.

Si pewaris, August juga mulai menyadari hal ini. Suatu saat Rowena pernah memergokinya duduk melamun di taman belakang sendirian. August bilang dia kasihan pada adik bungsunya, Irene kalau ayahnya pergi. Ia takut Irene tak bisa merasakan kasih sayang orang tuanya lagi (Helena meninggal setelah satu tahun kelahiran Irene).

Mendengar perkataan itu Rowena menasihatinya, "Maka, kalau menurutmu dia tidak bisa, seharusnya kau yang memberi kasih sayang selayaknya orang tua padanya. Kau yang paling lama dan paling banyak mendapat kasih sayang dari kedua orang tuamu, Nah, cobalah memberikan hal yang sama yang orang tuamu beri pada Irene."

Rowena juga pernah merasakan hal serupa tapi tak sama, jadi bisa dibilang dia cukup paham dengan kondisi August. August mendengarkan perkataannya dengan seksama, ia berpikir, Rowena ada benarnya. "Lalu, maukah kau membantuku? Maksudku, setelah ini kau akan menjadi bagian dari keluargaku juga."

"Oh, tentu saja, William. Teman harus saling membantu, bukan begitu?"

Bagaimanapun juga Rowena tahu yang dimaksud August "bagian dari keluarga" adalah statusnya yang sebentar lagi menjadi istri dari August itu sendiri. Dan tentunya dia akan memiliki keluarga sendiri suatu hari nanti, tanpa ada kedua adik August di keluarganya.

Suasana Areia House semakin ramai ketika salah seorang penjaga memberitahu Rowena dan August bahwa Princess Crystal dari Aderlyn akan tiba. Rowena sempat bingung kenapa mereka mengundang Putri pewaris tahta Aderlyn padahal mereka tahu sebagian wilayah mereka telah direbut olehnya.

Kemudian dia bertanya kepada August dan, ternyata itu bukan kemauan kerajaan melainkan dia yang meminta diperbolehkan hadir.

"Aku juga tidak tahu mengapa dia meminta hadir, akhirnya dengan berat hati kami menyetujui dengan berbagai pertimbangan." jelasnya.

Oh! Rowena mendapat alasannya; dia pasti ingin bertemu Frederik yang memang ikut dalam acara ini. Tapi Rowena tahu Frederik tidak akan suka jika dia menemuinya.

Sedang asyik berbincang, James Towler sahabat baik August menghampiri mereka. "Aku minta maaf jika mengganggu pembicaraan kalian, tapi Princess Crystal dari Aderlyn telah sampai di Taraline, ia sedang beristirahat sejenak di sana mungkin dalam dua jam ia akan sampai disini."

Walaupun itu dua jam lagi, tapi menyambut tamu besar seperti pewaris tahta Aderlyn tentunya harus bersiap-siap lebih awal. Untuk kamar yang akan ia tinggali disini sudah dipersiapkan. Namun untuk makanan dan lain-lain mereka belum menyiapkan sama sekali. Kedatangannya sangat jauh dari perkiraan yang seharusnya masih dua hari lagi.

"Ya, apakah kau sudah meminta orang dapur menyiapkan masakan spesial untuk tamu kita?"

"Sudah, aku memberitahu mereka terlebih dahulu."

Setelah itu James pamit pergi, kunjungan begini memang agak merepotkan apalagi kalau mendadak. Satu jam kedepan mereka sudah harus rapi, wangi, dan menawan tentunya. Tapi sepertinya beberapa orang disini agak tidak suka saat tahu si pewaris tahta Aderlyn akan tiba. Tentu saja mereka kesal, siapa yang tidak kesal kalau pulau milik negara mereka direbut lalu dalam acara penting si 'penjajah' itu tetap diundang dan diperlakukan dengan baik.

Meskipun disini Princess Crystal tidak terlibat dalam rencana ayahnya yang ingin merebut wilayah Waldenfox, tapi tetap saja Crystal adalah anaknya, ingat, "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya".

Begitulah sepanjang koridor ditengah kesibukan orang berlalu lalang, kalian akan mendengar beberapa orang membicarakan Crystal saat mereka tahu dia akan tiba dua jam kedepan.

The Great Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang