3- Ngeselin

163 22 2
                                    










Karena tidak ada kegiatan apapun di jam istirahat. Jihyun pun memutuskan untuk duduk nyantai di halaman belakang sekolah di sebuah bangku di bawah pohon rindang, Jihyun memasang earphone di kedua telinganya lalu ia memejamkan matanya sembari menikmati lagu yang ia dengar juga menikmati semilir angin sejuk yang menerpa kulit wajahnya. Jihyun juga melipat tangan nya di depan dada.

Sedangkan Jeongwoo, cowok itu sedang mencari keberadaan Jihyun.

"Heh lo liat Jihyun nggak?" tanya nya pada dua siswi yang tengah duduk di bangku halaman depan sekolah.

"Nggak, kita nggak liat." jawab salah satu nya.

Jeongwoo cuman ngangguk-ngangguk, "tuh si ayang kemana sih?" gumam nya sambil menyugar rambut ke belakang.

Lalu, ia berjalan menuju halaman belakang sekolah, yang memang disana jarang di tempati oleh siswa/i di sekolah ini. Karena tempat yang selalu rame di sekolah itu di taman dekat kantin, di atap dan di halaman sekolah yang ada air mancur nya.

Senyum Jeongwoo mekar ketika ia melihat Jihyun di sana, ia berlari kecil untuk menghampiri nya.

"Duarr!!" maksud Jeongwoo ingin mengagetkan Jihyun. Namun, tak berhasil karena Jihyun yang memakai earphone dengan suara musik yang full, apalagi nampak nya Jihyun juga tertidur.

Dan keluar lah sikap jail nya, tangan Jeongwoo perlahan bergerak dan ia pun mencolok lubang hidung Jihyun dan membuat Jihyun kaget lalu ia juga bersin.

"Huanjeng!!" sungguh bersin yang estetik bukan. Jeongwoo lanagsung melongo di buat nya.

"Beneran kayak gitu bersin lo yang?" tanya Jeongwoo meringis dan terheran-heran.

Jihyun menggosok hidungnya dengan punggung tangan, "lagian lo gak kerjaan ngapain hidung gue lo colok!" ketus Jihyun dengan suara serak. Ia beneran tidur kayaknya.

Jeongwoo masih diam menatap Jihyun dengan tatapan yang sulit di artikan.

Jihyun menoleh dan menatap Jeongwoo sinis, "ngapain ngeliatin gue kayak gitu, ilfeel lo sama gue yodah terserah apa mau lo?!"

Jeongwoo tertawa ringan, "eeh enggak lah yang, lo tetap cantik mau gimana juga meskipun lo kalo bersin sampe keluar ingus juga gue bakalan tetep cinta." katanya sambil mendramatis.

"Tapi gue bersin gak keluar ingus ya!" jawabnya kecut.

"Kan kalo gitu, tapi kan gue juga udah bilang. Lo mah mau di gimanain juga tetep cakep, pacar gue gituloh." ucap Jeongwoo dengan mulut lemes nya.

"Lo tidur yah?" tanya Jeongwoo mengalihkan topik pembicaraan dan Jihyun mengangguk, "kepala gue pusing dan gue pengen tidur tapi sekarang kalo ada lo sampe kapan pun gue gak bakalan bisa tidur."

Jeongwoo menatap Jihyun, cewek itu terlalu memprioritaskan belajar nya hingga selalu saja ia kurang tidur.

Jeongwoo menatap sendu pada Jihyun, "lo kalo emang mau tidur, tidur aja gue bakal ganggu. Mau tidur posisi gimana? Mau rebahan atau nyender. " kata nya dengan suara lembut nya.

"Em atau ke Uks aja yuk, numpang tidur di kasur nya." lanjut Jeongwoo seraya mengucap pucuk kepada Jihyun.

Jihyun menggelengkan kepalanya pelan, "Nyender disini aja boleh?" Jihyun menepuk bahu Jeongwoo.

Jeongwoo mengangguk, "boleh dong, selain ini buat lo senderan bahu gue juga sedia buat nanggung beban hidup lo." katanya, Jihyun terkikik geli mendengar nya. Alay.

Jihyun hanya tersenyum kecil, "kalo gak nyaman bilang aja yahh." Jihyun mulai mendekatkan kepala nya ke bahu Jeongwoo. Namun, baru saja kepala Jihyun akan menempel di bahu cowok itu, Jeongwoo langsung menghindar dan membuat Jihyun berdecak sebal.

"ck! Katanya boleh." gerutu Jihyun membuat Jeongwoo ikut tertawa karena gemas.

"Iya, iya boleh." ucap nya sambil ngangguk-ngangguk. Jihyun pun menggenggam telapak tangan Jeongwoo. Lalu, ia menyenderkan kepala nya di bahu luas milik Jeongwoo.

Jeongwoo juga membalas genggaman tangan dingin milik Jihyun dan ia pun harus pasrah tatkala, Jihyun benar-benar memejamkan matanya.

Gaya pacaran mereka, memang bisa di katakan aneh tapi mereka tetap selalu mengerti satu sama lain. Dan di balik sikap Jihyun yang galak, di balik sikap Jeongwoo yang nakal. Ada rasa cinta yang dalam di balik nya juga mereka akan romantis di saat-saat tertentu saja selebihnya mereka memang sering bertengkar dan Jeongwoo juga yang hobinya ngejailin Jihyun terus.









Kini, Jihyun sedang berjalan di koridor kelas bersama teman cowok nya.

"Ada baik nya, cewek tuh jangan di bentak walaupun dia ada salah sama lo. Karena itu bisa bikin mereka hancur," ucap bijak Jihyun pada teman cowok nya yang bernama Kim Doyoung.

Si Kim Doyoung ini memang berpacaran dengan cewek yang selalu serba salah, bukan cewek nya yang salah tapi Doyoung nya aja yang tiap kali liat cewek cakep langsung di deketin yaa jelas lah si pacar nya ngamuk karena pasti cemburu. Tapi, Doyoung juga cinta berat sama si pacar nya ini walaupun banyak cewek yang dia deketin tapi dia juga gak mau pisah sama pacar nya. Dan mereka juga sering sekali terlibat pertengkaran serius.

Atau lebih jelas nya, bisa di sebut Doyoung ini buaya kalo kata cewek baperan mah.

Doyoung merosotkan bahu nya lemas, "ya terus gue harus gimana dong?"ucap nya lemas.

"Ya lo tanggung jawab sama apa kata lo lah, lo ngomong baik-baik sama cewek lo. Kasian dia Doy, kan kata gue juga kalo lo emang masih suka godain cewek-cewek lain jangan pacaran dulu sama satu cewek. Dia ngerasa di mainin kalo kayak gini caranya," tutur Jihyun.

"Jadi... Gue harus macarin setiap cewek yang gue deketin gitu?"

"Tolol lo ah ,ya jangan di pacarin bambang. Kalo lo masih belum cukup sama satu cewek!" kata Jihyun menatap sinis pada cowok itu.

"Terus gue harus putus sama dia gitu?"

Jihyun ikut frustasi di buat nya, "buat sekarang jangan di putusin dulu kalo bukan dia yang niat mau putus, soalnya cewek kalo udah sayang sama satu orang. Yang lainnya dia bodo amat dan bakal tetep sayang sama yang dia pertahanin.... Coba aja lo bujuk lagi dia, gue tau kok dia tuh gak mau kehilangan lo banget."

Doyoung mengangguk paham, "oke deh gue coba lagi nanti."

"Iyalah. Lo sebagai cowok jangan mau nyerah gitu aja ,karena tugas cowok itu ngejar bukan di kejar." ucap tegas Jihyun seraya menepuk bahu Doyoung.

Doyoung pun tersenyum mendengar ucapan Jihyun barusan.

Doyoung menggaruk tengkuk leher nya yang tak gatal, "Terus gue boleh nggak jadi pacar lo yang kedua, gak apa-apa lah gue jadi yang kedua karena ka-"

Plak

"Mata mu jadi pacar kedua, ogah gue sama cowok sasimo kayak lo." seloroh Jihyun sambil menjitak kepala Doyoung menggunakan botol plastik yang di pegang nya.

Lalu, Jihyun pun beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Doyoung disana.












TBC

My Favorite Boy's | Jeongwoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang