4- Calon Mantu

145 18 0
                                    











Jihyun sedang menunggu Jeongwoo di tempat les. Katanya dia mau jemput. Tapi, sudah hampir tiga puluh menit cowok itu masih belum datang juga.

"Ini manusia satu kemana sih, katanya mau jemput." gumam nya sesekali melirik pada arloji yang terpasang di tangan kiri nya.

"Oyy, katanya mau jemput buruan dong. Di culik om-om nanti gue" Jihyun mengirim pesan pada Jeongwoo.

Hingga satu jam kemudian, Jeongwoo masih belum datang dan Jihyun masih setia menunggu. Kemana pergi nya cowok itu? Jihyun duduk di sebuah bangku dengan posisi ia memeluk lutut dan ia menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya. Jihyun sudah mulai mengantuk.

Tiba-tiba.

"Heh?!"

Jihyun membuka matanya Lalu, dia mendongak. "Apaan?" ketus nya.

"Ngapain lo disini, kayak nggak punya rumah aja. Ayo pulang." ajaknya yang terdengar memaksa.

"Gak mau, gue mau nungguin pacar gue yang jemput!" timpal Jihyun kembali menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya.

Orang itu berdecak, "halah. Udah ayo pulang, pacar lo mah nyasar pulang hayok sama gue lo di cariin mama." ucap nya lagi.

Jihyun menahan emosi, "lo kalo mau pulang, pulang aja! Ngapain ngajak-ngajak gue dan yang di cariin mama bukan gue tapi lo!" Jihyun sedikit menaikan nada bicara nya. Namun, ia masih stay dengan posisi nya.

Orang itu menghela napas berat lalu ia turun dari dalam mobil nya dan menghampiri Jihyun. "Udah lah, yuk pulang ke rumah mama. Lo udah berapa hari gak pulang ke rumah coba jangan kayak gini, pulang yuk." ucapnya hendak meraih tangan Jihyun. Namun, dengan cepat Jihyun menepis nya.

"Jangan sentuh gue dan lo gak usah peduli sama gue, lo udah punya semuanya buat sekarang lo jangan ngedeketin gue lagi. Gue tau lo kayak gini biar gue iri sama lo, udah lo mau pulang pulang aja sana lagian gue juga bisa jaga diri." Jihyun pun berdiri dan menatap tajam padanya.

"Plis gue mohon... " kata nya. Dia hendak meraih tangan Jihyun lagi. Tapi, lagi-lagi Jihyun menepis nya.

"Yoon Jaehyuk! Gue bilang, lo kalo mau pulang pulang aja jangan sekali-kali lo nyoba ngajak gue pulang!" gertak Jihyun dan Jihyun pun melangkah pergi meninggal kan cowok bernama Yoon Jaehyuk itu. Jaehyuk hanya mematung memandangi punggung Jihyun yang perlahan menjauh dan menghilang di telan gelap nya malam.












Keesokan harinya.

Jihyun naik taxsi untuk pulang dari sekolah dan saat di dalam taxsi itu tiba-tiba ada suara klakson dari arah belakang mobil taxsi itu, Jihyun pun menengok ke belakang.

"Jeongwoo?" gumam nya dan pemotor itu kembali membunyikan klakson nya bahkan ia menggerakan kepala nya yang berbalut helm ke samping, mangisyaratkan Jihyun untuk turun dari mobil.

Jihyun pun meminta supir taxsi itu untuk berhenti dan Jihyun pun turun dari mobil taxsi itu.

Benar si pemotor itu adalah Jeongwoo.

Jihyun menghentikan motornya sejajar dengan posisi Jihyun yang sedang berdiri.

"Tadi gue ke sekolah." ujar nya sembari membuka helm full face nya.

Dahi Jihyun mengerut mendengar ucapan cowok itu karena tadi Jeongwoo katanya sudah pulang dari sekolah.

"Ngapain?" tanya Jihyun.

"Kan mau jemput baginda ratu," jawab nya. Jihyun tertawa geli.

"Tadi gak bawa motor terus pulang ngambil motor terus kesekolah lagi, kirain lo belum pulang tapi untungnya gue liat lo naik taxsi barusan." jelas nya serah tersenyum manis ke arah Jihyun.

Jihyun mengangguk pelan, "yaudah ayo pulang," kata Jihyun.

"Jangan pulang, kita jalan-jalan dulu aja. Nanti lo ikut ke rumah gue yah bunda gue pengen ketemu sama calon menantu nya." ucap Jeongwoo.

Mata Jihyun terbuka lebar mendengar ucapan cowok itu

"Aah gak mau, malu gue kalo ketemu sama nyokap lo." ucap Jihyun.

Bahu Jeongwoo merosot lemas, "kok
gitu, bunda udah sering nanyain dan tadi dia nanyain lagi terus. Gue bilang kalo nanti sore bakal ajak lo ke rumah. Katanya bunda penasaran loh sama pacar anaknya," tutur Jeongwoo.

"Salah siapa lo udah ngomong sama nyokap lo!" ketus sebal Jihyun.

"Heheh, kan gue bilang kalo calon istri gue itu pinter dan ketua osis di sekolah. Makanya bunda penasaran banget."

"Tolol!" Jihyun memukul kepala Jeongwoo.

"Udah ah ayo" kata Jeongaoo masih diikuti tawaan kecil nya. Lalu, menyodorkan helm pada Jihyun, Jihyun memakai nya dan langsung naik ke motor Jeongwoo. Jeongwoo pun membawa Jihyun jalan-jalan dan pergi dulu ke sebuah cafe untuk makan.















Singkat cerita, kini Jihyun benar-benar di bawa Jeongwoo ke rumah nya.

"Masuk yuk." ajak Jeongwoo yang turun dari motor nya. Jihyun yang memang sudah turun duluan pun memilin bibir lalu ia menarik jaket yang di pake Jeongwoo itu.

"Wuu.." lirih pelan Jihyun.

Jeongwoo membalikan badan nya. "Gak usah malu, bunda gue orangnya ramah kok. Udah ayo," Jeongwoo pun menggenggam tangan Jihyun dan mengajak nya masuk. Cowok itu terkekeh ketika ia merasakan telapak tangan Jihyun yang begitu dingin.

Setiba nya di dalam ruangan rumah Jeongwoo.

"Bunda!! Calon menantu mu sudah datang!" teriak Jeongwoo padahal baru aja masuk, perkataan nya sungguh membuat pipi Jihyun merona. Jihyun malu.

"Ikut masuk aja, jangan gugup jangan kaku. Anggap rumah sendiri aja nanti juga kan lo bakalan tinggal disini." ucap Jeongwoo dengan nada menggoda.

Jihyun pun pasrah dan mengikuti langkah Jeongwoo dari belakang.

Tiba-tiba.

"Wah wah siapa ini?" ucap wanita yang terlihat masih sangat cantik dengan usianya yang baru 46 tahun. Dan dia adalah ibunya Jeongwoo yang bernama Jung Jiyeon.

"Halo tante" sapa Jihyun seraya membungkuk hormat. Wanita itu mendekat.

"Ini pacar aku bun, namanya Yoon Jihyun dia cantik kan?" kata Jeongwoo antusias.

Jiyeon tersenyum ke arah Jihyun yang masih agak ragu itu, "ooh kamu yang namanya Jihyun yah, aigo kamu cantik banget." ucap Jiyeon. Lalu, ia mengelus surai panjang milik Jihyun.

Jihyun tersipu, "makasih banyak tante." ucap nya.

"Kenapa kamu cantik banget sayang hem? Terus kenapa kamu mau-mau an pacaran sama buronan kayak dia." ucapnya dan ekor matanya melirik pada Jeongwoo.

Jeongwoo terkesiap mendengar ucapan dari sang bunda.

Jihyun juga sekarang tersenyum

"Tuh kan senyum nya aja manis banget, gak kayak dia kalo senyum malah kayak orang cacingan." lanjut wanita itu dan Jihyun pun tertawa.

"Bunda punya dendam apa sih sama aku, gak rela aku di giniin bun... Aku ini anak mu bun, ke Jihyun aja manggil sayang masa ke aku bawaan nya ngajak tawuran terus." ucap Jeongwoo dramatis.

Jiyeon membelalak, "udah lah, sekarang kamu mandi. Kamu bau tanah tau gak!" celetuk nya.

"Hati mungil ku merasa tersentil." kata Jeongwoo sambil mengusap dada nya, sabar.











TBC

Emaknya Jeongwoo pilih kasih😌

Tengkyuuuu

My Favorite Boy's | Jeongwoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang