8- Sisi Lemah Jihyun

104 19 2
                                    










Jihyun menghembuskan nafas pelan setelah ia meminum sesuatu. Tengah malam, Jihyun sengaja bangun untuk meminum itu.

"Semoga aja rasa pening di kepala gue sedikit berkurang," desis Jihyun sembari menatapi wadah obat yang ada di tangannya itu.

"Minum obat apa lo barusan?"

Tanya seseorang sontak membuat Jihyun terkejut dan spontan ia langsung menyembunyikan wadah obat itu di balik punggung nya.

Cowok bernama Yoon Jaehyuk itu mendekat. "Obat apa yang lo minum barusan?" tanya nya lagi.

Jihyun menggeleng ribut, "bu-bukan obat," jawab nya berbohong.

Jaehyuk memutar bola mata, "lo pikir gue buta, gue ngeliat lo minum obat barusan. Coba gue liat obat apa itu?" Jaehyuk menamprakan tangan nya di depan wajah Jihyun.

Jihyun menatap Jaehyuk, "ini bukan obat, cuman ..."

Belum selesai Jihyun bicara, Jaehyuk langsung menarik tangan Jihyun dan wadah obat yang di pegang nya pun seketika langsung terlempar ke lantai dan obat yang ada di dalam berserakan.

"Ck! lo apa-apaan sih!" ketus Jihyun lalu ia segera memunguti obat-obat itu.

Jaehyuk mengambil dua butir obat itu dan melihat nya dengan seksama.

Jaehyuk pun melirik Jihyun sekarang, "ini obat tidur sama obat penenang." gumam nya pelan. Lalu, menatap pada adiknya itu, "maksud lo ngonsumsi obat kayak gini apaan?"

"Bukan urusan lo!" Jihyun merebut dua butir obat itu dari tangan Jaehyuk tapi justru Jaehyuk kembali merebut obat itu beserta wadah nya.

"Sejak kapan lo minum obat-obatan kayak gini Jihyun!" Jaehyuk memekik bahkan suara nya kini menggema di ruangan itu, Jihyun menyugar rambut ke belakang.

"Gue emang udah lama suka minum obat-obat kayak gini dan lo tau? Sekarang, kalo gue gak minum obatnya rasanya kepala gue kayak mau pecah. Stres gue bang setiap saat di suruh gini gitu terus," ucap Jihyun terhenti, ia langsung merebut wadah obatnya dari tangan Jaehyuk.

Jaehyuk mematung sembari menatap pada adik cantik nya itu.

Mungkin beban yang di bawa Jihyun terlalu berat hingga ia harus meringankan nya dengan obat-obat itu.

"Ini bukan obat haram asal lo tau, gue beli cuman karena gue butuh tidur yang tenang. Gitu aja kok," ucap pelan Jihyun.

Jaehyuk benar-benar tidak habis pikir dengan jalan kerja otak adik nya itu, "tapi lo minum nya kebanyakan, gimana kalo misalnya nanti lo overdosis. Gue gak mau terjadi apa-apa sama lo, iya gue ngerti lo sering salah paham karen sikap mama tapi lo percaya kan kalo gue sayang banget sama lo." tutur Jaehyuk penuh kasih sayang.

Jihyun pun membisu.

Tatapan Jaehyuk sendu menatap Jihyun yang kian menunduk. Lalu, Jaehyuk pun menggeser tubuh nya agar lebih dekat lagi dengan tubuh mungil Jihyun. Setelah itu Jaehyuk pun merangkul Jihyun ke pelukan nya.

"Gue mohon, lo berhenti dan jangan minum obat ini lagi." Jaehyuk mengusap surai Jihyun dengan lembut sedangkan Jihyun hanya membisu juga tatapan nya datar.

Wajah Jihyun di tenggelamkan pada bahu Jaehyuk, "gak bisa, gue udah kecanduan." jawab nya.

"Jangan Hyun, jangan di lanjutin. Apa kata papa nanti kalo lo kayak gini hm." kali ini Jaehyuk menakup pipi Jihyun dan mengusap nya dengan lembut.

"Lo bisa cerita semuanya sama gue, jangan pendam sendirian. Lo punya gue, walaupun papa jahat sama kita tapi dia sayang sebenarnya sama kita. Kemana pipi adek gue yang chubby ini? Adek gue gak kayak gini, adek gue kuat. Gue sayang sama lo, kenapa lo selalu beranggapan jahat sama gue, gegara gue selalu ada di pihak nya mama. Tapi, gue sayang sama lo." Jaehyuk membelai lembut pipi Jihyun yang sekarang basah karena air matanya yang dari tadi terus menetes.

Tidak menjawab apapun lagi, Jihyun pun menubrukan tubuh nya pada tubuh Jaehyuk dan memeluk cowok itu dengan erat. Menumpahkan semua rasa sesak di dada nya.

Sejak papa nya pergi bersama wanita selingkuhan nya itu, Jihyun tidak pernah merasakan kasih sayang lagi. Hanya Jaehyuk yang selalu peduli padanya sebelum dia kenal Jeongwoo.

Eunha juga kadang selalu menyiksa Jihyun jika Jihyun tidak menuruti permintaan nya. Eunha tidak pernah ada kepuasan apapun yang di lakukan Jihyun, Jihyun selalu di paksa belajar setiap saat.








































Seminggu kemudian.

Selama seminggu, Jihyun tidak ada kesekolah alias ia selalu belajar di rumah nya. Bahkan Jihyun juga tidak pernah memegang hp karena kekangan dari mama nya.

Dan seminggu itu juga seorang Park Jeongwoo mengalami galau brutal, karena dia sangat merindukan Jihyun. Bahkan karena kegilaan Jeongwoo sampa berani pergi ke bar dan minum hingga mabuk.

Kini, Jihyun sudah kembali ke sekolah karena dia berhasil kabur dari rumah nya. Jihyun menemui Doyoung dan Haruto untuk bertanya soal Jeongwoo.

"Gue juga gak tau, tapi empat hari lalu Jeongwoo ada ke sekolah walau cuman numpang tidur doang dan sehari kemarin Jeongwoo di panggil ke kantor polisi karena dia bawa motor ugal-ugal di jalan, ada yang laporan sih kayak nya," jelas Haruto.

"Serius?!"

"Iya, tapi buat sekarang sih gue gak tau tuh anak kemana."

Jihyun menghela napas.

"Dia gila gara-gara lo," sambung Doyoung sambil tertawa geli.

"Gue tau." kata Jihyun sambil ngangguk-ngangguk.

"Yaudah gue pergi dulu yah." Jihyun beranjak dari duduknya.

"Okey" dua cowok itu hanya menjawab singkat.

Jihyun pun berjalan menuju kelas nya lagi tapi saat di perjalanan, kebetulan Jihyun bertemu dengan Pak Jihoon.

"Permisi pak, mau nanya. Hari ini Jeongwoo kemana yah?" tanya nya.

Jihoon tersenyum ke arah murid kesayangan nya itu, "Jeongwoo sakit," jawab nya.

Jihyun melotot, "apa! Sakit? Emang nya sakit kenapa?" tanya Jihyun lagi.

"Cuman demam biasa tapi ini luar biasa, dia mulai gila karena mikirin kamu," ucap Jihoon yang sedikit berbisik di kata terakhir.

Jihyun mendelik, "aah yang bener aja,"

"Bener loh. Dia gak mau makan dan kalo malam dia malah sering keluyuran jadi nya kayak gitu," kata Jihoon, Jihyun pun diam sejenak.

"Terus sekarang Jeongwoo nya ada di mana? Di rumah sakit atau di rumah?"

"Di rumah, soalnya dia gak mau ke rumah sakit."

"Boleh aku jenguk nggak?"

Jihoon mengetukan jari telunjuknya di pelipis berpikir boleh atau tidak, "boleh deh, biar gak galau terus tuh si Jeongwoo. Mana kalo malam sering tiba-tiba nangis terus teriak lagi, kayak orang gila beneran tau," tutur nya dan diiringi tawa geli Jihoon.

Jihyun juga tertawa kecil, "pak Jihoon jangan gitu, gimana pun Jeongwoo adik nya pak Jihoon."

"Yaudah ayo ke kelas, pelajaran mau mulai." ucap Jihoon dan Jihyun mengangguk lalu berjalan dan di ikuti Jihoon di belakang nya.












TBC
Hehe😁

My Favorite Boy's | Jeongwoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang