013. that feeling when

1.1K 79 20
                                    

Sebelum baca, tonton dulu Jay genjreng 'that feeling when'!

🎸🎸🎸

Setelah memutar arah yang memakan waktu setengah jam lebih, Jennifer dan Doki sampai juga di Two Hills. Keduanya tergesa masuk ke dalam gedung. Jennifer mengeluarkan kartu akses miliknya dari tas kecil berwarna hitam.

"Loh? Nona juga tinggal di sini?"

"Iya. Unitku selisih dua lantai dari milik Jay."

"Jadi tadi Nona bersedia membantuku biar sekalian pulang?"

"Hehe." Jennifer hanya menyengir kuda.

Lift sudah terbuka. Buru-buru keduanya masuk menuju lantai unit Jay.

...

Kali ini giliran Jennifer yang terkejut dengan aksi Doki. Pria tampan itu tanpa ragu menekan pin unit Jay dengan benar.

Pasti ulah Jake. Dasar Jake sinting! Apa maksudnya sampai menjual privasi temannya sendiri ke orang asing? Oh My God, apa Jake juga menyukai Isa sampai tak rela Jay berduaan dengan Isa? Interesting. Batin Jennifer.

"NONA ISA??!!" Doki menerobos masuk dengan raut wajah semrawut.

Yang punya nama menoleh. Pun tuan rumah juga menoleh. Jay dan Isa sedang asyik makan ramen di sofa sambil menonton salah satu music video Jaques Band.

Isa tersedak kuah ramen. Tenggorokannya perih juga hidungnya pengar. Ia tak menyangka Doki menyusulnya sampai ke sini. Lebih kaget lagi Doki datang bersama Jennifer. Sejak kapan mereka kenal?

Jay buru-buru menyodorkan Isa air minum. Gadis itu terlihat menderita dengan seluruh muka merah padam.

Jennifer menyesal kenapa juga dia ikut masuk. Kesannya gimana gitu...

Kondisi Isa sudah mulai membaik. Tak lagi ia lanjutkan makan. Begitu pula dengan Jay. Kedua tamu tak diundang hutang penjelasan padanya. Bagaimana mereka bisa menerobos masuk dengan mudah? Mustahil keduanya tahu pinnya? Jennifer yang dekat saja tidak tahu. Apalagi Doki? Sopir sialan.

"DOKI!! Tahu darimana aku di sini? Bukan, maksudku kok bisa menerobos masuk ke sini? Bersama Jennifer?"

Doki dan Jennifer saling melirik sebentar. Jay masih menatap keduanya tajam.

"Teman Jay yang memberiku semua informasi. Kalau tidak salah ingat dia drummer Jaques. Dia bilang Jay mungkin akan mencelakai Nona tapi syukurlah Nona sepertinya baik-baik saja. Saya khawatir setengah mati."

Jay yang mendengar itu jelas tersinggung. Ini bukan kali pertama Doki menuduhnya. Dulu pernah saat Jay dan Isa menginap di hotel.

Jangan lupa juga rasa dongkol Jay pada Jake sang pengkhianat yang tiba-tiba bertingkah aneh seperti itu.

Kini seluruh atensi berpindah ke Jennifer. Gadis berambut pirang itu merasa dia juga perlu bersuara.

"Sorry Jay! Gue gak ada maksud apa-apa buat ganggu privasi lo. Kebetulan tadi orang ini nanyain Isa ke gue jadi ya sekalian aja ikut numpang pulang. Gue sendiri juga kaget orang ini menerobos masuk." Jennifer menjelaskan sejujur-jujurnya.

Numpang pulang? Maksudnya Jennifer juga tinggal di sini? Monolog Isa dalam hati.

Jay mudah saja mempercayainya. Semua masuk akal dan tidak terdengar mengada-ngada. Satu-satunya orang yang perlu ia salahkan adalah Jake.

Hampir saja dirinya tertangkap basah saat sedang bercinta. Untuk siapapun, pengalaman semacam itu pasti menjadi mimpi buruk yang terus membekas seumur hidup. Jay sedikit lega Isa mampu mengendalikan hasrat Jay tadi.

𝙼𝚈 𝙶𝚄𝙸𝚃𝙰𝚁𝙸𝚂𝚃 𝙱𝙾𝚈𝙵𝚁𝙸𝙴𝙽𝙳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang