🎸🎸🎸
Doki terus mengawasi mobil Jay yang masih terparkir manis di basement hotel. Doki masih mengingat jelas nomor polisi kendaraan pria itu.
Sejak telpon terakhir Isa semalam, Doki tak benar-benar pulang. Ia akan merasa bersalah jika memilih pulang dan tidur nyenyak di rumah sementara hal-hal buruk bisa saja terjadi pada majikannya itu.
Meskipun kantuk menyerang, Doki tak menyerah. Sampai akhirnya, sesuatu yang ia tunggu tiba juga.
Jay dan Isa muncul dari balik lift basement. Keduanya berjalan beriringan. Tampak Jay membawa sebuah tas besar di tangan kanannya, sementara sebelah kiri menggandeng jemari Isa.
"NONA ISAA?!" Doki tak segan berteriak.
Dua sejoli itu kompak menoleh ke sumber suara. Tampak pria dewasa yang terlihat kusam seperti tak tidur sepanjang malam berjalan mendekat dari arah kiri.
"Doki. Kenapa kamu sudah di sini? Aku baru saja mau minta jemput."
"Nona Isa gak papa? Nona baik-baik saja kan? Pria itu tidak menyakiti Nona kan?" Doki melempar pertanyaan itu sambil meneliti seluruh tubuh Isa dari atas sampai bawah.
Si pria yang dimaksud merasa tersinggung.
"Doki, kamu berlebihan. Aku baik-baik saja. Si pria itu juga punya nama. Namanya Jay..."
Isa melirik ke Jay singkat.
"... Kak Jay. Kenalin ini sopir aku, Doki."
Hening.
Isa menyadari kedua pria itu sepertinya sama-sama enggan berkenalan.
"Ya udah Kak. Aku pamit ya. Hati-hati ke LA nanti sore. Jangan lupa kabari aku kalau udah sampe."
Bangun tidur tadi, Jay memberitahu Isa bahwa sore itu juga Jay akan terbang ke LA untuk pekerjaannya. Isa sedikit sedih harus ditinggal lagi. Tapi gadis chubby itu juga sadar betul konsekuensi hubungan dengan artis tak mungkin bisa bertemu setiap hari. Dalam kurun waktu hampir sebulan sejak pertemuan pertama dengan Jay saja, mereka baru bertemu sebanyak tiga kali.
"Iya Sayang."
Jay menaruh tas besarnya ke lantai. Selanjutnya pria tinggi itu memeluk Isa erat tak peduli ada orang lain yang melihat keduanya tak percaya.
Pikiran jahil Jay muncul. Ia tarik pinggang Isa lebih erat lalu melumat bibir gadis itu rakus.
Sesekali Jay melirik ke Doki yang berdiri tepat di belakang Isa. Sayangnya, Doki memilih memalingkan wajahnya, tak sudi melihat keduanya bercumbu ria.
Penjuru basement dipenuhi gaungan gema sejoli yang tengah bangga berzinah, membuat Doki terusik. Perlahan ia melirik sedikit.
Sial.
Mata Doki malah bertemu dengan mata Jay yang seakan menunggu momen itu dari tadi. Jay mengeluarkan smirk-nya, seolah mengejek, seolah pamer bahwa sang gitaris lebih mampu menguasai Isa dibanding Doki yang tak lebih dari seorang sopir.
"Nghh." Isa melenguh saat bibir bawahnya digigit.
Jay melepas tautan mereka. Mengusap bibir dan pipi Isa lembut sebelum beranjak pergi menuju mobilnya sendiri.
🎸🎸🎸
"Nona bisa jalan kan?"
Pertanyaan aneh itu barusan terucap. Mobil Doki dan Isa sudah meluncur keluar kawasan hotel.
"Ya bisalah. Kan Isa punya kaki." Isa jawab enteng.
"Syukurlah kalau gitu. Pria itu beneran tidak macam-macam ke Nona?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙼𝚈 𝙶𝚄𝙸𝚃𝙰𝚁𝙸𝚂𝚃 𝙱𝙾𝚈𝙵𝚁𝙸𝙴𝙽𝙳
FanfictionJAY, gitaris handal dari grup band Jaques ditakdirkan bertemu ISA, salah seorang penggemar beratnya yang berhasil memenangkan event 'One Day Dating with Jay' oleh agensi Jaques Band. Sejak saat itu, keduanya nekat menjalin hubungan terlarang yang be...