2- Jeongwoo Punya Gue

235 24 1
                                    






Jam istirahat pun tiba, seorang Park Jeongwoo masih stay berjemur di bawah teriknya matahari.

Jihyun pun datang menghampiri nya. "Udah. Mau sampe kapan lo berdiri disini nanti makin item kulit lo. Sekarang ke kelas dan kerjain tugas dari pak Jihoon." ujar nya, Jihyun menyodorkan sekaleng minuman dan juga sapu tangan pada cowok itu.

"Minum dan lap keringat lo. Jangan cuci muka tapi." timpal Jihyun seraya menunjuk wajah Jeongwoo.

"Makasih." sahut Jeongwoo antusias. Jeongwoo tau segalak apapun Jihyun padanya. Jihyun hanya ingin Jeongwoo menjadi anak yang baik.

"Lo ke kelas sana, gue mau ke perpus dulu bentar." Jihyun pun langsung bergegas pergi dan Jeongwoo menatap kepergian nya.














Jam pelajaran telah berakhir,semua siswa/i dari sekolah itu berhamburan keluar kelas untuk pulang menuju rumahnya masing-masing ada yang ke parkiran motor karena bawa motor, ada juga yang langsung pulang naik taxsi atau pun bus tapi ada juga yang di jemput.

Sedangkan cowok bermarga Park itu sedang duduk di motornya, menunggu sang ayang untuk di ajak pulang bersama.

Beberapa saat Jihyun pun datang.

"Pulang yok!" ajak Jeongwoo heboh, seraya tersenyum ke arah Jihyun.

"Nggak, gue mau nginep." celetuknya.

Jeongwoo menatap sang bebep sinis.

Giliran Jihyun yang tertawa melihat ekspresi wajah Jeongwoo, "gue harus naik motor?" tanya Jihyun.

"Naik pohon!" balas Jeongwoo se adanya.

"Jeongwoo!" ketus kesal Jihyun, kali ini Jeongwoo yang tertawa ketika Jihyun langsung cemberut.

"Iya naik motor lah ayang, masa pake karpet terbang." katanya.

"Tapi gue belum biasa, gimana kalo gue jatuh terus meninggoy dan nggak bisa marahin lo lagi." celoteh Jihyun dengan polos nya.

Jeongwoo menghela napas, apa karena Jihyun anak holkay dan biasanya dia naik mobil tapi sejauh ini Jeongwoo juga belum pernah melihat Jihyun naik mobil keluarga nya alias dia selalu kemana pun pasti naik taxsi atau bus.

"Kan pegangan, gue gak bakal ngebut kok bawa motornya." ucapan Jeongwoo lebih lembut dari sebelum nya.

Jihyun mengangguk pelan, "yaudah deh."

Jeongwoo malah turun lagi dari motornya dan membuka jaketnya lalu mengikatkan nya di pinggang ramping milik Jihyun.

"Gue gak mau, punya gue di liat orang-orang." ucap pelan Jeongwoo, setelah itu Jeongwoo juga membantu memakai Jihyun helm.

"Gilak! cewek gue cakep bener." tukas Jeongwoo yang memang benar, Jihyun terlihat cantik saat memakai helm tapi emang pada dasarnya sih.

"Udah ah, buruan banyak yang ngeliatin." gerutu Jihyun dengan diiringi tawa, kalo boleh jujur. Jihyun juga kadang merasa baper karena sikap-sikap yang sering Jeongwoo lakukan padanya, walaupun itu hanya hal kecil. Jeongwoo pun naik ke motornya dan di susul Jihyun juga yang meski sedikit ke susahan.

"Bisa nggak?" tanya cowok itu.

"Bisa lah" jawabnya sambil berpegangan pada bahu lebar milik Jeongwoo.

Setelah itu, Jeongwoo pun menyalakan mesin motornya lalu melajukan nya dengan kecepatan sedang.











Hari ini, Jihyun mengajak Jeongwoo ke sebuah cafe untuk makan. Namun, baru saja mereka akan makan. Tiba-tiba.

"Tuhkan apa gue bilang, lo balapan lagi!" kata Jihyun kesal, bukan Park Jeongwoo kalau cowok itu belum berulah satu hari saja.

Jeongwoo menghela napas berat, "gue gak balapan yang, cuma ikut ke tempat nya aja yang balapan itu Haruto. Gue nggak!" balas Jeongwoo berusaha meyakinkan pacar nya itu.

Jihyun mendelik malas, "yaudah ngapain pake pergi kesana, kan udah gue bilangin berapa kali jangan pergi ke tempat balapan lagi yaa walaupun lo sekedar main. Gue gak suka!" bentak Jihyun. Untung saja di cafe itu agak sepi, jadi dia tidak terlalu sungkan untuk marah-marah hingga keluar suara cempreng nya.

Jihyun pun berdiri membelakangi Jeongwoo, Jihyun melipat kedua tangan nya di depan dada.

Jeongwoo ikut bangun dari duduk nya, Jeongwoo pun memeluk Jihyun dari belakang. "maaf." ucap pelan, Jeongwoo juga sembari menduselkan wajah nya di bahu Jihyun.

"Gue gak bakalan pernah nerima maaf lo, kalo lo belum bisa ngejauhin hal-hal gak guna kayak gitu." Jihyun langsung melepas pelukan Jeongwoo, bukan nya risih. Tapi, malu.

Dengan ekspresi wajah sedih, Jeongwoo menatap intens pada Jihyun. "kan susah yang..." kata nya lirih.

Jihyun membelalak, "yaudah gak usah terus-terusan minta maaf!" ketusnya. Jeongwoo pun diam.

Jihyun menghela nafas berat, Jihyun tidak ingin masalah ini berlanjut. "Udah lah, ayo makan." Jihyun langsung duduk duluan di ikuti oleh dirinya. Setelah mendengar itu Jeongwok tersenyum dan mereka pun memutuskan untuk makan bersama.














Pagi-pagi, Jihyun sedang duduk di sebuah bangku di kelas, menghadap ke jendela. Jihyun sedang memandangi Jeongwoo yang ada di lapangan bersama teman-teman nya.

"Dasi di pake, kancing nya di pasang tapi nggak make blazer. Gak niat banget sih make seragam nya." ucap pelan Jihyun dengan nada memelas.

"Lagian lo, mau-mau an pacaran sama cowok tengil kayak gitu." sahut teman Jihyun yang bernama Choi Sena.

"Gue egois yah?" kata Jihyun pada dirinya sendiri. Lalu, ia tertawa hambar.

"Daripada Jeongwoo, mendingan Haruto sih kata gue mah." sena berucap sambil bersidekap dada.

Jihyin tertawa miris, "apaan, Haruto juga sama-sama cowok tengil. Jeongwoo sama Haruto itu temenan kalo lo lupa."

"Tapi kalo dari segi muka gantengan Haruto, semua murid perempuan disini juga setuju itu." lanjut Sena, entah apa yang ada di pikiran nya. Sena sering sesekali membanding-bandingkan antara Jeongwoo dan Haruto.

"Gue mau pacaran sama Jeongwoo bukan karena masalah ganteng. Tapi, gue emang suka sama dia." Jihyun berkata jujut dan membuat Sena menatap nya.

"Idih selera lo rendah banget sih Hyun, lo tuh cakep jadi lo nyari pacar harus yang ganteng, cool dan berwibawa gituloh." ungkapnya dan Jihyun pun merotasikan bola matanya.

"Minimal ngaca lah yah, gue tau kok si cantik punya si ganteng. Tapi, Jeongwoo punya gue. Titik!" setelah mengatakan itu Jihyun pun melangkah meninggal kan Sena dan Sena agak nya langsung kena mental. Karena secara, Sena ini naksir dan cinta mati banget sama Haruto. Makanya Sena sering banget ngebandingin Jeongwoo sama Haruto tapi sayang nya Haruto gak pernah peka sama sekali terhadap perasaan  nya Sena.

Sena iri pada Jihyun.







TBC.

Jihyun tipe cewek cantik yang selera nya cowok yang biasa aja😁

Makasih dah mampir( ˘ ³˘)♥

My Favorite Boy's | Jeongwoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang