"Ayo kita lari!" ucap Jeongwoo yang tergesa-gesa akan lari namun di tahan oleh Jihyun.
"Gak! Gue gak mau kalo gue terus ngehindar nanti mereka malah makin-makin," ucap tegas Jihyun.
"Ck! Jangan bego sekarang Jihyun, mereka pasti orang jahat. Jadi ayo kita lari aja, liat kesana ada gang kita lari kesana." Namun, saat mereka akan lari.
"Berhenti!!"
Mampus. Orang-orang berjas, berbadan lebih besar dari Jeongwoo. Mereka sudah mengepung mereka dan jika di hitung mereka hanya berjumlah empat orang tapi kan badannya kekar-kekar.
"Nona Jihyun ayo ikut dengan kami," ucap tegas salah satu dari mereka.
Dengan napas memburu, Jihyun menggelengkan kepalanya dan Jihyun juga mencekal kuat tangan Jeongwoo.
"Ini perintah dari nyonya," lanjutnya.
Dan dugaan nya benar, mereka adalah orang suruhan Eunha. Jeongwoo mengernyit bingung.
Jihyun masih diam di tempatnya.
"Jangan membuat kami bersikap kasar, sekarang nonna ikut dengan kami!" tegas yang satunya lagi.
Jihyun menggelengkan kepala ribut, "nggak!"
Tidak peduli, keempat orang itu langsung mendekat pada Jihyun dan Jeongwoo pun segera berdiri di depan Jihyun dan membuat empat orang tersebut tersenyum remeh.
"Wuu~" Jihyun memanggil cowok itu.
"Jangan sentuh Jihyun!" teriak Jeongwoo dan.
Brugh!
Salah satu dari mereka meninju perut Jeongwoo dan membuat Jeongwoo meringis kesakitan, sedangkan Jihyun membulatkan matanya shock.
"Jeongwoo!" pekik Jihyun.
"Nonna ikut dengan kami atau pria ini akan kami sakiti." ancam nya.
"Enggak Jihyun, jangan." ucap Jeongwoo. Lalu, Jeongwoo kembali berdiri tegak dan langsung membalas orang yang memukul nya tadi. Dan adu jotos pun tak terelakan lagi, Jeongwoo di keroyok tiga orang berbadan hulk itu sedang kan yang satunya berusaha membawa Jihyun pergi dari sana.
"Lepasin aku!!" Jihyun berusaha berontak walau tenaga nya benar-benar tak seimbang. Saat sudah agak jauh, Jihyun melihat Jeongwoo sudah terkapar lemas dengan luka di tubuh mau pun wajahnya.
Jihyun berontak lebih kuat lagi dan ia pun lepas. Lalu, dia berlari menghampiri tiga orang yang kini masih belum puas menyiksa Jeongwoo.
"Udah, berhenti! Aku ikut kalian tapi udah, jangan pukulin dia terus!" jerit Jihyun dengan derai air mata yang membasahi pipinya.
Ini pertama kali nya Jeongwoo melihat Jihyunmenangis begitu terdengar memilukan, Jeongwoo tidak kuat mendengar suara tangisan sosok yang di cinta nya itu.
Mereka berhenti. Lalu, Jihyun pun mendekat namun belum saja ia melangkah. Orang itu langsung mengangkat tubuh Jihyun dan membawa nya pergi dari sana, meninggalkan Jeongwoo yang masih tergeletak lemas.
"JEWU MAAF!!" teriak Jihyun yang sudah hampir hilang dari pandangan Jeongwoo.
Jeongwoo bangkit dan mengerjap-ngerjapkan matanya, untuk menetralkan penglihatan nya. Kini ia memegangi kepala nya yang terasa pening, seluruh tubuh nya sakit bahkan darah menetes dari sudut bibir nya yang robek akibat pukulan kuat dari orang-orang itu. Dia gagal menyelamatkan Jihyun.
Kini, Jihyun juga di paksa masuk ke dalam mobil, awalnya ia terus berontak tapi seperti nya itu hanya akan membuang-buang tenaga nya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Favorite Boy's | Jeongwoo✔
Fanfiction[SEBELUM BACA, FOLLOW DULU BOLEH KALI] Ketua Osis berpacaran dengan cowok nakal di sekolah? "Si ganteng emang punya si cantik. Tapi, Jeongwoo punya gue. Titik!"