Setelah Jeongwoo hilang dari pandangan mereka. "Oh kamu udah makan belum?" tanya Jiyeon menatap Jihyun, bahkan tangannya bergerak membelai pipi Jihyun dengan lembut.Jihyun mengangguk pelan, "udah tante tadi di traktir sama Jeongwoo." jawab Jihyun.
Bahu Jiyeon merosot, "lohh kok tante, kamu manggil bunda dong. Tega banget ke calon mertua manggil tante." tukas Jiyeon membuat Jihyun kaget.
"Emangnya harus banget yah?"
"Ya iyalah. Kamu panggil bunda, jangan manggil tante dong."
"Ooh yaudah.... Bunda."
"Nahh bagus." ucapnya sembari mencolek ujung hidung Jihyun. Jihyun juga sekarang merasa nyaman ketika dekat dengan wanita itu.
Di sebuah rumah bak istana.
"Mama serba salah! Jihyun ada di rumah di marahin sekarang Jihyun gak pulang di cariin. Kalo Jihyun di rumah seengganya ajak dia ngomong dan bikin dia nyaman di rumah. Tapi, mama malah sering bersikap gak layak sama dia yaa jelas dong dia gak nyaman, di diemin gak pernah peduli sama apa yang dia lakuin!" tutur cowok ganteng bernama Yoon Jaehyuk.
Wanita bernama Lee Eunha itu hanya diam mendengar ocehan dari putra nya itu.
"Dan sekarang mama juga maksa nyuruh aku buat nyari Jihyun, Jihyun udah nggak mau di ajak pulang. Kalaupun mama mau dia tetep mau pulang mama aja yang nyari dan ajak Jihyun pulang." ucap tegas Jaehyuk. Lalu, Jaehyuk pun pergi meninggalkan wanita itu di ruangan makan.
Wanita itu diam sambil memilin bibir.
Sementara di tempat lain.
"Plis gue suka sama lo Haruto" ucap cewek bernama Choi Sena pada cowok cakep bernama Watanabe Haruto.
Haruto hanya diam mengulum bibir.
"Haruto lo dengar gue gak sih hah?"sentak nya.
"Iya gue denger, terus kalo lo suka sama gue. Gue harus apa hah?!" jawab Haruto.
"Ya-ya... Lo harus jadi pacar gue lah, emangnya lo gak iri ngeliat dua temen lo yang udah punya pacar. Jeongwoo sama Jihyun terus Junghwan sama Minji, habis ini lo sama gue." ucap nya penuh paksa.
Haruto mengusap wajah nya, "Jeongwoo sama Jihyun saling mencintai dan Junghwan sama Minji cuma sekedar teman belajar, terus kenapa lo ngotot pengen jadi pacar gue... Lo pikir gue mau sama cewek kayak lo dan gue tau lo tuh cuman fans gue, gue tau kok gue emang se famous itu sampe banyak banget cewek yang suka sama gue. Tapi, jujur aja yah gue gak nganggap kalian gak lebih dari sekedar penyemangat..."
"...mendingan lo nyari aja lah cowok yang lebih baik daripada gue, di dunia ini cowok masih banyak dan gak cuma gue doang tapi gue heran sama lo yang ngejar-ngejar gue terus. Plis jangan suka sama gue nanti lo sakit hati." ungkap Haruto bicara dengan nada pelan dan lirih.
Hati Sena serasa tersayat mendengar ucapan cowok jangkung itu, meskipun ia sakit hati. Tapi ia memang mencintai Haruto begitu dalam.
"Iya gue tau di dunia ini cowok gak cuman lo doang. Tapi, gue mau nya sama lo Haruto, mau sakit hati atau gimana pun itu bakal jadi urusan gue. Tapi, intinya gue suka dan cinta sama lo. Titik!" ucap Sena penuh penekanan.
Haruto menghela nafas, "tapi gimana kalo gue udah ada seseorang yang lebih gue cintai." ucap pelan Haruto dan kini hati Sena benar-benar terasa sangat perih dan dadanya sangat sesak. Sena pun bungkam.
Haruto menoleh ke arah lain. Kemudian, menatap Sena lagi. "Gue tau cinta lo tulus tapi maafin gue, gue gak bisa nerima lo sebagai pacar. Ada seseorang yang harus gue jaga Sena dan gue sayang sama orang itu, maafin gue yah." ujar Haruto dan
Sena hanya bisa menunduk. "Gue mau sama lo Haruto..." cicit nya.
Haruto menatap Sena dengan sendu, "lo bisa kok nyari cowok yang baik dan lebih baik daripada gue." balas Haruto ketika sadar ucapannya terlalu menyakiti Sena.
"Gak mau... Pokonya gue mau sama lo Haruto. " Sena langsung menubrukan tubuhnya pada tubuh tinggi Haruto dan Haruto hanya mematung tanpa membalas pelukan dari cewek itu.
Malam pun tiba, Jihyun masih belum pulang dari rumah Jeongwoo dengan alasan si calon mama mertua nya ini ngerengek dan meminta Jihyun untuk jangan pulang dan menginap saja disana, apalagi tadi Jihyun bilang kalo ia tinggal sendiri di rumahnya.
Kini Jihyun tengah duduk di sofa dengan Jeongwoo yang sedang tidur di sebelah nya dan juga beralaskan bantal paha Jihyun, Jeongwoo manja banget soalnya dia iri sama bunda nya yang manggil Jihyun dengan panggilan sayang.
Sesaat bunda nya Jeongwoo datang membawa bantal dan juga selimut di tangan nya.
"Kamu berdiri biar Jeongwoo tidur di bantal aja, nanti paha kamu kebas kalo di jadiin bantal kayak gitu." ucap Jiyeon yang tak mengecilkan suara nya.
"Tapi kasian bun." kata Jihyun menatap Jiyeon.
"Apa sih pake kasian-kasian, Jeongwoo kalo tidur kayak orang koma. Gak bakal inget apa-apa dia." ucapnya. Lalu, Jiyeon langsung mengangkat kepala Jeongwoo.
"Udah kamu minggir" titah nya.
Jihyun langsung minggir.Jeongwoo di tidur kan di atas bantal dan Jiyeon pun menutup tubuh Jeongwoo dengan selimut. Lalu, tak lupa Jiyeon juga mengecup kening Jeongwoo dengan penuh kasih sayang, Jihyun juga merasa iri di buat nya.
"Ladahal bangunin aja bun, terus suruh tidur di kamar nya." ujar Jihyun memecah suasana.
"Gak usah lah biarin aja, nanti juga di bangun terus pindah sendiri."
"Sini duduk, biar bunda cerita sedikit-sedikit tentang Jeongwoo anak nakal kesayangan bunda." Jiyeon duduk di sofa yang lain dan menepuk permukaan sofa itu mengisyaratkan Jihyun harus duduk disana.
Jihyun pun langsung duduk di sebelah wanita itu.
Jiyeon mengambil sebuah album dari laci yang ada di pinggir sofa. Lalu, membuka album itu dengan perlahan agar Jihyun menikmati nya.
"Ini pacar kamu waktu masih di perut bunda." tunjuknya pada sebuah foto hasil USG.
Jihyun tersenyum, "lucu yah, bisa pose kayak gitu." kekeh Jihyun karena di gambarnya itu terlihat janin yang sedang berpose dua jari bentuk V. G
"Jeongwok udah petakilan sejak dari rahim loh." beo nya.
Jiyeon menunjukan semua yang ada di album foto tersebut dan lagi-lagi Jihyun sangat iri."Kamu mau nggak, liat ke kamar nya Jeongwoo?" tanya nya dan reflek Jihyun mengangguk, "emang nya boleh?" tanya Jihyun.
"Boleh dong, yaudah yuk." Jiyeon langsung menarik pergelangan tangan Jihyun. Namun.
"Owahhh, ini juga pahlawan nya bunda udah pulang." Jiyeon berlari kecil untuk menghampiri seseorang yang memang agak tidak asing di mata Jihyun. Jiyeon menguyel-unyel pipi orang itu dengan gemas.
"Bunda... Aku lapar, mau makan." kata nya manja.
"Iya dong kalo lapar makan,masa tidur. Udah kamu makan sendiri aja yah soalnya bunda mau ngajak calon menantu mama keliling dulu," ucap Jiyeon.
"Calon menantu?" tanya nya.
"Iya... taraaa!" ucap Jiyeon antusias. Jihyun terkejut dengan siapa yang di lihat nya.
"Lho! Pak Jihoon?" kata Jihyun sembari menutup mulut nya syok dan tidak menyangka, kalo Jihoon manggil Jiyeon dengan panggilan bunda juga.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Favorite Boy's | Jeongwoo✔
Fanfiction[SEBELUM BACA, FOLLOW DULU BOLEH KALI] Ketua Osis berpacaran dengan cowok nakal di sekolah? "Si ganteng emang punya si cantik. Tapi, Jeongwoo punya gue. Titik!"