016. criminal love ⚠️

4.6K 85 40
                                    

⚠️ 18+

🎸🎸🎸

Jay menyeringai samar.

"Biar perjuanganmu valid, tepati saja janjimu dulu!!"

"Janji apa?" Isa benar-benar lupa.

"Berhubungan seks. Katamu dulu."

Isa tak mampu bereaksi apa-apa lagi. Mau sejauh mana dia berlari, Jay tetap akan menagih janji. Salah sendiri mulutnya berbicara sembarangan, tak dipikirkan dulu seribu kali.

Jay memasang mimik muka penuh harap. Dia setia menunggu jawaban final gadisnya. Ya atau ya?

"Ya udah, iya." Jawab Isa ragu-ragu.

"YES!!!" Jay segera tancap gas. Akhirnya tanggal lima yang sudah ia nantikan tiba juga.

Jay berbelok ke hotel Sunrise II. Hotel bintang lima yang baru diresmikan tahun lalu.

"Kita ke sini Kak? Bukannya ini hotel papa Kak Jay?"

"Iya."

"Bukannya hubungan Kak Jay sama orang tua Kakak tidak baik?"

"Kata siapa?"

"Rumor."

"Iya, bener kok. Kakak sengaja sering nginep sini berharap gak sengaja ketemu papa."

"Kenapa gak janjian ketemu sekalian daripada bertaruh takdir? Atau ketemu di rumah aja."

"Kan Kakak udah diusir dari lama."

"Hah?" Isa melongo.

"Udahlah gak penting. Nih pakai maskernya. Gak lupa kan kalo lagi jalan sama artis?" Goda Jay.

"Iya iya. Dasar narsis."

🎸🎸🎸

"Kamu mau mandi dulu?" Tanya Jay begitu mereka masuk ke kamar hotel yang rupanya sudah Jay booking dua bulan lalu, di hari yang sama saat Isa mengucap janjinya itu.

Kan Isa yang menawari, Jay hanya memfasilitasi.

Tunggu permainanku Isa Lee!

"Eh kita makan dulu ya. Ntar malem pasti gak sempet." Jay men-dial nomor room service lalu memesan beberapa menu makan malam.

Hening cukup lama. Atmosfernya mendadak canggung.

Tiba-tiba ponsel Isa berdering. Mamanya menelpon.

"Halo Ma?!"

Jay yang deg-degan. Awas aja kalo kali ini gagal lagi.

"Iya. Ini lagi sama Sangwon. Dia ngajak Isa lihat meteor jatuh nanti malem." Jay membulatkan mata tak percaya dengan alasan di luar nalar Isa.

"..."

"Dia orangnya baik kok Ma. Ini kita mau pesen makan dulu."

"..."

"Gak bisa. Dia lagi ke toilet."

"..."

"Iya. Pokoknya jangan hubungi Isa maupun Sangwon. Kita balik besok pagi gapapa?"

Jay mengulum senyum bangga. Sudah ia duga Isa memang cerdas orangnya.

Isa menutup telponnya. Mamanya mengizinkan tanpa banyak drama.

Huft

Tangan Isa gemetar tidak menyangka berhasil mengarang cerita semulus itu.

Jay bertepuk tangan bangga.

𝙼𝚈 𝙶𝚄𝙸𝚃𝙰𝚁𝙸𝚂𝚃 𝙱𝙾𝚈𝙵𝚁𝙸𝙴𝙽𝙳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang