018. give in

935 56 14
                                    

🎸🎸🎸


Pelukan Jay dan Isa masih bertaut mesra.

Masing-masing bisa merasakan detak jantung yang mulai teratur kembali. Air mata keduanya juga sudah mengering sejak tadi.

"Kak Jay beneran cinta sama Isa? Kak Jay gak lagi prank kan?"

Sebenarnya Isa melempar pertanyaan yang sangat aneh. Tidak mungkin Jay berlebihan sampai menangis kalau niatnya cuma prank. Terlalu totalitas.

"Kakak berharap ini prank, ..."

Isa mendelik. Ia melepas pelukannya dan menatap Jay menuntut.

"... tapi sepertinya Kakak gak bisa denial lagi. Kakak udah memikirkan ini semalam dan mungkin beneran cinta."

"Jadi Kak Jay juga belum yakin?" Isa tak jadi gembira.

"Maka dari itu, ajari Kakak cinta ya?!"
Jay tulus memohon.

"Gak kebalik Kak? Aku aja belum pernah pacaran sebelumnya."

"Kakak juga belum pernah."

Isa mendelik lagi. Jay pikir Isa akan percaya?

"Mulai deh, Sakai Moka gak Kakak anggap?"

"Itu settingan. Haha."

Mata Isa berbinar. Ada secercah harapan.

"Seriusan Kak?"

"Iya. Bibi Kakak yang di Jepang minta tolong buat bantu naikin nama Moka. Kakak iyain aja, eh tahunya malah dibikin gosip pacaran. Padahal kirain Kakak ngebantu bikin musik kayak Jennifer gitu. Udah terlanjur ya mau gimana lagi."

Isa ingat dulu saat menjelang comeback pertama Jaques, Jay si biasnya tiba-tiba digosipkan hubungan dengan Sakai Moka, idol baru dari Jepang yang debut di Korea.

Tidak sekedar gosip, kedua agensi mengonfirmasi berita itu. Sejagat Korea heboh saat itu.

Kala itu Isa sampai uring-uringan dan tak nafsu makan. Bahkan ia tak mau sekolah mungkin hampir sepekan. Terus sekarang Isa baru tahu fakta kalau skandal itu cuma settingan?

"Jadi, mulai hari ini kita resmi jadian. Ini hari pertama kita..." Jay meraih dan menggenggam kedua tangan Isa dengan yakin.

"... tapi mengingat status Kakak, hubungan kita diem-diem aja ya? Jangan kasih tahu siapapun termasuk orang kepercayaanmu. Buat orang-orang yang terlanjur tahu, biarin mereka tahunya Kakak cuma main-main sama kamu."

Belum sempat Isa merespon apapun, pintu kamar terketuk.

Room service.

Kali ini Jay tak sekesal semalam. Jay memang memesan sarapan tadi saat Isa mandi. Ia juga berpesan untuk mengantarnya di jam yang sudah ditentukan. Jadi aman.

"Sarapan dulu ya! Abis ini Kakak anter pulang." Ucap Jay.

Keduanya sudah duduk manis dan bersiap menyantap asupan pagi mereka.

"Kakak hari ini sibuk ya?" Isa memulai percakapan.

"Nanti sore ada shooting sama Jennifer di Inkigayo."

Buat yang bertanya-tanya, emangnya Isa gak sekolah apa? Kebetulan ulang tahunnya kemarin hari Sabtu dan sekarang sudah Minggu.

"Kakak sama Jennifer deket banget ya?"

Jay menelan makanannya dulu baru menjawab.

"Ya lumayan. Untuk seukuran sepupu jauh kita akrab banget."

𝙼𝚈 𝙶𝚄𝙸𝚃𝙰𝚁𝙸𝚂𝚃 𝙱𝙾𝚈𝙵𝚁𝙸𝙴𝙽𝙳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang