Setiba nya di rumah sakit, Jihyun langsung di bawa ke UGD.
Jaehyuk menghela nafas berat. Lalu, ia menatap sang ibu yang tak menunjukan rasa khawatir nya sedikit pun.
"Mama apain Jihyun?" Jaehyuk kembali bertanya.
Eunha membisu.
"Jawab!!" bentak Jaehyuk.
Jaehyuk tidak peduli ada orang yang melirik padanya karena suaranya barusan.
"Mama gak tau, tiba-tiba aja dia pingsan." jawab nya bersikukuh.
Jaehyuk diam, tidak ada untungnya ia terus bicara jika tau jika ibunya seorang pendusta demi membela dirinya sendiri.
Jaehyuk hanya menyugar rambut dan menunggu dokter keluar dari ruangan itu.
Beberapa menit kemudian, seorang dokter keluar dari dalam ruangan itu.
"Dokter bagaimana keadaan nya?" tanya Jaehyuk.
"Pasien mengalami overdosis obat," jawabnya dan betapa terkejut nya Jaehyuk begitu juga Eunha yang sekarang keliatan kaget.
"Kondisinya sangat parah karena pasien telat di bawa ke rumah sakit dan karena dia terlalu banyak minum obat itu," ucap dokter itu lagi.
"Jika boleh tau, obat apa yang dia minum?" Eunha bertanya.
"Obat tidur, obat pereda sakit kepala dan obat penenang dan bisa menjadi overdosis karena terlalu banyak disekali minum dan juga tidak baik untuk imun tubuh nya yang lemah."
Jaehyuk tiba-tiba teringat lagi dengan beberapa waktu lalu, Jihyun memang sering meminum obat-obatan.
Keesokan pagi nya.
Pagi ini Jeongwoo galau lagi, apalagi Jeongwoo masih teringat suara tangis Jihyun waktu malam itu.
"Emang nya siapa yang bawa Jihyun pergi?" tanya Jiyeon yang kini mereka ada di ruang makan.
"Aku juga gak tau, siapa mereka." jawab Jeongwoo lesu.
"Bisa jadi itu suruhan orangtuanya, karena lo bilang kan kalo Jihyun tinggal sendiri di apartemen sewa. Nah bisa jadi juga Jihyun itu kabur dari rumahnya," ujar Jihoon berpendapat.
Jeongwoo menunduk.
"Gue pernah ketemu sama abang nya, waktu gue sama Jihyun beli minuman dan di sana juga Jihyun di ajak pulang secara paksa." jelas Jeongwoo dengan suara pelan.
"Naah itu dia, pasti itu," kata Jiyeon.
"Tapi kata gue, lo harus hati-hati kalo sama orang kayak gitu." kata Jihoon dan di angguki oleh Jeongwoo.
Di tempat lain.
Jihyun harus di rawat di rumah sakit, karena kondisi tubuh nya masih lemas/h.
Matanya sembab karena menangis tadi malam dan karena dia khawatir sama Jeongwoo, apa Jeongwoo baik-baik saja. Pikir nya.
Kini pandangannya lurus, menatap ke arah jendela."Kan kata gue juga lo jangan minum-minum obat kayak gitu, lo bosen hidup apa gimana." Jaehyuk yang ada di samping nya hanya bisa mengomel.
"Gue cuman pengen tidur nyenyak, emang nya salah." bibir pucat itu bicara.
"Iya tapi caranya bukan kayak gini, ini sama aja lo bahayain diri sendiri. Apalagi kadar obat yang lo minum gak main-main," seloroh nya.
Jihyun diam sambil memainkan jari-jari tangannya, bahkan ketika ia sedang di rumah sakit ibunya tidak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Favorite Boy's | Jeongwoo✔
Fanfiction[SEBELUM BACA, FOLLOW DULU BOLEH KALI] Ketua Osis berpacaran dengan cowok nakal di sekolah? "Si ganteng emang punya si cantik. Tapi, Jeongwoo punya gue. Titik!"