Hari ini, Jihyun harus marah-marah lagi karena Jeongwoo. Cowok itu sangat menyebalkan.
"Gue, meskipun gue udah bucin dan gue udah sayang sama lo. Bukan berarti lo bisa bebas ngapain aja, lo bawa rokok ke sekolah emang nya lo pikir ini bar!" amuk Jihyun yang ingin sekali memukul Jeongwoo hingga ke lempar ke luar angkasa.
Jeongwoo menunduk, bukan alay tapi jika cewek itu yang memarahi nya, nyali Jeongwoo seketika menciut begitu saja.
"Siniin rokok nya!" Jihyun menamprakan tangan nya di depan Jeongwoo.
Tangan Jeongwoo bergerak merogoh saku celananya, berharap cowok itu akan memberikan rokok tersebut namun yang terjadi. Jeongwoo malah membuat finger heart dengan tangannya itu.
"Loveyou," katanya sambil cengengesan. Jihyun tidak meleyot bahkan ia semakin geram dan ingin sekali ia mencakar wajah tengil Jeongwoo.
"Ck Siniin gue bilang!" Jihyun menaikan nada bicara nya, kesabaran nya mulai habis.
"Iya iya, galak bener," tukas Jeongwoo lalu ia merogoh saku yang satunya, "ini" Jeongwoo benar-benar memberikan bungkus rokok itu.
Jihyun menatap sinis ke arah cowok itu, "sekarang lo ke kelas, awas aja lo macem-macem lagi," ucap tegas Jihyun.
"Baik ibu negara." setelah itu Jeongwoo langsung berlari menjauh dari Jihyun. Jihyun menyugar rambut ke belakang, sungguh kenapa ia harus jatuh cinta dengan cowok bandel yang susah banget di atur.
"Lo gak apa-apa?" tanya Jeongwoo pada Jihyun yang sekarang, cewek itu sedang meringis pelan.
"Matamu gak apa-apa, bibir gue berdarah gara-gara lo." gerutu Jihyun memukul bahu Jeongwoo bertubi-tubi. Jeongwoo menggaruk tengkuk leher nya yang tak gatal diikuti tawaan hambar.
"Maaf dong," kata nya merasa bersalah.
"Perih tau nggak, udah tau bibir gue pecah-pecah lo malah ngajakin gue ketawa mulu!" ketus Jihyun.
"Kan film nya lucu yang," jawab Jeongwoo, lalu Jeongwoo tertawa lagi.
"Iya, tapi bibir gue perih~" lirih Jihyun.
"Terus gimana, eeh bentar deh." Jeongwoo beranjak dari duduknya dan sesaat kemudian Jeongwoo datang.
Jeongwoo duduk di samping Jihyun. "Nih, gue ada lipblam. Pake deh biar bibir lo gak pecah-pecah."
Plak!
"Tolol, justru itu bibir gue lagi perih. Makanya gak gue pakein lipbam juga lagian kalo perlu gue bakal pake, kan ini bibir gue lagi perih-perih nya." cerocos nya setelah dia menggampar kepala Jeongwoo.
Jeongwoo pun memandangi bibir Jihyun yang kini berdarah itu, "gue liat sini." Jeongwoo mendekatkan wajah nya pada wajah Jihyun dan.
"Aah ini mah lo kurang minum air putih yang," celetuk nya.
Jihyun mendelik tajam, "bego," umpat Jihyun.
Jeongwoo kiceup, "kenapa sih emang iya, kan harus banyak minum air putih biar bibir nya gak pecah-pecah gitu. Atau lo sakit yah?" kini Jeongwoo menyentuh dahi Jihyun dengan punggung tangannya.
Mata Jeongwoo melebar, "dingin banget yang, lo hidup apa enggak sih?" ucap Jeongwoo. Lalu, dia mengusap bawah matanya seakan-akan ada air mata disana.
Jihyun menatap sinis ke cowok itu, "lo gila, tolol, apa gimana sih hah? Kalo gue gak hidup yang ada lo ketar ketir duduk sebelahan sama gue." teriak Jihyun yang lelah dengan drama nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Favorite Boy's | Jeongwoo✔
Fanfiction[SEBELUM BACA, FOLLOW DULU BOLEH KALI] Ketua Osis berpacaran dengan cowok nakal di sekolah? "Si ganteng emang punya si cantik. Tapi, Jeongwoo punya gue. Titik!"